Sabtu, 26 Januari 2013

BAB II - ALKOHOL DAN MASYARAKAT



1. Suatu Dorongan kepada Kejahatan



Kejahatan Berada di Dalam Negeri. 

Pada zaman ini di saat kejahatan dalam segala bentuk bertambah dengan cepat, terdapatlah suatu kecenderungan untuk menjadi biasa dengan keadaan yang sedang berlaku sehingga kita tak dapat melihat lagi sebab dan artinya.  Makin lebih banyak minuman keras yang memabukkan digunakan pada saat ini daripada masa lalu.  Begitu hebatnya akibat sifat pemabuk dan kejahatan ini nampak jelas pada zaman ini, namun hanya sebagian saja akibat pelanggaran ini yang diberikan oleh surat-surat kabar. -Drunkeness and Crime, hlm. 3.



Kesaksian dari Bidang Pengadilan. 

Hubungan kejahatan dengan sifat tidak bertarak adalah sangat dipahami oleh para orang yang berurusan dengan mereka yang melanggar hukum di dalam negara.  Seorang hakim di Filadelfia berkata:  "Kami dapat membuktikan bahwa 4/5 dari kejahatan yang dilakukan mempunyai hubungan erat dengan minuman keras.  Dari 20 kasus pengadilan pembunuhan tidak seorang pun yang diadili itu yang secara langsung atau tidak langsung tidak terlibat dengan minuman keras.  Minuman keras dan darah, yang saya maksudkan pertumbahan darah, berjalan bersama-sama." -Drunkeness and Crime, hlm 7.



Poros Kejahatan yang Tinggi Desebabkan oleh Minuman Keras. 

Sembilan persepuluh dari mereka yang digirang ke dalam penjara adalah mereka yang telah belajar minum minuman keras. -Review and Herald. 8 Mei 1894.

 

Akibat Minuman Keras dan Kejahatan. 

Apabila nafsu minuman keras itu dimanjakan, orang itu dengan sukarela menaruh pada bibirnya sesuatu yang merendahkan derajatnya yang telah dijadikan menurut peta Allah itu, di bawah derajat seekor hewan.  Daya pikir dilumpuhkan, intelek dikaburkan, nafsu hewan dirangsang dan kemudian mengikuti kejahatan yang sifatnya paling merendahkan derajat. -Testimonies, Jilid 5, hlm. 561.



Mengapa Alkohol dan Kejahatan ada Hubungannya. 

Mereka yang sering mengunjungi warung minuman keras yang di buka bagi semua orang yang cukup bodoh untuk menikmati kejahatan yang sangat berbahaya yang terdapat di dalamnya, sedang mengikuti jalan yang menuju kepada maut.  Mereka sedang menjual diri mereka, tubuh, jiwa dan roh kepada Setan.  Di bawah pengaruh minuman keras yang diminum, mereka didorong untuk melakukan hal-hal yang membuat mereka gemetar ketakutan.  Apabila mereka berada di bawah pengaruh cairan yang beracun ini, mereka berada di dalam pengendalian Setan.  Ia dapat memerintah mereka, dan mereka kerja sama dengan Setan. -Surat 166, 1903.



Sifat Kejahatan yang Dilakukan karena Alkohol. 

Akibat minuman keras dinyatakan oleh hebatnya pembunuhan yang terjadi.  Betapa sering didapati bahwa pencurian, pembakaran, pembunuhan dilakukan karena pengaruh minuman keras ini.  Namun minuman keras yang terkutuk itu disahkan oleh pemerintah dan mengakibatkan kerusakan yang luar biasa di dalam tangan mereka yang suka melibatkan dirinya dengan apa yang bukan saja merusak si korban yang malang, bahkan seluruh keluarganya. -Review and Herald, 1 Mei 1900.



Rumah-rumah pelacuran, sarang-sarang kejahatan, pengadilan-pengadilan akan penjahat, beberapa penjara, rumah-rumah miskin, rumah-rumah sakit jiwa, rumah sakit, semuanya, pada umumnya adalah jelas sebagai akibat pekerjaan penjual minuman keras.  Sebagaimana Babilon mistik di dalam buku Wahyu, dia sedang berkecimpung dalam "budak-budak dan jiwa manusia."  Di belakang penjualan minuman keras ini berdirilah pembinasa jiwa yang berkuasa dan setiap tindakan yang dapat direncanakan oleh dunia, digunakan untuk menarik manusia tunduk di bawah kuasanya.



Di kota-kota besar dan kecil, di rel-rel kereta api, di atas geladak kapal besar, di tempat-tempat dagang, di gedung-gedung hiburan, di toko-toko obat, malah sampai di dalam gereja, di atas meja perjamuan suci jerat Setan itu diletakkan.  Tak ada sesuatu yang dibiarkan diam untuk membuat dan memelihara keinginan terhadap minuman keras.  Hampir pada setiap sudut berdiri rumah-rumah umum dengan lampu-lampu yang bercahaya, dengan cara sambutan yang menarik, mengundang para pekerja, para orang malas yang kaya, dan para pemuda tanggung.  Hari demi hari bulan demi bulan, tahun demi tahun, pekerjaan ini berjalan terus. -Drunkeness and Crime, hlm. 8.



Pemabuk Tidak Dapat Dimaafkan. 

Di saat mabuk, segala macam kejahatan telah dilakukan, tetapi kebanyakan para pelakunya telah dimaafkan karena mereka tidak mengetahui apa yang sedang mereka perbuat. Hal ini tidak mengurangi kesalahan penjahat.  Jika dengan tangannya sediri ia meletakkan gelas pada bibirnya, dan dengan sengaja meminum apa yang ia ketahui akan membinasakan segala daya pikiranya, dia bertanggung jawab bagi segala bahaya yang ia lakukan di saat ia mabuk, pada saat itu juga ia membiarkan nafsu makannya mengendalikan dirinya, dan ia menukar kesanggupan berpikirnya dengan minuman keras. Dengan perbuatannya sendiri, telah membawa dia lebih rendah dari hewan, dan kejahatan yang ia lakukan di saat mabuk itu harus dihukum sama beratnya dengan oang yang mempunyai segala kuasa kesanggupan berpikir. -Spirits and Gifts, Jilid 4, hlm. 125.



Pemabuk dan Kejahatan Sebelum Air Bah dan Zaman Ini. 

Kejahatan yang begitu nyata pada zaman ini, adalah sama dengan kejahatan yang telah membawa kebinasaan ke dunia sebelum Air Bah.  "Pada zaman sebelum Air Bah," salah satu dosa yang sangat merajalela adalah mabuk-mabuk. Dari catatan buku Kejadian kita pelajari bahwa "bumi juga sudah menjadi jahat pada pemandangan Allah dan bumi telah dipenuhi oleh pelanggaran." Kejahatan merajalela; hidup itu terasa tidak aman.  Manusia yang akal pikirannya telah dirusak oleh minuman keras, menganggap remeh saja bila mengambil nyawa orang lain.



"Sebagaimana pada zaman Nuh demikianlah juga akan jadi pada kedatangan Anak Manusia." Mabuk-mabuk dan kejahatan yang kini merajalela, telah diramalkan oleh Juruselamat sendiri.  Kita sedang hidup pada hari-hari terakhir sejarah dunia.  Suatu saat yang sangat genting.  Segala sesuatu menandakan Tuhan akan datang segera. -Review and Herald, 25 Okt. 1906.



Pehukuman Allah dalam Zaman Kita. 

Oleh karena kejahatan yang sebagian besar sebagai akibat dari penggunaan minuman keras, pehukuman Allah sedang ditumpahkan atas bumi kita sekarang ini. -Counsels on Health, hlm. 432.



Pelajaran Utama bagi Kota San Fransisco. 

Tidak berapa lama setelah terjadi gempa bumi besar di Pantai California, pemerintah di San Fransisco dan di beberapa kota yang lebih kecil dan kampung memerintahkan untuk menutup seluruh warung penjualan minuman keras.  Begitu hebat akibat dari perintah yang tegas ini, sehingga perhatian orang-orang yang berpikir di seluruh Amerika dan teristimewa Pantai Pacific diarahkan ke manfaatnya, jika warung-warung minuman keras itu ditutup untuk salama-lamanya.  Selama beberapa minggu setelah gempa bumi di San Fransisco, sangat sedikit sekali terlihat orang-orang yang mabuk.  Tidak ada minuman keras yang dijual.  Keadaan pemerintahan yang tidak terorganisir telah memberikan pada pegawai pemerintah sebab untuk mengharapkan adanya suatu pertambahan kekacauan dan kejahatan yang tidak normal tetapi alangkah herannya mereka sebab terbukti justru sebaliknya. Mereka yang diharapakan akan membuat banyak kesulitan ternyata hanya sedikit. Kebebasan yang luar biasa dari bahaya dan kejahatan ini terbukti sebagian besar karena tidak menggunakan minuman keras.

Redaktur dari beberapa harian terkemuka telah menulis bahwa untuk utuhnya masyarakat yang lebih baik, dan untuk membangun kota, ada baiknya jika warung minuman keras ini ditutup untuk selam-lamanya.  Tetapi saran yang bijaksana ini tidak dihiraukan, dan di dalam beberapa minggu kemudian izin diberikan pada penjual-penjual minuman keras untuk membuka kembali dagangan mereka dengan pembayaran izin yang agak lebih tinggi sedikit dari yang dibayar semula pada bendahara kota.



Dalam malapetaka yang melanda San Francisco, Tuhan merencanakan untuk membasmi warung-warung minuman keras yang telah menyebabkan banyak kejahatan dan malapetaka; namun para pemimpin rakyat yang telah membuktikan tidak setia pada kepercayaan yang diberikan kepada mereka telah mengizinkan kembali penjualan minuman keras itu.  Mereka mengetahui bahwa dengan melakukan hal ini, mereka sedang mengizinkan perbuatan kejahatan; namun pengetahuan mereka akan akibat yang pasti ini tidak menjadi persoalan mereka....Rakyat San Fransisco harus bertanggung jawab pada hari pehukuman Allah karena pembukaan kembali warung-warung minuman keras di dalam kota itu. -Review and Herald, 25 Okt. 1906.



