1. Suatu Dorongan kepada Kejahatan
Kejahatan Berada
di Dalam Negeri.
Pada zaman ini
di saat kejahatan dalam segala bentuk bertambah dengan cepat, terdapatlah suatu
kecenderungan untuk menjadi biasa dengan keadaan yang sedang berlaku sehingga
kita tak dapat melihat lagi sebab dan artinya.
Makin lebih banyak minuman keras yang memabukkan digunakan pada saat ini
daripada masa lalu. Begitu hebatnya
akibat sifat pemabuk dan kejahatan ini nampak jelas pada zaman ini, namun hanya
sebagian saja akibat pelanggaran ini yang diberikan oleh surat-surat kabar. -Drunkeness
and Crime, hlm. 3.
Kesaksian dari
Bidang Pengadilan.
Hubungan
kejahatan dengan sifat tidak bertarak adalah sangat dipahami oleh para orang
yang berurusan dengan mereka yang melanggar hukum di dalam negara. Seorang hakim di Filadelfia berkata: "Kami dapat membuktikan bahwa 4/5 dari
kejahatan yang dilakukan mempunyai hubungan erat dengan minuman keras. Dari 20 kasus pengadilan pembunuhan tidak
seorang pun yang diadili itu yang secara langsung atau tidak langsung tidak
terlibat dengan minuman keras. Minuman
keras dan darah, yang saya maksudkan pertumbahan darah, berjalan
bersama-sama." -Drunkeness and Crime, hlm 7.
Poros Kejahatan
yang Tinggi Desebabkan oleh Minuman Keras.
Sembilan
persepuluh dari mereka yang digirang ke dalam penjara adalah mereka yang telah
belajar minum minuman keras. -Review and Herald. 8 Mei 1894.
Akibat Minuman
Keras dan Kejahatan.
Apabila nafsu
minuman keras itu dimanjakan, orang itu dengan sukarela menaruh pada bibirnya
sesuatu yang merendahkan derajatnya yang telah dijadikan menurut peta Allah
itu, di bawah derajat seekor hewan. Daya
pikir dilumpuhkan, intelek dikaburkan, nafsu hewan dirangsang dan kemudian
mengikuti kejahatan yang sifatnya paling merendahkan derajat. -Testimonies,
Jilid 5, hlm. 561.
Mengapa Alkohol
dan Kejahatan ada Hubungannya.
Mereka yang
sering mengunjungi warung minuman keras yang di buka bagi semua orang yang
cukup bodoh untuk menikmati kejahatan yang sangat berbahaya yang terdapat di
dalamnya, sedang mengikuti jalan yang menuju kepada maut. Mereka sedang menjual diri mereka, tubuh,
jiwa dan roh kepada Setan. Di bawah
pengaruh minuman keras yang diminum, mereka didorong untuk melakukan hal-hal
yang membuat mereka gemetar ketakutan.
Apabila mereka berada di bawah pengaruh cairan yang beracun ini, mereka
berada di dalam pengendalian Setan. Ia
dapat memerintah mereka, dan mereka kerja sama dengan Setan. -Surat 166, 1903.
Sifat Kejahatan
yang Dilakukan karena Alkohol.
Akibat minuman
keras dinyatakan oleh hebatnya pembunuhan yang terjadi. Betapa sering didapati bahwa pencurian,
pembakaran, pembunuhan dilakukan karena pengaruh minuman keras ini. Namun minuman keras yang terkutuk itu disahkan oleh pemerintah
dan mengakibatkan kerusakan yang luar biasa di dalam tangan mereka yang suka
melibatkan dirinya dengan apa yang bukan saja merusak si korban yang malang,
bahkan seluruh keluarganya. -Review and Herald, 1 Mei 1900.
Rumah-rumah
pelacuran, sarang-sarang kejahatan, pengadilan-pengadilan akan penjahat,
beberapa penjara, rumah-rumah miskin, rumah-rumah sakit jiwa, rumah sakit,
semuanya, pada umumnya adalah jelas sebagai akibat pekerjaan penjual minuman
keras. Sebagaimana Babilon mistik di
dalam buku Wahyu, dia sedang berkecimpung dalam "budak-budak dan jiwa
manusia." Di belakang penjualan
minuman keras ini berdirilah pembinasa jiwa yang berkuasa dan setiap tindakan
yang dapat direncanakan oleh dunia, digunakan untuk menarik manusia tunduk di
bawah kuasanya.