Arti dari Keadaan Dewasa Ini. 

Dengan tidak menghiraukan banyak bukti bertambahnya kejahatan dan pelanggaran hukum itu, manusia jarang berhenti untuk memikirkan secara serius akan arti segala perkara ini. Manusia bangga atas pengetahuan dan kemajuan zaman ini.



Di atas pundak mereka yang telah diberikan Tuhan terang yang besar terletaklah tanggung jawab yang berat untuk menarik perhatian lain orang kepada artinya pertambahan pemabuk dan kejahatan.  Mereka juga harus mejelaskan pada orang lain akan Kitab Suci yang dengan jelas melukiskan keadaan yang akan terjadi mendahului kedatangan Kristus yang kedua kali. Mereka harus dengan setia meninggikan standard Ilahi, dan bersuara menentang akan izin yang diberikan kepada penjualan minuman keras melalui peraturan yang syah. -Drunkeness and Crime, hlm. 3.



2. Suatu Masalah Ekonomi



Perdagangan Minuman Keras Menghasilkan Ketidakjujuran dan Kekerasan. 

Di dalam setiap fase penjalan minuman keras, terdapatlah ketidakjujuran dan kekerasan. Rumah-rumah penjual minuman keras dibangun dengan upah yang haram, dan disokong oleh kekerasan dan pemerasan. -Review and Herald, 1 Mei 1894.



Berjuta-juta Rupiah yang Digunakan untuk Membeli Kehancuran dan Kematian. 

"Wahai bagi orang yang membangunkan rumahnya di atas barang yang tidak benar dan anjung-anjungnya di atas barang yang tidak betul...yang berkata demikian, bahwa aku hendak membuat akan diriku sebuah rumah yang amat besar dan anjung-anjung peranginan, dan menghiasinya dengan beberapa tingkap dan menutupinya dengan kayu araz dan menyapuinya dengan sadalinggam.  Rajakah engkau, maka engkau bermegah-megah sebab kayu araz?...Tetapi padamu tiadalah mata atau hati, melainkan akan beroleh laba yang keji dan akan menumpahkan darah orang yang tiada bersalah dan akan menganiayakan dan mengusik orang."



Ayat-ayat ini melukiskan pekerjaan mereka yang membuat dan menjual minuman keras.  Pekerjaan mereka berarti perampokan.  Karena uang yang mereka terima tidak memberikan imbalan yang berguna.  Setiap rupiah yang mereka peroleh sebagai keuntungan telah membawa kutuk bagi yang menggunakannya.



Setiap tahun berjuta bahkan berjuta galon minuman keras yang dihabiskan.  Berjuta-juta rupiah digunakan untuk membeli kehancuran, kemiskinan, penyakit, kehinaan, hawa nafsu, kejahatan, dan kematian.  Karena memikirkan keuntungan, maka pengusaha minuman keras menjual kepada konsumennya apa yang merusak dan membinasakan pikiran dan tubuh.  Ia memberikan pada keluarga si pemabuk kemiskinan dan kehancuran. -Drunkeness and Crime, hlm. 7, 8.



Satu Status Ekonomi yang Membedakan. 

Si pemabuk sebenarnya sanggup untuk melakukan perkara-perkara yang lebih baik. Allah telah mempercayakan padanya talenta, dan dengan talenta itu ia memuliakan Allah, tetapi sesamanya manusia telah meletakkan sebuah jerat bagi jiwanya dan membangun bagi dirinya kemiskinan.  Mereka telah hidup dalam kemewahan sementara saudara mereka yang miskin yang telah mereka rampok, hidup dalam kemiskinan dan kehinaan.  Tetapi Allah akan menuntut segala perkara ini dari tangan orang yang telah membantu mempercepat si pemabuk itu menuju pada jalan kebinasaan. -Manuscript 54, (tidak bertanggal).



Pembuat Undang-Undang dan Pengusaha Minuman Keras Bertanggung Jawab dari Segi Keuangan.

Pembuat undang-undang dan pengusaha minuman keras boleh membasuh tangan mereka seperti Pilatus, tetapi mereka tidak akan bersih dari darah jiwa-jiwa itu.  Upacara membasuh tangan mereka tidak akan membersihkan mereka apabila oleh pengaruh dan usaha mereka, mereka telah membantu membuat orang itu menjadi pemabuk.  Mereka akan bertanggung jawab atas berjuta-juta rupiah yang dibuang untuk merusak si peminum. Tak ada seorang yang tak dapat melihat akibat hebat dari minuman keras ini.  Surat-surat kabar dewasa ini menunjukkan bahwa kehancuran, kemiskinan, kejahatan yang diakibatkan oleh dagangan ini bukanlah merupakan dongeng belaka, sehingga baratus-ratus manusia menjadi kaya karena upah mereka yang sedang dikirim kepada kebinasaan oleh perusahaan minuman keras yang berbahaya itu.  Oh, semoga timbul kesadaran khalayak ramai agar dapat mengakhiri perdagangan minuman keras ini, menutup warung minuman keras dan memberikan kepada orang-orang yang gila ini suatu kesempatan untuk memikirkan kenyataan abadi. -Review and Herald, 29 Mei 1894.



Beberapa Sekolah Sebenarnya telah Dapat Dibangunkan. 

Pikirkanlah berapa banyak jumlah uang yang dibuang percuma dalam warung minuman keras, di mana orang menjual daya pikir mereka bagi apa yang meletakkan mereka seluruhnya dalam pengendalian Setan.  Akan terjadi suatu perubahan dalam masyarakat jika uang ini digunakan untuk membangunkan beberapa sekolah di mana anak-anak dan para orang muda diberikan pendidikan sesuai dengan Alkitab.  Diajar bagaimana caranya menolong sesama manusia, bagaimana mencari dan menyelamatkan yang hilang.



Ada satu tugas yang harus dilakukan bagi segala lapisan masyarakat....Kita jangan lupa akan para pendeta, ahli hukum, anggota senat, dan para hakim, banyak dari antara mereka yang menggunakan tembakau dan minuman keras....Mintalah mereka untuk memberikan uang yang akan digunakan bagi pemanjaan minuman keras yang berbahaya itu, untuk membangun lembaga-lembaga di mana anak-anak dan orang muda dapat disediakan untuk mengisi kedudukan yang berguna dalam dunia. -Surat 25, 1902.



Yang Lapar dapat Diberi Makan. 

Tangisan berjuta-juta orang yang sedang kelaparan segera dapat didiamkan jika uang yang digunakan untuk minuman keras itu digunakan untuk meringankan penderitaan manusia.  Tetapi kejahatan senantiasa bertambah.  Para orang muda sedang dididik untuk mencintai perkara-perkara yang jahat dan hal ini membinasakan mereka, jiwa dan tubuh.  Pekerjaan yang mereka boleh buat dalam kebun anggur Allah, tetapi mereka menolak untuk mengerjakannya. -Manuscript 139, 1899.



Misi Sudah boleh Didirikan. 

Pikirkan beribu bahkan berjuta rupiah yang digunakan untuk minuman keras yang akan membuat seorang manusia menjadi hewan, dan membinasakan daya pikirnya....Seluruh uang ini dapat menyelesaikan sesuatu yang baik jika uang itu digunakan untuk membantu misi-misi di tempat yang masih dalam kegelapan di dalam dunia. Allah sedang dirampok dari apa yang sebenarnya menjadi milik-Nya. -Manuscript 381/2, 1905.



Buku-buku Sudah dapat Ditambah. 

Kalau kita menurut anjuran Rasul Paulus, "Sebab itu baik kamu makan atau minum baik barang sesuatu perbuatanmu, sekalian itu kepada kemuliaan Allah", beribu-ribu rupiah yang kini dikorbankan atas mezbah hawa nafsu yang merusak itu akan mengalir ke dalam perbendaharaan Tuhan, memperbanyak buku-buku dalam barbagai-bagai bahasa yang harus disiarkan sebagai daun di musim buah.  Banyak misi akan didirikan di wilayah bangsa lain dan kemudian pengikut-pengikut Kristus akan benar-benar menjadi terang dunia. -Signs of the Times, 13 Agustus 1874.



Sifat Tidak Bertarak itu Bertambah pada Hari Libur. 

Keadaan mabuk, kerasukan, kekerasan, kejahatan, pembunuhan adalah sebagai hasil manusia menjual daya pikirnya.  Banyak hari libur yang menambah kejahatan sifat tidak bertarak ini.  Pada hari-hari raya libur itu manusia bermabuk-mabuk dengan uang yang seharusnya digunakan untuk membelikan kebutuhan keluarga mereka; dan menjual minuman keras yang menyabit hasilnya.



Apabila minuman keras itu masuk, maka akal sehat itu akan keluar.  Ini masa dan kuasa kegelapan, di mana segala kejahatan mungkin terjadi, dan seluruh hidup manusia dikendalikan oleh suatu kuasa yang berasal dari bawah bila jiwa dan tubuh itu berada di bawah pengendalian hawa nafsu.  Dan apakah yang dapat bertahan di hadapan hawa nafsu ini? Apa yang dapat menghalanginya? Jiwa-jiwa ini tidak mempunyai jangkar yang teguh.  Hari-hari raya itu memimpin mereka kepada penggodaan, karena pada hari itu banyak orang berpikir bahwa hari itu adalah suatu kesempatan untuk melakukan apa yang mereka kehendaki. -Manuscript 17, 1898.



Berjuta-juta Uang untuk Perbendaharaan Setan. 

Lihatlah mereka yang minum anggur, bir dan minuman keras.  Biarlah mereka menghitung berapa banyak uang yang telah digunakan untuk ini. Berapa ribu dan juta rupiahkah telah dimasukkan ke dalam perbendaharaan Setan untuk mengabdikan kejahatan, menjalankan percabulan, korupsi dan kejahatan. -Manuscript 20, 1894.



3. Alkohol dan Rumah Tangga.



Minuman Ringan. 

Minuman ringan adalah merupakan sebuah sekolah yang di dalamnya seorang menerima suatu pendidikan untuk karier pemabuk. -Review and Herald, 25 Maret 1884.



Berkat-berkat Allah Berubah menjadi Suatu Kutuk. 

Pencipta kita telah mengaruniakan milik-Nya kepada umat manusia dengan murah hati.  Jikalau segala karunia Allah ini digunakan dengan bijaksana dan sederhana, maka kemiskinan, penyakit dan kesengsaraan akan dapat dimusnahkan seluruhnya dari permukaan bumi.  Tetapi sayang, di mana-mana kita melihat berkat-berkat Allah itu berubah menjadi kutuk karena kejahatan manusia.



Tidak ada satu golongan yang melakukan kesalahan lebih besar dalam penyelewengan dan penyalahgunaan pemberian-pemberian Tuhan yang indah itu dari mereka yang mengerjakan hasil bumi ini untuk menghasilkan minuman keras yang memabukkan.  Gandum yang berisi, buah-buah yang segar sehat dan enak, diubah menjadi minuman keras yang merusak perasaan dan pikiran.  Sebagai akibat menggunakan racun-racun ini, beribu-ribu keluarga dirampas kesenangan dan kebutuhan hidupnya, perbuatan kekerasan dan kejahatan bertambah, dan penyakit serta kematian mempercepat beribu-ribu jiwa menuju ke liang lahat. -Gospel Workers, hlm. 383, 386.



Janji Pernikahan Lebur di Dalam Minuman Keras yang Panas. 

Lihatlah rumah tangga seorang pemabuk.  Kemiskinan yang keji, kehancuran dan bencana sedang memerintah di sana.  Lihatlah sang istri yang dulunya bahagia lari bila melihat suaminya yang telah kerasukan.  Dengarlah sang istri memohon kasihan di saat pukulan-pukulan kejam menimpa tubuhnya yang menggeliat.  Di manakah janji suci yang dibuat pada waktu pernikahan?  Di manakah cinta untuk saling mengasihi, kekuatan untuk melindungi dia sekarang?  Kasihan, janji-janji ini telah lebur bagaikan permata indah lebur dalam cairan yang panas, cawan kebencian. Pandanglah pada anak-anak yang setengah telanjang.  Dulunya mereka dipelihara dengan kasih sayang. Tak ada kata-kata kasar, perlakuan kejam yang diizinkan mendekati anak-anak ini. Pemeliharaan seorang ayah, kasih sayang seorang ibu, membuat rumah tangga mereka bagaikan firdaus.  Kini semuanya telah berubah. Hari demi hari tangisan derita tercetus dari bibir sang istri dan anak-anak diarahkan ke surga. -Review and Herald, 8 Nopember 1881.



Sifat Kejantanan Hilang. 

Pandanglah pada seorang pemabuk.  Lihatlah apakah yang telah diperbuat oleh minuman keras padanya.  Matanya kabur dan mereh. Wajahnya bengkak dan kejam.  Jalannya terhuyung-huyung.  Tanda-tanda pekerjaan Setan semuanya ditulis pada dirinya. Alam sendiri menentang dia sehingga alam tidak mengenal dia; karena ia telah meyelewangkan kuasa yang diberikan Allah kepadanya, dan telah melacurkan sifat kejantanannya dengan pemanjaan akan minuman keras. -Review and Herald, 8 Mei 1894.



Suatu Pernyataan Kekejaman Setan. 

Demikianlah cara Setan bekerja membujuk manusia untuk menjual jiwa pada minuman keras.  Ia memiliki tubuh, pikiran dan jiwa mereka sehingga bukan lagi manusia melainkan Setan yang bertindak.  Dan kekejaman Setan dinyatakan apabila si pemabuk itu mengangkat tangannya untuk memukul istrinya yang ia telah berjanji untuk mencintai dan menyayanginya seumur hidup.  Perbuatan pemabuk itu adalah menjadi suatu pernyataan kekejaman Setan. -Medical Ministry, hlm. 114.



Pemanjaan diri terhadap minuman keras yang memabukkan itu menempatkan seseorang seluruhnya di bawah pengendalian Setan yang telah menciptakan minuman keras ini agar supaya dapat menghapus dan merusak peta Allah. -Manuscript 1, 1899.



Ketenangan dan Kesabaran Hilang. 

Adalah tidak mungkin bagi seorang yang tidak bertarak memiliki suatu tabiat yang tenang, seimbang, dan jikalau ia memperlakukan seekor hewannya yang bodoh, maka setiap pukulan yang diberikan kepada makhluk ciptaan Tuhan ini, menyatakan keadaan organ pencernaannya yang terganggu.  Di dalam rumah tangga pun roh yang sama akan nyata. -Surat 17, 1895. 



Malu dan Kutuk di Setiap Negeri. 

Manusia yang berada dalam kehancuran jiwa-untuknya Kristus telah mati dan pernah ditangisi oleh para malaikat-terdapat di setiap tempat.  Mereka adalah merupakan suatu cacat pada peradaban kita yang dibanggakan.  Mereka merupakan kutuk dan bahaya bagi setiap tempat. -Ministri of Healing, hlm. 330.



Istri Dirampok Anak-anak Kelaparan. 

Pemabuk tidak mengetahui apa yang sedang dia perbuat apabila berada di bawah pengaruh minuman keras, namun orang yang menjual minuman keras itu padanya, dilindungi oleh undang-undang di dalam pekerjaan yang merusak itu.  Baginya sah untuk merampok makanan dari seorang perempuan janda yang dibutuhkannya untuk hidup.  Baginya sah untuk menyebabkan kelaparan kepada keluarga si korban, mengirim anak-anak yang malang ini ke jalan-jalan raya untuk mengemis uang atau sisa makanan.  Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun pandangan yang memalukan ini senantiasa terjadi kembali tetapi angan-angan penjual minuman tetap keras bagaikan besi yang terbakar panas.  Tetesan air mata anak-anak yang menderita, tangisan derita sang ibu, hanyalah menjengkelkan hati para penjual minuman keras....



Pengusaha minuman keras tidak segan-segan mengumpulkan hutang si pemabuk itu dari keluarga yang menderita dan meminta seluruh barang-barang yang sangat dibutuhkan untuk membayar hutang minuman sang ayah atau suami yang telah mati.  Apakah arti baginya jika anak-anak yang telah kehilangan ayah itu kelaparan?  Ia menganggap mereka sebagai makhluk ciptaan yang rendah, dan bodoh lagi hina, sampah masyarakat, serta tidak menghiraukan persoalan mereka.  Tetapi Allah yang di surga tetap melihat akan sebab pertama dan akibat terakhir dari malapetaka dan kehinaan yang tak dapat dilukiskan itu, yang telah melanda si pemabuk dan keluarganya.  Buku dalam surga mencatat setiap peristiwa sejarah manusia. -Review and Herald, 15 Mei 1894.



Tergantung Jawab Pemabuk atas Kesalahannya. 

Janganlah seorang yang memanjakan diri dalam minuman keras memikirkan bahwa ia dapat menutup kekejiannya, melemparkan kesalahan kepada penjual minuman keras; karena dialah yang harus bertanggung jawab atas dosa-dosanya dan kehinaan istri dan anaknya...." "Mereka yang meninggalkan Tuhan akan dibinasakan." -Review and Herald, 8 Mei 1894.



Di Dalam Bayangan Minuman Keras. 

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun pekerjaan berjalan terus.  Bapa-bapa dan suami-suami dan saudara-saudara sebagai harapan dan kebanggaan bangsa, tetap menjadi kejaran para penjual minuman keras untuk dibawa kembali pada kehancuran dan kebinasaan.



Lebih hebat lagi kutuk itu melanda inti rumah tangga.  Makin banyak wanita membentuk kebiasaan meminum minuman keras.  Di dalam banyak rumah tangga, anak-anak kecil malah sampai kepada bayi yang tidak berdosa itu berada dalam bahaya oleh karena kelalaian, penyalahgunaan dan kekejian ibu yang pemabuk.  Anak laki dan perempuan sedang dibesarkan di bawah bayangan kejahatan yang hebat ini.  Suatu pandangan masa depan mereka yang sangat menyedihkan karena mereka makin tenggelam lebih dalam daripada orangtua mereka. -The Ministry of Healing, hlm. 339.



4. Satu sebab Kecelakaan.



Pemabuk Dibawah Pengendalian Setan. 

Orang-orang yang mengunakan minuman keras menjadikan diri mereka hamba Setan.  Setan menggoda mereka yang berkedudukan penting di dalam perusahaan-perusahaan kereta api, perkapalan, yang bertanggung jawab membawa para penumpang yang mengerjar hiburan, karena memanjakan nafsu makan sehingga mereka lupa akan Allah dan hukum-hukum-Nya.  Ia menyodorkan sogokan yang menggiurkan untuk menarik mereka, sehingga dengan memanjakan kebiasaan yang salah dan nafsu makan, mereka menempatkan diri mereka di tempat Setan yang dapat mengendalikan pikiran mereka.  Kemudian ia bekerja untuk membinasakan pecinta-pecinta hiburan itu. 



Demikianlah cara manusia kerja sama dengan Setan, sebagai pembantunya, dan sebagai alatnya.  Mereka tak dapat melihat keadaan mereka yang sebenarnya.  Rambu-rambu jalan itu dibuatnya salah sehingga terjadilah tabrakan di antara kendaraan.  Kemudian timbullah kengerian, kecelakaan dan kematian.  Kejadian ini akan lebih menonjol.  Koran harian akan memberitahukan peristiwa kecelakaan yang mengerikan ini.  Namun warung-warung minuman keras dibuat lebih menarik.  Minuman akan tetap dijual kepada para orang miskin yang telah kehilangan kuasa untuk berdiri dan berkata, Saya adalah seorang laki-laki, tetapi dengan perbuatannya ia berkata, saya tidak mempunyai pengendalian diri.  Saya tak dapat menolak pencobaan.  Hal semacam itu telah membuat hubungan mereka dengan Allah putus sebagai korban penipuan Setan. -Manuscript 17, 1898.