Di kota-kota
besar dan kecil, di rel-rel kereta api, di atas geladak kapal besar, di
tempat-tempat dagang, di gedung-gedung hiburan, di toko-toko obat, malah sampai
di dalam gereja, di atas meja perjamuan suci jerat Setan itu diletakkan. Tak ada sesuatu yang dibiarkan diam untuk
membuat dan memelihara keinginan terhadap minuman keras. Hampir pada setiap sudut berdiri rumah-rumah
umum dengan lampu-lampu yang bercahaya, dengan cara sambutan yang menarik,
mengundang para pekerja, para orang malas yang kaya, dan para pemuda tanggung. Hari demi hari bulan demi bulan, tahun demi
tahun, pekerjaan ini berjalan terus. -Drunkeness and Crime, hlm. 8.
Pemabuk Tidak Dapat
Dimaafkan.
Di saat mabuk,
segala macam kejahatan telah dilakukan, tetapi kebanyakan para pelakunya telah
dimaafkan karena mereka tidak mengetahui apa yang sedang mereka perbuat. Hal
ini tidak mengurangi kesalahan penjahat.
Jika dengan tangannya sediri ia meletakkan gelas pada bibirnya, dan
dengan sengaja meminum apa yang ia ketahui akan membinasakan segala daya
pikiranya, dia bertanggung jawab bagi segala bahaya yang ia lakukan di saat ia
mabuk, pada saat itu juga ia membiarkan nafsu makannya mengendalikan dirinya,
dan ia menukar kesanggupan berpikirnya dengan minuman keras. Dengan perbuatannya sendiri,
telah membawa dia lebih rendah dari hewan, dan kejahatan yang ia lakukan
di saat mabuk itu harus dihukum sama beratnya dengan oang yang mempunyai segala
kuasa kesanggupan berpikir. -Spirits and Gifts, Jilid 4, hlm. 125.
Pemabuk dan
Kejahatan Sebelum Air Bah dan Zaman Ini.
Kejahatan yang
begitu nyata pada zaman ini, adalah sama dengan kejahatan yang telah membawa
kebinasaan ke dunia sebelum Air Bah.
"Pada zaman sebelum Air Bah," salah satu dosa yang sangat
merajalela adalah mabuk-mabuk. Dari catatan buku Kejadian kita pelajari bahwa
"bumi juga sudah menjadi jahat pada pemandangan Allah dan bumi telah
dipenuhi oleh pelanggaran." Kejahatan merajalela; hidup itu terasa tidak
aman. Manusia yang akal pikirannya telah dirusak oleh minuman
keras, menganggap remeh saja bila mengambil nyawa orang lain.
"Sebagaimana
pada zaman Nuh demikianlah juga akan jadi pada kedatangan Anak Manusia."
Mabuk-mabuk dan kejahatan yang kini merajalela, telah diramalkan oleh
Juruselamat sendiri. Kita sedang hidup
pada hari-hari terakhir sejarah dunia.
Suatu saat yang sangat genting.
Segala sesuatu menandakan Tuhan akan datang segera. -Review and Herald,
25 Okt. 1906.
Pehukuman Allah
dalam Zaman Kita.
Oleh karena
kejahatan yang sebagian besar sebagai akibat dari penggunaan minuman keras,
pehukuman Allah sedang ditumpahkan atas bumi kita sekarang ini. -Counsels on
Health, hlm. 432.
Pelajaran Utama
bagi Kota San Fransisco.
Tidak berapa
lama setelah terjadi gempa bumi besar di Pantai California, pemerintah di San
Fransisco dan di beberapa kota yang lebih kecil dan kampung memerintahkan untuk
menutup seluruh warung penjualan minuman keras.
Begitu hebat akibat dari perintah yang tegas ini, sehingga perhatian
orang-orang yang berpikir di seluruh Amerika dan teristimewa Pantai Pacific
diarahkan ke manfaatnya, jika warung-warung minuman keras itu ditutup untuk
salama-lamanya. Selama beberapa minggu
setelah gempa bumi di San Fransisco, sangat sedikit sekali terlihat orang-orang
yang mabuk. Tidak ada minuman keras yang
dijual. Keadaan pemerintahan yang tidak
terorganisir telah memberikan pada pegawai pemerintah sebab untuk mengharapkan
adanya suatu pertambahan kekacauan dan kejahatan yang tidak normal tetapi
alangkah herannya mereka sebab terbukti justru sebaliknya. Mereka yang diharapakan
akan membuat banyak kesulitan ternyata hanya sedikit. Kebebasan yang luar biasa
dari bahaya dan kejahatan ini terbukti sebagian besar karena tidak menggunakan
minuman keras.
Redaktur dari
beberapa harian terkemuka telah menulis bahwa untuk utuhnya masyarakat yang
lebih baik, dan untuk membangun kota, ada baiknya jika warung minuman keras ini
ditutup untuk selam-lamanya. Tetapi
saran yang bijaksana ini tidak dihiraukan, dan di dalam beberapa minggu
kemudian izin diberikan pada penjual-penjual minuman keras untuk membuka
kembali dagangan mereka dengan pembayaran izin yang agak lebih tinggi sedikit
dari yang dibayar semula pada bendahara kota.