Tenaga Berpikir Dilemahkan oleh Minuman Keras. 

Peminum minuman keras berada di bawah pengaruh Setan yang membinasakan.  Ia menyodorkan kepada mereka pendapat yang palsu, sehingga kuasa berpikir mereka tak dapat diandalkan lagi. -Review and Herald, 1 Mei 1900.



Beberapa pegawai utama kereta api telah lalai memperhatikan satu tanda, atau salah memahami suatu perintah.  Kereta api berjalan terus; lalu terjadilah tabrakan dan banyak jiwa yang telah menjadi korban.  Atau ada yang terbalik dan para penumpang dan awak kereta api menjadi korban.  Waktu diselidiki, ternyata bahwa mereka yang bertugas telah dipengaruhi oleh minuman keras. -The Ministry of Healing, hlm. 331.



Allah Meminta Pertanggungjawaban Pemimpin. 

Apakah orang-orang yang berkuasa dalam kapal-kapal besar, para orang yang bertugas di bidang kereta api, adalah orang-orang yang benar-benar bertarak?  Apakah otak mereka bebas dari pengaruh minuman keras? Jika tidak, maka setiap kecelakaan yang terjadi akan diminta oleh Tuhan yang di sorga pertanggungjawabannya, yang memiliki pria dan wanita ini. -Review and Herald, 1 Mei 1900.



Orang-orang yang dibebankan tangung jawab penting dalam melindungi sesama manusia dari celaka dan bahaya, sering tidak benar dalam tugas mereka.  Oleh karena pemanjaan diri dalam tembakau dan minuman keras, mereka tidak menjaga pikiran mereka agar supaya tetap terang dan tenang seperti Daniel di istana Babilon.  Mereka mengaburkan otak mereka dengan menggunakan bahan-bahan narkotika yang merangsang dan sebagai hasilnya mereka hilang kesanggupan berpikir.  Banyak kapal yang karam di tengah laut dan jika diteliti ternyata malapetaka itu disebabkan oleh minuman keras.  Berulang-ulang malaikat yang tidak kelihatan itu telah menyelamatkan kapal-kapal di atas lautan yang luas karena di atas kapal itu terdapat para penumpang yang berdoa yang percaya pada kuasa pemeliharaan Tuhan.  Tuhan mempunyai kuasa untuk menahan gelombang yang bergelora yang akan membinasakan dan menelan anak-anak-Nya. -Manuscript 153, 1902.



Untuk Menegur Peminum. 

Kita membutuhkan orang, yang berada di bawah Roh Suci, berani menegur perjudian dan peminum, yang banyak membawa kejahatan pada zaman akhir ini. -Manuscript, 117, 1907.



Satu-satunya Jalan yang Aman. 

Betapa banyak kecelakaan yang mengerikan terjadi oleh karena pengaruh minuman keras....Hal apakah yang dapat diambil oleh manusia dari minuman keras yang berbahaya ini, yang dapat menyelamatkan hidup manusia? Satu-satunya jalan agar ia bisa selamat adalah dengan jalan tidak meminumnya.  Janganlah ia mengacaukan pikirannya dengan minuman keras.  Tidak satu benda yang memabukkan yang diizinkan meliwati bibirnya; lalu jika bahaya datang, mereka dapat melakukan tugas mereka dengan sebaik-baiknya dan menghadapkan catatan hidup mereka dengan perasaan puas, walaupun apa saja yang terjadi. -Review and Herald, 19 Mei 1894.



5. Masalah Kesehatan Umum.



Mereka telah Menjual Kuasa Kemauan Mereka. 

Di dalam dunia terdapat banyak orang yang begitu rendah hidupnya, yang pada masa mudanya telah terbabit dengan kebiasaan menggunakan tembakau dan alkohol, meracuni otot tubuhnya dan telah merusak kuasa pikirannya dan hasilnya adalah seperti yang diharapkan Setan.  Kuasa pikiran digelapkan.  Si korban menyerah pada penggodaan minuman keras, dan mereka menjual diri mereka dengan alasan bahwa apa yang dibuatnya itu hanya untuk segelas minuman keras.



Lihatlah orang yang telah dirampok pikirannya.  Siapakah dia sebenarnya?  Dia adalah seorang budak kemauan Setan.  Setan telah menyalut orang ini dengan sifatnya sendiri.  Ia adalah budak kepada kerisauan dan kekerasan.  Tidak ada satu kejahatan yang tidak dikerjakannya; karena ia telah memasukkan ke dalam mulutnya apa yang memabukkan dan bila berada dalam kuasa minuman itu, dapat membuat dia seperti orang gila.



Lihatlah para orang muda kita.  Saya menulis hal ini karena sesuatu yang menyebabkan hati saya sedih.  Mereka telah kehilangan kuasa kemauan.  Saraf mereka menjadi lemah, sebab tenaga mereka telah habis.  Kesehatan tidak lagi nampak pada wajah mereka.  Mata yang berseri karena sehat telah pudar.  Cahayanya hilang.  Anggur yang mereka minum telah melemahkan ingatan mereka.  Mereka adalah seperti orang-orang yang telah lanjut usia.  Otak mereka tidak sanggup lagi mengeluarkan kemampuannya yang sebenarnya bila diperlukan. -Manuscript 17, 1898.



Suatu Dosa Moral dan Suatu Penyakit Jasmani. 

Yang menjadi korban sifat tidak bertarak ini adalah orang-orang yang berasal dari segala golongan dan segala profesi.  Orang yang berkedudukan tinggi, yang mempunyai talenta luar biasa, yang mempunyai kecakapan, yang telah menyerahkan diri mereka kepada pemanjaan nafsu makan, sehingga mereka tidak berdaya lagi menolak pencobaan.  Beberapa dari antara mereka itu yang dulunya mempunyai sahabat, berada dalam penderitaan, malapetaka, penyakit dan kehinaan.  Mereka telah kehilangan pengendalian diri.  Kecuali suatu tangan yang menolong diulurkan pada mereka, mereka akan tenggelam makin lama semakin dalam.  Dengan pemanjaan diri ini bukan hanya membawa dosa moral tetapi juga suatu penyakit tubuh. -The Ministry of Healing, hlm. 172.



Dalam Keadaan yang Putus Asa. 

Orang yang telah membentuk kebiasaan menggunakan benda-benda yang memabukkan, berada dalam keadaan yang putus asa.  Otaknya menjadi sakit, kuasa kemauannya menjadi lemah.  Dari segala kuasa yang ada dalam dirinya, kuasa nafsu makan itu tak dapat lagi dikendalikan.  Dia tak dapat lagi dinasihati, atau dibujuk untuk menyangkal dirinya. -The Ministry of Healing, hlm. 344.



Tubuh dan Jiwa di Dalam Perbudakan. 

Rumah penjualan minuman keras tersebar di seluruh kota dan kampung....Orang yang mengadakan perjalanan memasuki rumah-rumah ini dengan otak yang segar, sikap berjalan yang tegap; tetapi lihatlah bila meninggalkan rumah itu.  Cahaya telah hilang dari matanya.  Kuasa untuk berjalan tegap telah hilang.  Ia oleng ke sana ke mari bagaikan sebuah kapal di lautan.  Daya pikirnya telah dilumpuhkan, peta Allah telah dirusakkan.  Minuman yang beracun itu telah meninggalkan suatu bekas pada dirinya....Tubuh dan jiwanya telah diperbudak, sehingga ia tidak dapat lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah.  Penjual minuman keras telah meletakkan botolnya di bibir tetangganya, dan dengan pengaruh minuman itu ia menjadi ganas, dan dalam keadaan yang bagaikan gila itu ia membunuh.



Ia dibawa menghadap pengadilan, dan mereka yang mengizinkan penjalanan ini dituntut bertanggung jawab atas akibat perbuatan mereka sendiri.  Mereka telah mengizinkan dengan undang-undang untuk memberikan pada orang ini suatu minuman yang akan mengubah dia dari seorang yang waras menjadi seorang yang tidak waras, namun mereka sanggup mengirim orang ini ke penjara dan tiang gantungan karena kejahatannya.  Anak dan isterinya dibiarkan dalam kemelaratan dan kemiskinan menjadi tanggung jawab masyarakat di mana mereka hidup.  Tubuh dan jiwa orang ini hilang dari dunia ini, dan tidak ada harapan untuk masuk surga....



Tak Ada Kekuatan untuk Menolak Pencobaan. 

Para korban kebiasaan meminum minuman keras menjadi begitu hebat karena pengaruh minuman keras, sehingga mereka rela menjual akal mereka dengan segelas wiski.  Mereka tidak menurut hukum, "Jangan ada padamu ilah lain di hadapan hadiriat-Ku."  Kuasa moral mereka begitu lemah sehingga mereka tidak mempunyai kuasa untuk menolak penggodaan dan keinginan mereka untuk minum begitu kuat sehingga mematikan keinginan yang lain, dan mereka tidak mempunyai kesadaran lagi bahwa Allah menuntut mereka untuk mencintai Dia dengan segenap hati mereka.  Mereka sebenarnya adalah penyembah berhala; karena apa saja yang mengalihkan cinta mereka dari Khalik, apa saja yang melemahkan dan mematikan kuasa moral merampas takhta-Nya, dan menerima pelayanan yang sebenarnya hanya Allah yang berhak menerimanya.  Dalam segala berhala yang jahat ini, Setanlah yang disembah.



Ia yang menunggu di bawah pohon anggur itu sebenarnya sedang memainkan permainan hidup dengan Setan.  Ia yang menggunakan orang jahat sebagai pembantunya, agar mereka yang baru saja memulai kebiasaan minum itu dapat dijelmakan menjadi pemabuk.  Ia mempunyai rencana yang telah dibuat agar bila otak itu kacau oleh minuman keras, dia akan membawa pemabuk ini kepada keputusasaan dan membuat dia melakukan kejahatan lain yang kejam.  Dalam berhala yang telah disodorkan oleh Setan untuk disembah oleh manusia, terdapat seluruh kecemaran dan kejahatan, dan penyembahan berhala itu akan merusak baik tubuh maupun jiwa, dan memperluas pengaruhnya yang jahat itu kepada istri dan anak pemabuk itu. Dorongan si pemabuk yang merusak itu disalurkan kepada keturunannya, dan melalui mereka kepada keturunan mendatang.



Kuasa Setan sedang Bekerja. 

Bukankah para pemerintah negeri yang bertanggung jawab atas kejahatan dan kebejatan yang sedang terjadi sebagai hasil dari penjualan minuman keras?  Bukankah tugas dan wewenang mereka untuk membasmi kejahatan yang mendatangkan kebinasaan ini?  Setan telah membentuk rencananya dan ia telah berkonsultasi dengan pembuat undang-undang dan mereka menerima nasihatnya, dengan demikian dengan mendapat dukungan dari badan hukum, kejahatan itu makin bertambah-tambah, yang mengakibatkan malapetaka dan kejahatan yang sangat hebat.  Suatu kuasa Setan sedang bekerja melalui manusia, dan manusia tergoda untuk memanjakan nafsu makan sehingga mereka tidak dapat lagi mengendalikan diri mereka.  Pandangan mengenai seorang pemabuk adalah pemandangan yang tidak biasa yang akan menimbulkan kemarahan rakyat, menyebabkan penjualah minuman keras dimusnahkan; tetapi kuasa Setan telah begitu mengeraskan hati manusia, sangat memutarbalikkan pikiran manusia sehingga mereka tetap bersikap biasa saja melihat akan malapetaka, kejahatan, kemiskinan yang membanjiri dunia ini melalui penjualan minuman keras.



Hari demi hari bulan demi bulan, tahun demi tahun, jerat Setan yang mematikan itu dipasang di dalam masyarakat kita, di pintu-pintu kita, di sudut-sudut jalan di mana mudah untuk menangkap jiwa-jiwa, agar kuasa moral mereka dibinasakan dan peta Allah dicemarkan dan mereka ditenggelamkan dalam suatu kehinaan yang lebih rendah dari derajat seekor hewan.  Jiwa-jiwa ini sedang berada dalam bahaya, dan di manakah tenaga yang aktif, usaha yang penuh tekad dari para orang Kristen untuk mengamarkan, menjelaskan pada sesama manusia, untuk menyelamatkan saudaranya yang sedang binasa?  Kita tidak berbicara mengenai metode untuk menyelamatkan mereka yang telah mati dan hilang tetapi bagi mereka yang belum melampaui jangkauan simpati dan pertolongan....



Dengan mengizinkan penjualan minuman keras, undang-undang memberikan sangsi bagi jiwa yang terjerumus, tetapi menolak untuk menghentikan penjualan sehingga kini telah membanjiri dunia ini dengan kejahatan.  Biarlah pembuat undang-undang itu memikirkan kalau hal-hal yang membahayakan hidup manusia ini, kuasa tubuh dan pandangan mental, tak dapat dihindarkan lagi.  Apakah segala kebinasaan hidup manusia ini perlu? -Review and Herald, 29 Mei 1894.



Tanggung Jawab Penjual Minuman Keras. 

Mereka yang menjual minuman keras kepada sesamanya manusia...menerima uang dari pemabuk itu, tetapi tidak memberikan sesuatu yang setimpal dengan uangnya.  Gantinya mereka memberikan padanya sesuatu yang membuat dia gila, membuat dia berlaku sebagai orang bodoh dan membawa dia ke dalam kejahatan dan kekejaman....Tetapi malaikat Allah telah menyaksikan setiap langkah dalam jalan yang menuju ke bawah itu, dan mengetahui setiap akibat yang diakibatkan oleh botol yang diletakkan oleh orang lain pada bibir sesamanya.  Penjual minuman keras ini ditulis dalam catatan yang sama dengan orang-orang yang tangannya penuh dengan darah.  Dia dihukum karena memberikan minuman keras yang menyebabkan tetangganya itu tergoda untuk merusak dirinya, dan yang karenanya para rumah tangga dipenuhi dengan kehancuran dan kehinaan.  Tuhan minta pertanggung jawaban penjual minuman keras itu atas setiap sen yang masuk pada kantongnya dari pemabuk yang miskin, yang telah kehilangan segala moral, yang telah menenggelamkan kedewasaannya di dalam minumannya. -Review and Herald, 8 Mei 1894.



Ia harus Menjawab kepada Allah. 

Tidak peduli apa kekayaan, kuasa atau kedudukan seseorang pada pemandangan dunia, tidak peduli apa ia telah diizinkan atau tidak oleh undang-undang negara untuk menjual minuman yang beracun pada sesamanya, dia harus bertanggung jawab pada pemandangan Surga karena telah merendahkan derajat jiwa yang telah ditebus oleh Kristus, dan akan dihadapkan pada pengadilan karena merendahkah suatu tabiat yang sepatutnya memantulkan peta Allah, tetapi kini memantulkan suatu peta yang lebih rendah daripada hewan.



Di dalam membujuk manusia untuk mendidik diri mereka di dalam kebiasaan meminum minuman keras, penjual minuman keras telah berhasil merampas kebenaran jiwa dan memimpin manusia untuk menjadi budak Setan.  Tuhan Yesus, Putra Kehidupan, sedang berperang melawan Setan putra kegelapan itu.  Kristus menyatakan bahwa tugas-Nya adalah untuk manusia.



Yesus telah meninggalkan istana surga dan telah mengesampingkan kemuliaan-Nya sediri dan menyalut Keilahian-Nya dengan kemanusiaan, sehingga Ia boleh datang untuk berhubungan lebih dekat dengan manusia, dan memulihkan di dalam jiwa manusia peta Allah yang telah hilang itu. Inilah pekerjaan Kristus, tetapi apakah pengaruh orang-orang yang mengizinkan penjualan minuman keras itu?  Apakah pengaruh mereka yang meletakkan botol di bibir sesamanya?  Bandingkanlah pekerjaan penjual minuman keras itu dengan pekerjaan Kristus, dan engkau harus mengakui bahwa mereka yang berurusan dengan minuman keras, dan mereka yang menolong penjualannya adalah orang-orang yang sedang kerja sama dengan Setan.  Dengan usaha ini mereka melakukan suatu pekerjaan yang lebih besar untuk mengebalkan malapetaka daripada manusia itu sendiri melalui usaha apa saja yang ada di dalam dunia ini.



Penjual minuman keras mengambil sikap yang sama dengan Kain yang berkata,"Apakah aku penjaga adikku?"  dan Allah berfirman kepadanya sebagaimana Ia berfirman kepada Kain, "Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah."  Penjual minuman keras akan bertanggung jawab karena kehancuran yang telah dibawa masuk kedalam rumah mereka yang lemah moralnya, dan yang jatuh dalam pencobaan untuk minum minuman keras.  Mereka akan dituduh karena malapetaka dan kemiskinan ibu-ibu dan anak-anak yang telah menderita karena tidak mempunyai makanan, pakaian dan tempat berteduh, yang telah menguburkan seluruh harapan dan kesenangan hidup mereka.  Ia yang memperhatikan burung gereja dan memperhatikan bila ia jatuh ke tanah, yang memberi pakaian pada rumput di ladang, yang hari ini hidup dan besok akan dibakar dalam dapur api, tidak akan memaafkan mereka yang telah dijadikan menurut peta-Nya sendiri, dan tidak memperhatikan akan tangisan penderitaan mereka itu. Allah memperhatikan segala perbuatan jahat ini, yang membuat malapetaka dan kejahatan-Ia timpakan seluruh tuduhan itu kepada mereka yang mempunyai pengaruh membantu membuka pintu pencobaan kepada jiwa-jiwa itu. -Manuscript (tidak bertanggal) 54.



Hukum Allah kepada Penjual Minuman Keras. 

Ia tidak mengetahui, pun tak peduli bahwa Tuhan mempunyai suatu perhitungan yang harus diselesaikan dengan dia.  Dan apabila mangsanya mati, hati batinnya itu tidak bergerak sedikit pun. Ia tidak memperhatikan akan petunjuk,"Seorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.  Jika engkau memang menindas mereka itu, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru- seru kepada-Ku dengan nyaring, maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga istri-istrimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim." -Review and Herald, 15 Mei 1894.



Jangan Dorong Keinginan untuk Benda yang Merangsang. 
Biarlah setiap jiwa mengingat bahwa ia mempunyai suatu tugas yang suci terhadap Tuhan untuk melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya bagi sesamanya manusia.  Oleh sebab itu betapa pentingnya jika setiap orang itu jangan merangsang suatu keinginan terhadap benda yang merangsang.  Dengan menyarankan sahabat-sahabat dan sesamanya untuk meminum minuman brandi demi kesehatan mereka, mereka berada dalam bahaya menjadi alat untuk membinasakan sahabat-sahabat mereka.

Banyak kejahatan yang saya perhatikan yang terjadi ialah bahwa oleh beberapa saran yang sederhana saja, pria dan wanita telah menjadi budak kebiasaan meminum minuman keras ini.

Para dokter bertanggung jawab dalam membuat banyak orang pemabuk.  Karena mengetahui apa akibat minuman keras itu pada pencintanya, mereka mempunyai kewajiban untuk mejelaskan pada para penderita.  Jikalau mereka memikirkan dari segi sebab dan akibat, mereka akan mengetahui bahwa bahan perangsang itu akan mempunyai akibat yang sama pada setiap alat tubuh sebagaimana pada seluruh tubuh yang mereka telah berikan dalam membuat bapa-bapa dan ibu-ibu menjadi para pemabuk? Review and Herald, 29 Mei 1894.