Dalam malapetaka
yang melanda San Francisco, Tuhan merencanakan untuk membasmi warung-warung
minuman keras yang telah menyebabkan banyak kejahatan dan malapetaka; namun
para pemimpin rakyat yang telah membuktikan tidak setia pada kepercayaan yang
diberikan kepada mereka telah mengizinkan kembali penjualan minuman keras
itu. Mereka mengetahui bahwa dengan
melakukan hal ini, mereka sedang mengizinkan perbuatan kejahatan; namun
pengetahuan mereka akan akibat yang pasti ini tidak menjadi persoalan
mereka....Rakyat San Fransisco harus bertanggung jawab pada hari pehukuman
Allah karena pembukaan kembali warung-warung minuman keras di dalam kota itu. -Review
and Herald, 25 Okt. 1906.
Arti dari Keadaan
Dewasa Ini.
Dengan tidak
menghiraukan banyak bukti bertambahnya kejahatan dan pelanggaran hukum itu,
manusia jarang berhenti untuk memikirkan secara serius akan arti segala perkara
ini. Manusia bangga atas pengetahuan dan kemajuan zaman ini.
Di atas pundak
mereka yang telah diberikan Tuhan terang yang besar terletaklah tanggung jawab
yang berat untuk menarik perhatian lain orang kepada artinya pertambahan
pemabuk dan kejahatan. Mereka juga harus
mejelaskan pada orang lain akan Kitab Suci yang dengan jelas melukiskan keadaan
yang akan terjadi mendahului kedatangan Kristus yang kedua kali. Mereka harus
dengan setia meninggikan standard Ilahi, dan bersuara menentang akan izin yang
diberikan kepada penjualan minuman keras melalui peraturan yang syah. -Drunkeness
and Crime, hlm. 3.
2. Suatu Masalah Ekonomi
Perdagangan
Minuman Keras Menghasilkan Ketidakjujuran dan Kekerasan.
Di dalam setiap
fase penjalan minuman keras, terdapatlah ketidakjujuran dan kekerasan. Rumah-rumah
penjual minuman keras dibangun dengan upah yang haram, dan disokong oleh
kekerasan dan pemerasan. -Review and Herald, 1 Mei 1894.
Berjuta-juta
Rupiah yang Digunakan untuk Membeli Kehancuran dan Kematian.
"Wahai bagi
orang yang membangunkan rumahnya di atas barang yang tidak benar dan anjung-anjungnya
di atas barang yang tidak betul...yang berkata demikian, bahwa aku hendak
membuat akan diriku sebuah rumah yang amat besar dan anjung-anjung peranginan,
dan menghiasinya dengan beberapa tingkap dan menutupinya dengan kayu araz dan
menyapuinya dengan sadalinggam. Rajakah
engkau, maka engkau bermegah-megah sebab kayu araz?...Tetapi padamu tiadalah
mata atau hati, melainkan akan beroleh laba yang keji dan akan menumpahkan
darah orang yang tiada bersalah dan akan menganiayakan dan mengusik
orang."
Ayat-ayat ini
melukiskan pekerjaan mereka yang membuat dan menjual minuman keras. Pekerjaan mereka berarti perampokan. Karena uang yang mereka terima tidak
memberikan imbalan yang berguna. Setiap
rupiah yang mereka peroleh sebagai keuntungan telah membawa kutuk bagi yang
menggunakannya.
Setiap tahun
berjuta bahkan berjuta galon minuman keras yang dihabiskan. Berjuta-juta rupiah digunakan untuk membeli
kehancuran, kemiskinan, penyakit, kehinaan, hawa nafsu, kejahatan, dan
kematian. Karena memikirkan keuntungan, maka pengusaha minuman
keras menjual kepada konsumennya apa yang merusak dan membinasakan pikiran dan
tubuh. Ia memberikan pada keluarga si
pemabuk kemiskinan dan kehancuran. -Drunkeness and Crime, hlm. 7, 8.
Satu Status
Ekonomi yang Membedakan.
Si pemabuk
sebenarnya sanggup untuk melakukan perkara-perkara yang lebih baik. Allah telah
mempercayakan padanya talenta, dan dengan talenta itu ia memuliakan Allah,
tetapi sesamanya manusia telah meletakkan sebuah jerat bagi jiwanya dan
membangun bagi dirinya kemiskinan.