Diberi Amaran agar Mereka boleh Lolos dari Akibat Jahat. 
Dengan mengetahui akan akibat hebat dari pemanjaan akan minuman yang memabukkan, bagaimana dapat seorang pria atau wanita yang mengaku percaya pada firman Allah, berani menjamah, mencicipi atau minum anggur atau minuman keras?  Perbuatan yang semacam itu benar-benar sangat bertentangan dengan kepercayaan mereka....

Tuhan telah memberikan petunjuk istimewa di dalam firman-Nya mengenai penggunaan anggur dan minuman keras.  Ia telah melarangnya, dan memberikan larangan-Nya dengan amaran-amaran yang tegas dan mengancam.  Tetapi amaran-Nya terhadap penggunaan minuman yang memabukkan manusia agar mereka dapat lolos dari bahaya yang diakibatkan oleh pemanjaan akan anggur dan minuman keras.... Penjual minuman keras adalah merupakan sebuah cemeti terhadap negeri kita, dan itu dibantu dan disahkan oleh mereka yang mengaku orang Kristen.  Di dalam berbuat demikian, gereja harus bertanggung jawab atas segala akibat penjualan yang sangat berbahaya ini.  Penjual minuman keras itu mempunyai akar di neraka dan membawa mereka pada kebinasaan.  Hal-hal ini harus menjadi suatu pemikiran yang sangat penting. Review and Herald, 1 Mei 1894.

6. Alkohol dan Orang-orang dalam Kedudukan yang Mempunyai Tanggung Jawab

Pelajaran dari Pengalaman Nadab dan Abihu. 
Nadab dan Abihu anak-anak Harun, yang bekerja dalam pekerjaan keimamatan, menggunakan air anggur dengan bebas, dan sebagaimana kebiasaan mereka bebas masuk untuk bekerja di hadapan Tuhan.  Para imam yang membakar dupa di hadapan Tuhan dituntut menggunakan api yang dinyalakan oleh Tuhan yang menyala siang dan malam, dan tidak pernah padam.  Allah telah memberikan petunjuk terperinci cara setiap bagian dari pelayanannya harus dikerjakan, agar segala sesuatu yang berhubungan dengan perbaktiannya yang suci itu dapat sesuai dengan tabiat-Nya yang suci.  Dan setiap penyimpangan dari petunjuk Allah yang telah dinyatakan itu, yang berhubungan dengan perbaktian-Nya yang suci, akan dihukum mati.  Tak ada persembahan yang berkenan kepada Allah jika tidak dibakar atau disentuh oleh api Ilahi yang melambangkan komunikasi di antara Allah dan manusia yang dimulai melalui Yesus Kristus saja.  Api suci yang harus diletakkan di atas pedupaan harus dijaga agar tetap menyala.  Dan disaat umat Allah berdoa dengan sungguh-sungguh, dupa dinyalakan dan api suci itu naik di hadapan Allah bersama-sama dengan doa mereka itu.  Dupa ini adalah menjadikan lambang pengamatan Kristus.
Anak-anak Harun telah mengambil api yang biasa yang tidak diterima oleh Allah dan mereka telah menghina Allah dengan membawa api yang asing di hadapan-Nya.  Allah telah membinasakan mereka dengan api karena perlawanan mereka secara sengaja terhadap petunjuk-petunjuk-Nya.  Segala pekerjaan mereka adalah sebagai persembahan Kain.  Di dalamnya tidak terdapat hal yang melambangkan Juruselamat.  Jikalau anak-anak Harun ini berada dalam keadaan pikiran yang sehat  maka mereka telah dapat melihat perbedaan di antara api yang biasa dan api yang suci itu.

Pemuasan akan nafsu makan telah melemahkan seluruh tubuh mereka dengan demikian telah mengaburkan pikiran mereka sehingga kuasa penglihatan mereka telah hilang.  Mereka mengetahui benar akan kesucian pelayanan di bait suci itu dan pentingya dan khidmatnya tanggung jawab bila menghadap Tuhan mengerjakan pelayanan suci.

Mereka Bertanggung Jawab. 
Banyak orang mungkin akan bertanya, bagaimanakah anak Harun itu harus bertanggung jawab karena melakukan itu ketika pikiran mereka begitu dilumpuhkan oleh minuman yang memabukkan sehingga mereka tidak sanggup lagi melihat  akan perbedaan di antara apa yang suci dan apa yang biasa?  Pada saat mereka meletakkan anggur pada bibir mereka pada saat itulah mereka bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan bila berada di bawah pengaruh anggur.  Pemanjaan akan nafsu makan telah menyebabkan iman itu kehilangan hidup.  Allah dengan tegas melarang penggunaan anggur yang mempunyai pengaruh yang mengaburkan pikiran.  "Tuhan berfirman kepada Harun, janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati.  Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun.  Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dan tidak najis dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan Tuhan kepada mereka dengan perantaraan Musa."  Di sini kita mendapat suatu petunjuk Allah yang paling jelas, dan sebab-sebabnya Ia melarang pengunaan anggur itu, ialah agar kuasa untuk membedakan dan pengertian itu menjadi jelas, dan tidak kacau; agar pemeliharaan mereka itu benar, dan mereka selalu sanggup melihat akan perbedaan di antara yang halal dan yang haram.

Alasan lain yang sangat penting mengapa harus seseorang mejauhkan diri dari sesuatu yang memabukkan juga telah diberikan.  Menuntut penggunaan pikiran yang benar sehat untuk mengemukakan pada bani Israel segala ketetapan yang telah diberikan Allah pada mereka.

Syarat bagi Para Pemimpin Rohani. 
Apa saja di dalam makan dan minum yang melemahkan kuasa mental untuk kegiatan yang sehat dan aktif, adalah merupakan dosa yang sangat dibenci oleh Allah.  Apalagi bagi mereka yang melayani di tempat yang suci yang harusnya setiap saat menjadi contoh pada orang lain, dan berada dalam satu keadaan yang layak untuk mengajar orang lain....

Para pendeta duduk di hadapan meja suci, dengan mulut dan bibir yang najis karena berani menaruh firman Tuhan yang suci itu pada bibir mereka yang najis.  Mereka menyangka bahwa Tuhan tidak memperhatikan pemanjaan mereka yang penuh dosa itu.  "Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat."   

Allah tidak suka menerima persembahan dari tangan-tangan mereka yang begitu menajiskan diri mereka, dan mempersembahkan bersama pelayanan mereka dupa tembakau dan minuman keras, sama seperti persembahan anak-anak Harun yang mempersembahkan dupa dengan api yang aneh itu.

Allah tidak berubah.  Ia tegas dan tepat di dalam tuntutan-Nya sebagaimana pada zaman Musa.  Tetapi di dalam tempat perbaktian kita zaman ini, dengan nyanyian pujian, doa-doa dan ajaran-ajaran dari mimbar, bukan saja merupakan api yang aneh, tetapi benar-benar merupakan suatu kenajisan.  Gantinya kebenaran yang dikhotbahkan dengan semangat yang suci dari Allah, sering diberikan dengan semangat tembakau dan minuman keras.  Api yang asing, kebenaran dan kesucian Alkitab dikemukakan kepada orang lain, dan doa dipanjatkan kepada Allah dicampur bersama dengan bau tembakau yang busuk.  Dupa yang semacam itu sangat berkenan kepada Setan.  Inilah suatu penipuan yang hebat!  Suatu pelanggaran besar di hadapan Allah.  Suatu penghinaan bagi-Nya yang suci yang tinggal di tempat yang tak dapat dihampiri.
Jikalau kesanggupan otak berada di dalam keadaan yang sehat, orang-orang yang mengaku dirinya orang Kristen akan melihat betapa tak sesuainya perbaktian yang semacam itu, seperti Nadab dan Abihu, perasaan mereka begitu tumpul sehingga mereka tak dapat membedakan di antara yang suci dan yang biasa.

Perkara-perkara yang suci diletakkan di bawah napas yang berbau tembakau, otak yang kabur, jiwa yang cemar, yang dinajiskan oleh pemanjaan selera makan dan hawa nafsu.  Orang-orang yang mengaku dirinya orang Kristen makan dan minum, mengisap dan mengunyah tembakau, dan menjadi rakus dan pemabuk karena memuaskan selera makan dan masih mengaku dapat menang seperti Yesus telah menang. Redemtion on the Temtation of Christ, hlm. 82-86.

Suatu Panggilan untuk Para Pekerja yang Berpikir Bersih. 
Bagaimanakah dengan pembuat undang-undang dan orang yang bertugas di meja pengadilan?  Adalah perlu bagi mereka yang bekerja dalam pekerjaan yang suci harus memiliki pikiran yang sehat dan menguasai akan akal mereka, bukankah juga penting bagi mereka yang membuat dan menjalankan undang-undang suatu bangsa harus mempnyai daya pikir yang sehat?  Bagaimana dengan para hakim dan juri yang di dalam tangan mereka terletak nasib hidup manusia dan keputusan mereka dapat menghukum orang yang tidak bersalah atau membiarkan seorang penjahat bertindak bebas di dalam masyarakat?  Apakah mereka tidak perlu mengendalikan kuasa pikiran mereka?  Apakah mereka bertarak dalam kebiasaan-kebiasaan mereka?  Jika tidak, mereka tidak layak menjabat kedudukan yang semacam itu.  Bila nafsu makan itu diselewengkan, maka tenaga pikiran dilemahkan, dan akan timbul bahaya yaitu manusia tidak akan memerintah secara adil lagi.  Apakah pemanjaan diri pada apa yang mengaburkan pikiran itu lebih kurang bahayanya zaman ini daripada waktu Allah memberikan larangan kepada mereka yang bekerja dalam pekerjaan yang suci zaman dulu? Christian Temperence and Bible Hygiene, hlm. 19.

Bila Pegawai Pemerintah Menghianati Kepercayaan yang Diberikan kepada Mereka. 
Orang yang membuat undang-undang untuk mengendalikan manusia harus melebihi orang lain dalam hal penurutan kepada undang-undang yang lebih tinggi yang menjadi dasar dari segala peraturan di dalam bangsa-bangsa dan para keluarga.  Betapa pentingnya bagi mereka yang mempunyai suatu kuasa untuk mengendalikan orang lain, mereka sendiri harus merasa bahwa mereka berada di bawah pengendalian yang lebih tinggi-mereka tidak merasa demikian ketika pikiran mereka dilemahkan oleh pemanjaan akan narkotik dan minuman keras.  Kepada mereka yang dipercayakan untuk membuat dan menjalankan undang-undang haruslah menjaga seluruh kuasa dalam tubuh mereka itu berada dalam keadaan yang sehat.  Dengan bertarak dalam segala hal mereka dapat dengan jelas membedakan antara yang suci dan yang biasa, dan mempunyai kebijaksanaan untuk menjalankan keadilan dan kejujuran yang diperintahkan Allah kepada bani Israel zaman dulu....

Banyak orang yang diangkat menduduki kedudukan yang tertinggi dalam melayani masyarakat, bertentangan dengan ini.  Mereka adalah orang-orang yang hanya melayani diri sendiri, dan umumnya memanjakan penggunaan narkotika, anggur dan minuman keras.  Ahli-ahli hukum, para juri, para senator, para hakim dan para wakil rakyat telah lupa bahwa mereka tidak dapat membutuhkan satu tabiat hanya dengan memimpikan saja.  Mereka sedang memerosotkan kuasa hidup mereka dengan pemanjaan yang berdosa.  Mereka membungkuk dari kedudukan mereka yang tinggi untuk menajiskan diri mereka dengan sifat tidak bertarak, percabulan dan segala macam kejahatan.  Kemampuan mereka dilacurkan oleh hal-hal yang jahat membuka jalan bagi setiap macam kejahatan.

Orang yang tidak bertarak jangan dipilih oleh rakyat untuk menduduki jabatan yang penting.  Pengaruh mereka merusak orang lain, dan tanggung jawab penting terlihat dalamnya.  Dengan otak dan syaraf yang dilumpuhkan oleh tembakau dan bahan perangsang yang lain mereka membuat sebuah undang-undang yang sesuai dengan keadaan mereka, dan apabila pengaruhnya telah hilang maka akan terjadi keruntuhan.  Seringkali hidup manusia itu seakan-akan bergantung pada sebuah batu timbangan; pada keputusan orang-orang dalam kedudukan ini, bergantung hidup dan kemerdekaan, atau perhambaan atau putus asa.  Maka betapa pentingnya bagi segala orang yang mengambil bagian dalam tugas-tugas semacam ini, adalah orang-orang yang terbukti menjadi orang yang dapat mengendalikan diri sendiri, orang-orang yang tidak akan mengizinkan pikiran dan keyakinan mereka tentang hak itu diselewengkan oleh sifat berat sebelah dan prasangka.  Kata firman Tuhan, "Janganlah kamu mencenderungkan hukum; jangan kamu pandang akan muka, dan jangan kamu makan suap, karena hadiah itu membutakan mata orang berbudi dan memutarbalikkan perkataan orang jahat. Signs of the Times, 8 Juli 1880.

Hanya orang yang mempunyai sifat bertarak dan kejujuran yang harus diizinkan menempati ruangan pengadilan dan dipilih untuk memimpin dalam Sidang Pengadilan.  Harta, reputasi dan hidup pun tidak aman bila diserahkan pada pertimbangan orang-orang yang tidak bertarak dan bejat.  Berapa banyak orang yang tidak bersalah telah dijatuhi hukuman mati, berapa banyak lagi yang telah dirampok harta bendanya, oleh para juri, pembela hukum, para saksi dan juga hakim yang pemabuk dan tidak adil. Signs of the Times, 11 Pebruari 1886.

Jikalau Semua Orang yang Mempunyai Kedudukan itu Bertarak. 
Jika para wakil rakyat itu mengikuti jalan Tuhan, mereka akan menunjuk manusia pada suatu derajat yang tinggi dan suci.  Mereka yang mempunyai kedudukan haruslah benar-benar bertarak.  Para pembela hukum, anggota senat, dan para hakim haruslah mempunyai suatu pengertian yang terang dengan demikian pertimbangan mereka akan menjadi sehat dan tidak menyeleweng.  Mereka akan selalu takut pada Tuhan dan akan bergantung pada kebijaksanaan yang lebih tinggi, dan pada kebijaksanaan mereka sendiri.  Guru Surga akan menjadikan mereka bijaksana dalam memberi nasihat, dan berdiri teguh dalam menentang yang salah dan menjalankan hanya apa yang benar dan adil.  Firman Tuhan akan menjadi penuntun mereka dan segala penindasan itu akan dibuang.  Pembuat undang-undang dan administraror akan berpegang hanya pada undang-undang yang baik dan adil dan juga akan mengajarkan jalan Tuhan melakukan keadilan dan perkembangan yang wajar.  Allah adalah kepala dari sejak pemerintah dan undang-undang yang baik dan adil.  Mereka yang dipercayakan tanggung jawab untuk menjalankan salah satu bagian hukum bertanggung jawab pada Allah sebagaimana seorang bendahara atas harta bendanya. Review and Herald, 1 Oktober 1895.

Akal Budi Direndahkah pada Pesta Belshazar. 
Dalam kesombongan dan keangkuhannya, dengan suatu perasaan tenteram yang tidak berhati-hati Belshazar telah mengadakan suatu perjamuan yang besar akan seribu menterinya, dan baginda pun santaplah air anggur di hadapan orang seribu itu.  "Segala penarikan yang dapat diberikan oleh kekayaan dan kuasa menambah semaraknya peristiwa itu.  Para wanita cantik dengan tubuh yang mempesonakan berada di antara para tamu yang menghadiri pesta raya.  Orang pintar dan terpelajar juga hadir.  Permaisuri dan negarawan telah minum air anggur itu seperti minum air, dan berpesta pora dengan pengaruh air anggur yang sangat merendahkan itu.  Dengan akal yang direndahkan oleh minuman keras dan dengan dorongan rendah dan hawa nafsu yang kini merajalela, raja sendiri yang menjadi pemimpin dalam pesta pora yang gaduh ini.  Prophets and Kings, hlm. 523.

Pada saat pesta itu mencapai puncaknya, sebuah tangan telah kelihatan menulis pada tembok ruangan pesta itu tentang nasib malang raja dan kerajaannya.  "menai, menai, takail, oparsin," dan telah diterjemahkan oleh Daniel yang berarti "Engkau sudah ditimbang, tetapi kedapatan ringan....Kerajaan ini akan dibagi dan diserahkan kepada Medo Parsi," Dan Kitab Suci mengatakan, "Pada malam itu Belshazar raja orang Kaldis itu dibunuh.  Dan Darius orang Medo telah mengambil alih kerajaannya."  Belshazar tidak menyadari sedikit pun bahwa Tuhan yang tidak kelihatan itu melihat pesta poranya itu.  Tetapi tak ada sesuatu perkara yang dikatakan atau dilakukan yang tidak dicatat di dalam buku di surga.  Tulisan mistik yang telah ditulis oleh tangan itu membuktikan bahwa Allah menjadi saksi bagi segala sesuatu yang kita perbuat, dan juga Ia dihina oleh pesta makan minum itu.  Kita tak dapat lolos dari tanggung jawab kita pada-Nya.  Apa saja keadaan kita, dan penciptaan dan penebusan. Manuscript 50, 1893.

Akibat Hawa Nafsu Herodes yang Mengerikan. 
Di dalam banyak hal Herodes telah membarui hidupnya yang najis itu.  Tetapi penggunaan makanan yang mewah dan minuman yang merangsang yang senantiasa melumpuhkan dan mematikan moral begitu pula kuasa pikiran dan menentang ajakan Roh Allah yang telah memberikan kesadaran pada hati Herodes, serta membangkitkan angan-angan hatinya untuk membuang dosa-dosanya itu.  Herodias mengetahui akan titik kelemahan tabiat Herodes.  Herodias mengetahui pada saat-saat yang biasa, yaitu disaat pikirannya masih dapat dikendalikan, ia tak akan dapat membunuh Yohanes Pembaptis....

Ia menutup kebenciannya dengan sebaik-baiknya, sambil menanti akan hari lahir Herodes "yang ia ketahui akan menjadi suatu saat untuk berpesta pora dan mabuk-mabuk.  Cinta Herodias terhadap makanan yang mewah dan anggur akan memberikan kepada Herodias suatu kesempatan untuk membuat dia tidak sadar.  Ia akan membujuk Herodes untuk mengikuti nafsu makannya yang akan membangkitkan hawa nafsunya, dan akan merendahkan derajat mental dan moral.  Sehingga dengan perasaan yang telah mati itu tidak mungkin ia dapat lagi melihat dengan jelas kenyataan dan bukti, serta membuat keputusan yang benar.  Herodias telah menyediakan persiapan makanan yang paling mewah untuk pesta itu untuk mengikuti hawa nasunya.  Ia mengetahui pengaruh pesta yang tidak bertarak ini atas pikiran dan moral.  Ia mengetahui bahwa pemanjaan nafsu makan, kesenangan dan hiburan Herodes akan merangsang hawa nafsu yang lebih rendah dan membuat dia tidak berdaya terhadap tuntutan usaha dan tugas yang lebih agung.