Mereka telah hidup dalam kemewahan sementara saudara mereka yang miskin
yang telah mereka rampok, hidup dalam kemiskinan dan kehinaan. Tetapi Allah akan menuntut segala perkara ini
dari tangan orang yang telah membantu mempercepat si pemabuk itu menuju pada
jalan kebinasaan. -Manuscript 54, (tidak bertanggal).
Pembuat
Undang-Undang dan Pengusaha Minuman Keras Bertanggung Jawab dari Segi Keuangan.
Pembuat
undang-undang dan pengusaha minuman keras boleh membasuh tangan mereka seperti Pilatus,
tetapi mereka tidak akan bersih dari darah jiwa-jiwa itu. Upacara membasuh tangan mereka tidak akan
membersihkan mereka apabila oleh pengaruh dan usaha mereka, mereka telah
membantu membuat orang itu menjadi pemabuk.
Mereka akan bertanggung jawab atas berjuta-juta rupiah yang dibuang
untuk merusak si peminum. Tak ada seorang yang tak dapat melihat akibat hebat
dari minuman keras ini. Surat-surat
kabar dewasa ini menunjukkan bahwa kehancuran, kemiskinan, kejahatan yang
diakibatkan oleh dagangan ini bukanlah merupakan dongeng belaka, sehingga
baratus-ratus manusia menjadi kaya karena upah mereka yang sedang dikirim
kepada kebinasaan oleh perusahaan minuman keras yang berbahaya itu. Oh, semoga timbul kesadaran khalayak ramai agar
dapat mengakhiri perdagangan minuman keras ini, menutup warung minuman keras
dan memberikan kepada orang-orang yang gila ini suatu kesempatan untuk
memikirkan kenyataan abadi. -Review and Herald, 29 Mei 1894.
Beberapa Sekolah
Sebenarnya telah Dapat Dibangunkan.
Pikirkanlah
berapa banyak jumlah uang yang dibuang percuma dalam warung minuman keras, di
mana orang menjual daya pikir mereka bagi apa yang meletakkan mereka seluruhnya
dalam pengendalian Setan. Akan terjadi
suatu perubahan dalam masyarakat jika uang ini digunakan untuk membangunkan beberapa
sekolah di mana anak-anak dan para orang muda diberikan pendidikan sesuai
dengan Alkitab. Diajar bagaimana caranya
menolong sesama manusia, bagaimana mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Ada satu tugas
yang harus dilakukan bagi segala lapisan masyarakat....Kita jangan lupa akan
para pendeta, ahli hukum, anggota senat, dan para hakim, banyak dari antara
mereka yang menggunakan tembakau dan minuman keras....Mintalah mereka untuk
memberikan uang yang akan digunakan bagi pemanjaan minuman keras yang berbahaya
itu, untuk membangun lembaga-lembaga di mana anak-anak dan orang muda dapat
disediakan untuk mengisi kedudukan yang berguna dalam dunia. -Surat 25, 1902.
Yang Lapar dapat
Diberi Makan.
Tangisan
berjuta-juta orang yang sedang kelaparan segera dapat didiamkan jika uang yang
digunakan untuk minuman keras itu digunakan untuk meringankan penderitaan
manusia. Tetapi kejahatan senantiasa
bertambah. Para orang muda sedang
dididik untuk mencintai perkara-perkara yang jahat dan hal ini membinasakan mereka,
jiwa dan tubuh. Pekerjaan yang mereka
boleh buat dalam kebun anggur Allah, tetapi mereka menolak untuk
mengerjakannya. -Manuscript 139, 1899.
Misi Sudah boleh
Didirikan.
Pikirkan beribu
bahkan berjuta rupiah yang digunakan untuk minuman keras yang akan membuat
seorang manusia menjadi hewan, dan membinasakan daya pikirnya....Seluruh uang
ini dapat menyelesaikan sesuatu yang baik jika uang itu digunakan untuk
membantu misi-misi di tempat yang masih dalam kegelapan di dalam dunia. Allah
sedang dirampok dari apa yang sebenarnya menjadi milik-Nya. -Manuscript 381/2,
1905.
Buku-buku Sudah
dapat Ditambah.
Kalau kita
menurut anjuran Rasul Paulus, "Sebab itu baik kamu makan atau minum baik
barang sesuatu perbuatanmu, sekalian itu kepada kemuliaan Allah", beribu-ribu
rupiah yang kini dikorbankan atas mezbah hawa nafsu yang merusak itu akan
mengalir ke dalam perbendaharaan Tuhan, memperbanyak buku-buku dalam
barbagai-bagai bahasa yang harus disiarkan sebagai daun di musim buah. Banyak misi akan didirikan di wilayah bangsa
lain dan kemudian pengikut-pengikut Kristus akan benar-benar menjadi terang
dunia. -Signs of the Times, 13 Agustus 1874.