Kesenangan yang luar biasa ini yang diberikan oleh sifat tidak bertarak kepada pikiran dan roh, merendahkan kesadaran pada perbaikan moral, dan membuat tidak mungkin bagi dorongan suci untuk memperngaruhi hati, dan takluk pada hawa nafsu, bila pendapat dan kebiasaan minum menyokong mereka.  Pesta dan hiburan, tari-tarian, dan penggunaan anggur secara bebas mengaburkan alat indra dan menghilangkan perasaan takut akan Allah....

Sementara Herodes dan para menterinya berpesta dan minum di ruang pesta, Herodias yang telah dirasuk oleh kejahatan dan hawa nafsu, mengirim puterinya dengan pakaian yang sangat menarik, ke hadapan Herodes dan para tamu kerajaan.  Salome telah dihias dengan perhiasan yang sangat mahal.  Dia telah dihiasi dengan permata gemerlapan dan gelang yang berkilauan.  Dengan sedikit pakaian penutup tubuh ia telah menari untuk menghibur para tamu kerajaan.

Oleh karena indra mereka yang tidak sehat lagi, maka rupa wanita itu, kecantikannya dan keelokannya sangat menarik hati mereka.  Gantinya mereka dikendalikan oleh akal yang lebih rendah telah mengendalikan mereka.  Kebaikan dan prinsip tak ada kuasa sama sekali.

Kecantikan yang palsu nampaknya telah merangsang akal dan keagungan anggur dan tari-tarian telah memindahkan perasaan takut dan hormat akan Allah dari dalam diri mereka.  Tak ada sesuatu yang tampak suci pada indra Herodes yang telah bengkok itu.  Ia rindu untuk mengadakan beberapa pertunjukan yang makin meninggikan dirinya di hadapan para orang besar dalam kerajaannya.  Dan dengan terburu-buru ia telah berjanji dan meneguhkan janjinya dengan sebuah sumpah, untuk memberikan pada puteri Herodias apa saja yang ia minta.
Karena mendapat sebuah janji yang begitu luar biasa, ia berlari kepada ibunya yang mengetahui apa keinginan ibunya.  Jawab ibunya telah sedia, yaitu kepala Yohanes Pembaptis di dalam sebuah dulang.  Pada mulanya Salome sangat terkejut.  Dia tidak mengerti dendam yang tersembunyi di dalam hati ibunya.  Ia menolak untuk menyampaikan permohonan yang tak berperikemanusiaan itu.  Tetapi tekad seorang ibu yang jahat yang telah menang.  Lagi pula ia memohon agar anaknya jangan lagi berlambatan, tetapi dengan segera harus menyampaikan permohonannya pada Herodes sebelum ia mendapat waktu untuk mengubah pikirannnya.  Sebagaimana keinginan ibunya, Salome kembali kepada Herodes dengan permohonannya yang mengerikan itu.  "Saya mohon baginda memberikan kepada hamba nanti di atas sebuah dulang kepala Yohanes Pembaptis."  Dan raja sangat menyesal; tetapi karena ia telah bersumpah, dan karena mereka yang duduk bersama dia, permohonan Salome dikabulkan.

Herodes heran dan tercengang.  Pesta yang ramai itu pun berhentilah, dan para tamunya dihinggapi perasaan takut karena permohonan yang tak berperi kemanusiaan ini.  Pesta pora dan pemborosan pada malam itu telah mengorbankan hidup seorang nabi besar yang membawa kabar Allah kepada umat manusia.  Cawan minuman keras yang telah menyediakan jalan untuk kejahatan yang mengerikan ini. Review and Herald, 11 Maret 1873.

Tak Ada Suara untuk Menyelamatkan Yohanes Pembaptis. 
Mengapa tidak terdengar suara dalam rombongan itu untuk menghalangi Herodes untuk menepati sumpahnya yang gila itu?  Mereka juga telah mabuk oleh air anggur, dan dengan indra mereka yang telah kaku itu tak ada lagi sesuatu yang dihormati.  Sebenarnya para tamu kerajaan itu mempunyai kesempatan untuk melepaskan dia dari sumpahnya, tetapi lidah mereka nampaknya telah lumpuh.  Herodes sendiri telah menyadari bahwa ia telah tertipu tetapi untuk menyelamatkan namanya ia harus tetap memegang sumpahnya, yang telah dibuat di bawah pengaruh minuman keras.  Prinsip moril satu-satunya penuntun jiwa yang aman, telah menjadi lumpuh.  Herodes dan para tamunya telah diperbudak oleh nafsu makan seekor hewan.

Kemampuan mental dilemahkan oleh kesenangan perasaan, yang telah memutarbalikkan pikiran mereka mengenai keadilan dan anugerah.  Setan menangkapnya pada kesempatan ini, melalui diri Herodes untuk mengambil sebuah keputusan yang terburu-buru sehingga telah membawa korban jiwa seorang nabi Allah. Review and Herald, 8 April 1873.

Amaran Ilahi. 
Tuhan tidak dapat bersabar lebih lama lagi terhadap suatu generasi yang tidak bertarak dan keras tengkuk.  Banyak amaran yang penting di dalam Kitab Suci yang menentang penggunaan minuman keras ini.  Pada zaman dulu, apabila Musa mengulangi keinginan Yehowa mengenai umat-Nya, ia menyebut juga sesuatu yang menentang pemabuk dalam kata sebagai berikut:  "Apabila didengarnya bunyi sumpah laknat ini, disenangkannya juga hatinya katanya:  Sejahtera juga aku jikalau aku menurut kehendak hatiku yang jahat sekalipun dan dengan mabuk aku hendak menghilangkan dahaga.  Bahwasanya Tuhan akan tiada mau mengampuni malainkan murka Tuhan akan sangat bernyala-nyala dan cemburuan-Nya akan hangat kepada orang itu, maka padanya juga akan lekat segala kutuk yang tersurat dalam kitab ini, dan Tuhan pun akan menghapuskan namanya dari bawah langit."

Raja Salomo berkata, "Bahwa air anggur itu laksana pengolok-olok dan minuman yang pedas itu mengusik adanya.  Barang siapa yang sesat dalamnya adalah keluh kesah."  Pada siapa gerangan pengaduh, keluh kesah, perkelahian, pergaduhan, luka dengan tidak semena-mena dan belis mata?  Pada orang yang lekat dalam minuman air anggur, dan yang berhimpun bersama-sama hendak mengecap minuman yang keras.  Janganlah engkau pandang akan air anggur apabila merah rupaya dan berkilat dalam piala serta buihnya naik ke atas.  Pada kesudahannya patuklah ia seperti ular dan disemburkannya bisanya seperti ular biludak."
Penggunaan air anggur di antara bani Israel adalah satu sebab mereka ditawan.  Melalui Nabi Amos, Tuhan berfirman:  "Wai bagi orang yang senang-senang di Sion.  Kamu yang sangkakan jauhlah hari tulah itu dan sengajakan masa kesudahan penggagahan itu!  Kamu yang berbaring pada gerai gadeng dan berlezat dirimu di atas getah dan makan segala anak domba dari kawan domba itu dan segala anak lembu dari dalam kandang binatang yang tambun.  Yang menyanyi disertakan bunyi dandi dan mengarang akan dirinya beberapa bunyi-bunyian seperti Daud yang minum air anggur dari dalam piala dan menyapukan dirinya dengan minyak yang terutama, tetapi mereka itu tidak peduli akan luka Yusuf.  Maka sebab itu mereka itu juga akan berjalan dengan tertawan pada hulu segala orang yang dipindahkan dengan tertawan itu, maka kemewahan mereka itu sekalian yang lezat itu akan lalu kelak."  "Wai bagi negeri, jikalau rajanya selaku budak kecil dan orang besar-besarnya suka makan minum sampai waktu dini hari.  Berbahagialah negeri, jikalau rajanya asal orang bangsawan adanya dan orang besar-besarnya pun makan minum pada ketikanya akan mengenyangkan dirinya sahaja, bukan akan kemewahan."  "Tiada patut kepada raja-raja minun anggur atau putra raja santap minuman yang keras sementara dilupakannya hukum atau diubahkannya acara orang yang teraniaya hai Samuel!"

Kata-kata amaran dan perintah ini jelas dan tegas.  Biarlah mereka yang mempunyai jabatan penting dalam masyarakat memperhatikannya, karena jika tidak, oleh air anggur dan minuman keras ini mereka lupa akan hukum dan memutarbalikkan pertimbangan.  Pemerintah dan para hakim harus selalu berada dalam satu keadaan untuk memenuhi petunjuk Tuhan.  "Jangan kamu menganiaya akan orang perempuan janda atau akan seorang anak piatu.  Jikalau kiranya kamu menganiaya akan dia sedikit jua, dan mereka itu berseru kepada-Ku niscaya Kudengar seruannya kelak; maka murka-Ku akan bernyala-nyala dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang dan segala istrimu akan menjadi janda dan segala anak-anakmu akan menjadi piatu."

Tuhan Allah di surga yang memerintah.  Ia juga di atas segala penguasa, di atas segala raja-raja dan pemerintah.  Tuhan telah memberikan petunjuk istimewa di dalam firman-Nya mengenai penggunaan air anggur dan minuman keras.  Ia telah melarang akan penggunaannya dan menegaskan larangannya dengan amaran dan ancaman yang keras.

Tetapi larangan-Nya terhadap penggunaan minuman keras ini tidak didengar oleh pemerintah di dunia ini.  Ia mencoba mengekang manusia agar mereka dapat luput dari akibat pemanjaan air anggur dan minuman keras.  Kemerosotan akhlak, kekejaman, kehancuran dan perbantahan mengikuti sebagai akibat biasa dari sifat tidak bertarak ini.  Allah telah menunjukkan akibat perbuatan jahat ini.  Hal ini diperbuat-Nya, agar tidak akan terjadi pemutarbalikan terhadap hukum-Nya dan agar manusia diselamatkan dari malapetaka yang kini tersebar luas akibat perbuatan orang yang jahat, demi keuntungan pribadi mereka menjual bahan yang memabukkan serta menggilakan ini. Drunkeness and Crime, hlm. 4-6.