Sifat Tidak
Bertarak itu Bertambah pada Hari Libur.
Keadaan mabuk,
kerasukan, kekerasan, kejahatan, pembunuhan adalah sebagai hasil manusia
menjual daya pikirnya. Banyak hari libur
yang menambah kejahatan sifat tidak bertarak ini. Pada hari-hari raya libur itu manusia
bermabuk-mabuk dengan uang yang seharusnya digunakan untuk membelikan kebutuhan
keluarga mereka; dan menjual minuman keras yang menyabit hasilnya.
Apabila minuman
keras itu masuk, maka akal sehat itu akan keluar. Ini masa dan kuasa kegelapan, di mana segala
kejahatan mungkin terjadi, dan seluruh hidup manusia dikendalikan oleh suatu
kuasa yang berasal dari bawah bila jiwa dan tubuh itu berada di bawah
pengendalian hawa nafsu. Dan apakah yang
dapat bertahan di hadapan hawa nafsu ini? Apa yang dapat menghalanginya? Jiwa-jiwa
ini tidak mempunyai jangkar yang teguh.
Hari-hari raya itu memimpin mereka kepada penggodaan, karena pada hari
itu banyak orang berpikir bahwa hari itu adalah suatu kesempatan untuk
melakukan apa yang mereka kehendaki. -Manuscript 17, 1898.
Berjuta-juta
Uang untuk Perbendaharaan Setan.
Lihatlah mereka
yang minum anggur, bir dan minuman keras.
Biarlah mereka menghitung berapa banyak uang yang telah digunakan untuk
ini. Berapa ribu dan juta rupiahkah telah dimasukkan ke dalam perbendaharaan
Setan untuk mengabdikan kejahatan, menjalankan percabulan, korupsi dan
kejahatan. -Manuscript 20, 1894.
3. Alkohol dan Rumah Tangga.
Minuman Ringan.
Minuman ringan adalah merupakan sebuah sekolah yang di
dalamnya seorang menerima suatu pendidikan untuk karier pemabuk. -Review and
Herald, 25 Maret 1884.
Berkat-berkat
Allah Berubah menjadi Suatu Kutuk.
Pencipta kita
telah mengaruniakan milik-Nya kepada umat manusia dengan murah hati. Jikalau segala karunia Allah ini digunakan
dengan bijaksana dan sederhana, maka kemiskinan, penyakit dan kesengsaraan akan
dapat dimusnahkan seluruhnya dari permukaan bumi. Tetapi sayang, di mana-mana kita melihat
berkat-berkat Allah itu berubah menjadi kutuk karena kejahatan manusia.
Tidak ada satu golongan
yang melakukan kesalahan lebih besar dalam penyelewengan dan penyalahgunaan
pemberian-pemberian Tuhan yang indah itu dari mereka yang mengerjakan hasil
bumi ini untuk menghasilkan minuman keras yang memabukkan. Gandum yang berisi, buah-buah yang segar
sehat dan enak, diubah menjadi minuman keras yang merusak perasaan dan pikiran. Sebagai akibat menggunakan racun-racun ini,
beribu-ribu keluarga dirampas kesenangan dan kebutuhan hidupnya, perbuatan
kekerasan dan kejahatan bertambah, dan penyakit serta kematian mempercepat
beribu-ribu jiwa menuju ke liang lahat. -Gospel Workers, hlm. 383, 386.
Janji Pernikahan
Lebur di Dalam Minuman Keras yang Panas.
Lihatlah rumah
tangga seorang pemabuk. Kemiskinan yang
keji, kehancuran dan bencana sedang memerintah di sana. Lihatlah sang istri yang dulunya bahagia lari
bila melihat suaminya yang telah kerasukan.
Dengarlah sang istri memohon kasihan di saat pukulan-pukulan kejam
menimpa tubuhnya yang menggeliat. Di
manakah janji suci yang dibuat pada waktu pernikahan? Di manakah cinta untuk saling mengasihi,
kekuatan untuk melindungi dia sekarang?
Kasihan, janji-janji ini telah lebur bagaikan permata indah lebur dalam
cairan yang panas, cawan kebencian. Pandanglah pada anak-anak yang setengah
telanjang. Dulunya mereka dipelihara
dengan kasih sayang. Tak ada kata-kata kasar, perlakuan kejam yang diizinkan
mendekati anak-anak ini. Pemeliharaan seorang ayah, kasih sayang seorang ibu,
membuat rumah tangga mereka bagaikan firdaus.
Kini semuanya telah berubah. Hari demi hari tangisan derita tercetus
dari bibir sang istri dan anak-anak diarahkan ke surga. -Review and Herald, 8
Nopember 1881.
Sifat Kejantanan
Hilang.
Pandanglah pada
seorang pemabuk. Lihatlah apakah yang
telah diperbuat oleh minuman keras padanya.
Matanya kabur dan mereh. Wajahnya bengkak dan kejam. Jalannya terhuyung-huyung. Tanda-tanda pekerjaan Setan semuanya ditulis
pada dirinya. Alam sendiri menentang dia sehingga alam tidak mengenal dia;
karena ia telah meyelewangkan kuasa yang diberikan Allah kepadanya, dan telah
melacurkan sifat kejantanannya dengan pemanjaan akan minuman keras. -Review and
Herald, 8 Mei 1894.
Suatu Pernyataan
Kekejaman Setan.
Demikianlah cara
Setan bekerja membujuk manusia untuk menjual jiwa pada minuman keras. Ia memiliki tubuh, pikiran dan jiwa mereka
sehingga bukan lagi manusia melainkan Setan yang bertindak. Dan kekejaman Setan dinyatakan apabila si pemabuk
itu mengangkat tangannya untuk memukul istrinya yang ia telah berjanji untuk
mencintai dan menyayanginya seumur hidup.
Perbuatan pemabuk itu adalah menjadi suatu pernyataan kekejaman Setan. -Medical
Ministry, hlm. 114.
Pemanjaan diri terhadap minuman keras yang memabukkan
itu menempatkan seseorang seluruhnya di bawah pengendalian Setan yang telah
menciptakan minuman keras ini agar supaya dapat menghapus dan merusak peta
Allah. -Manuscript 1, 1899.
Ketenangan dan
Kesabaran Hilang.
Adalah tidak
mungkin bagi seorang yang tidak bertarak memiliki suatu tabiat yang tenang,
seimbang, dan jikalau ia memperlakukan seekor hewannya yang bodoh, maka setiap
pukulan yang diberikan kepada makhluk ciptaan Tuhan ini, menyatakan keadaan
organ pencernaannya yang terganggu. Di
dalam rumah tangga pun roh yang sama akan nyata. -Surat 17, 1895.
Malu dan Kutuk
di Setiap Negeri.
Manusia yang
berada dalam kehancuran jiwa-untuknya Kristus telah mati dan pernah ditangisi
oleh para malaikat-terdapat di setiap tempat.
Mereka adalah merupakan suatu cacat pada peradaban kita yang dibanggakan. Mereka merupakan kutuk dan bahaya bagi setiap
tempat. -Ministri of Healing, hlm. 330.
Istri Dirampok
Anak-anak Kelaparan.
Pemabuk tidak
mengetahui apa yang sedang dia perbuat apabila berada di bawah pengaruh minuman
keras, namun orang yang menjual minuman keras itu padanya, dilindungi oleh
undang-undang di dalam pekerjaan yang merusak itu. Baginya sah untuk merampok makanan dari seorang perempuan janda yang
dibutuhkannya untuk hidup. Baginya sah
untuk menyebabkan kelaparan kepada keluarga si korban, mengirim anak-anak yang
malang ini ke jalan-jalan raya untuk mengemis uang atau sisa makanan. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi
tahun pandangan yang memalukan ini senantiasa terjadi kembali tetapi
angan-angan penjual minuman tetap keras bagaikan besi yang terbakar panas. Tetesan air mata anak-anak yang menderita,
tangisan derita sang ibu, hanyalah menjengkelkan hati para penjual minuman
keras....
Pengusaha
minuman keras tidak segan-segan mengumpulkan hutang si pemabuk itu dari
keluarga yang menderita dan meminta seluruh barang-barang yang sangat
dibutuhkan untuk membayar hutang minuman sang ayah atau suami yang telah
mati. Apakah arti baginya jika anak-anak
yang telah kehilangan ayah itu kelaparan?
Ia menganggap mereka sebagai makhluk ciptaan yang rendah, dan bodoh lagi
hina, sampah masyarakat, serta tidak menghiraukan persoalan mereka. Tetapi Allah yang di surga tetap melihat akan
sebab pertama dan akibat terakhir dari malapetaka dan kehinaan yang tak dapat
dilukiskan itu, yang telah melanda si pemabuk dan keluarganya. Buku dalam surga mencatat setiap peristiwa
sejarah manusia. -Review and Herald, 15 Mei 1894.
Tergantung Jawab
Pemabuk atas Kesalahannya.
Janganlah
seorang yang memanjakan diri dalam minuman keras memikirkan bahwa ia dapat
menutup kekejiannya, melemparkan kesalahan kepada penjual minuman keras; karena
dialah yang harus bertanggung jawab atas dosa-dosanya dan kehinaan istri dan
anaknya...." "Mereka yang meninggalkan Tuhan akan dibinasakan." -Review
and Herald, 8 Mei 1894.
Di Dalam
Bayangan Minuman Keras.
Hari demi hari,
bulan demi bulan, tahun demi tahun pekerjaan berjalan terus. Bapa-bapa dan suami-suami dan saudara-saudara
sebagai harapan dan kebanggaan bangsa, tetap menjadi kejaran para penjual
minuman keras untuk dibawa kembali pada kehancuran dan kebinasaan.
Lebih hebat lagi
kutuk itu melanda inti rumah tangga.
Makin banyak wanita membentuk kebiasaan meminum minuman keras. Di dalam banyak rumah tangga, anak-anak kecil
malah sampai kepada bayi yang tidak berdosa itu berada dalam bahaya oleh karena
kelalaian, penyalahgunaan dan kekejian ibu yang pemabuk. Anak laki dan perempuan sedang dibesarkan di
bawah bayangan kejahatan yang hebat ini.
Suatu pandangan masa depan mereka yang sangat menyedihkan karena mereka
makin tenggelam lebih dalam daripada orangtua mereka. -The Ministry of Healing,
hlm. 339.
4. Satu sebab Kecelakaan.
Pemabuk Dibawah
Pengendalian Setan.
Orang-orang yang mengunakan minuman keras menjadikan
diri mereka hamba Setan. Setan menggoda
mereka yang berkedudukan penting di dalam perusahaan-perusahaan kereta api,
perkapalan, yang bertanggung jawab membawa para penumpang yang mengerjar
hiburan, karena memanjakan nafsu makan sehingga mereka lupa akan Allah dan
hukum-hukum-Nya. Ia menyodorkan sogokan
yang menggiurkan untuk menarik mereka, sehingga dengan memanjakan kebiasaan
yang salah dan nafsu makan, mereka menempatkan diri mereka di tempat Setan yang
dapat mengendalikan pikiran mereka.
Kemudian ia bekerja untuk membinasakan pecinta-pecinta hiburan itu.
Demikianlah cara
manusia kerja sama dengan Setan, sebagai pembantunya, dan sebagai alatnya. Mereka tak dapat melihat keadaan mereka yang
sebenarnya. Rambu-rambu jalan itu dibuatnya
salah sehingga terjadilah tabrakan di antara kendaraan. Kemudian timbullah kengerian, kecelakaan dan
kematian. Kejadian ini akan lebih
menonjol. Koran harian akan memberitahukan
peristiwa kecelakaan yang mengerikan ini.
Namun warung-warung minuman keras dibuat lebih menarik. Minuman akan tetap dijual kepada para orang
miskin yang telah kehilangan kuasa untuk berdiri dan berkata, Saya adalah
seorang laki-laki, tetapi dengan perbuatannya ia berkata, saya tidak mempunyai
pengendalian diri. Saya tak dapat
menolak pencobaan. Hal semacam itu telah
membuat hubungan mereka dengan Allah putus sebagai korban penipuan Setan. -Manuscript
17, 1898.
Tenaga Berpikir
Dilemahkan oleh Minuman Keras.
Peminum minuman
keras berada di bawah pengaruh Setan yang membinasakan. Ia menyodorkan kepada mereka pendapat yang
palsu, sehingga kuasa berpikir mereka tak dapat diandalkan lagi. -Review and
Herald, 1 Mei 1900.
Beberapa pegawai
utama kereta api telah lalai memperhatikan satu tanda, atau salah memahami
suatu perintah. Kereta api berjalan
terus; lalu terjadilah tabrakan dan banyak jiwa yang telah menjadi korban. Atau ada yang terbalik dan para penumpang dan
awak kereta api menjadi korban. Waktu
diselidiki, ternyata bahwa mereka yang bertugas telah dipengaruhi oleh minuman
keras. -The Ministry of Healing, hlm. 331.
Allah Meminta
Pertanggungjawaban Pemimpin.
Apakah
orang-orang yang berkuasa dalam kapal-kapal besar, para orang yang bertugas di
bidang kereta api, adalah orang-orang yang benar-benar bertarak? Apakah otak mereka bebas dari pengaruh
minuman keras? Jika tidak, maka setiap kecelakaan yang terjadi akan diminta
oleh Tuhan yang di sorga pertanggungjawabannya, yang memiliki pria dan wanita
ini. -Review and Herald, 1 Mei 1900.
Orang-orang yang
dibebankan tangung jawab penting dalam melindungi sesama manusia dari celaka
dan bahaya, sering tidak benar dalam tugas mereka. Oleh karena pemanjaan diri dalam tembakau dan
minuman keras, mereka tidak menjaga pikiran mereka agar supaya tetap terang dan
tenang seperti Daniel di istana Babilon.
Mereka mengaburkan otak mereka dengan menggunakan bahan-bahan narkotika
yang merangsang dan sebagai hasilnya mereka hilang kesanggupan berpikir. Banyak kapal yang karam di tengah laut dan
jika diteliti ternyata malapetaka itu disebabkan oleh minuman keras. Berulang-ulang malaikat yang tidak kelihatan
itu telah menyelamatkan kapal-kapal di atas lautan yang luas karena di atas
kapal itu terdapat para penumpang yang berdoa yang percaya pada kuasa
pemeliharaan Tuhan. Tuhan mempunyai kuasa
untuk menahan gelombang yang bergelora yang akan membinasakan dan menelan
anak-anak-Nya. -Manuscript 153, 1902.
Untuk Menegur
Peminum.
Kita membutuhkan
orang, yang berada di bawah Roh Suci, berani menegur perjudian dan peminum,
yang banyak membawa kejahatan pada zaman akhir ini. -Manuscript, 117, 1907.
Satu-satunya
Jalan yang Aman.
Betapa banyak
kecelakaan yang mengerikan terjadi oleh karena pengaruh minuman keras....Hal
apakah yang dapat diambil oleh manusia dari minuman keras yang berbahaya ini,
yang dapat menyelamatkan hidup manusia? Satu-satunya jalan agar ia bisa selamat
adalah dengan jalan tidak meminumnya.
Janganlah ia mengacaukan pikirannya dengan minuman keras. Tidak satu benda yang memabukkan yang
diizinkan meliwati bibirnya; lalu jika bahaya datang, mereka dapat melakukan
tugas mereka dengan sebaik-baiknya dan menghadapkan catatan hidup mereka dengan
perasaan puas, walaupun apa saja yang terjadi. -Review and Herald, 19 Mei 1894.
5. Masalah Kesehatan Umum.
Mereka telah
Menjual Kuasa Kemauan Mereka.
Di dalam dunia
terdapat banyak orang yang begitu rendah hidupnya, yang pada masa mudanya telah
terbabit dengan kebiasaan menggunakan tembakau dan alkohol, meracuni otot
tubuhnya dan telah merusak kuasa pikirannya dan hasilnya adalah seperti yang
diharapkan Setan. Kuasa pikiran
digelapkan. Si korban menyerah pada
penggodaan minuman keras, dan mereka menjual diri mereka dengan alasan bahwa
apa yang dibuatnya itu hanya untuk segelas minuman keras.
Lihatlah orang
yang telah dirampok pikirannya. Siapakah
dia sebenarnya? Dia adalah seorang budak
kemauan Setan. Setan telah menyalut
orang ini dengan sifatnya sendiri. Ia
adalah budak kepada kerisauan dan kekerasan.
Tidak ada satu kejahatan yang tidak dikerjakannya; karena ia telah
memasukkan ke dalam mulutnya apa yang memabukkan dan bila berada dalam kuasa
minuman itu, dapat membuat dia seperti orang gila.
Lihatlah para
orang muda kita. Saya menulis hal ini
karena sesuatu yang menyebabkan hati saya sedih. Mereka telah kehilangan kuasa kemauan. Saraf mereka menjadi lemah, sebab tenaga
mereka telah habis. Kesehatan tidak lagi
nampak pada wajah mereka. Mata yang berseri
karena sehat telah pudar. Cahayanya
hilang. Anggur yang mereka minum telah
melemahkan ingatan mereka. Mereka adalah
seperti orang-orang yang telah lanjut usia.
Otak mereka tidak sanggup lagi mengeluarkan kemampuannya yang sebenarnya
bila diperlukan. -Manuscript 17, 1898.
Suatu Dosa Moral
dan Suatu Penyakit Jasmani.
Yang menjadi
korban sifat tidak bertarak ini adalah orang-orang yang berasal dari segala
golongan dan segala profesi. Orang yang
berkedudukan tinggi, yang mempunyai talenta luar biasa, yang mempunyai
kecakapan, yang telah menyerahkan diri mereka kepada pemanjaan nafsu makan,
sehingga mereka tidak berdaya lagi menolak pencobaan. Beberapa dari antara mereka itu yang dulunya
mempunyai sahabat, berada dalam penderitaan, malapetaka, penyakit dan
kehinaan. Mereka telah kehilangan
pengendalian diri. Kecuali suatu tangan
yang menolong diulurkan pada mereka, mereka akan tenggelam makin lama semakin
dalam. Dengan pemanjaan diri ini bukan hanya membawa dosa moral
tetapi juga suatu penyakit tubuh. -The Ministry of Healing, hlm. 172.
Dalam Keadaan
yang Putus Asa.
Orang yang telah
membentuk kebiasaan menggunakan benda-benda yang memabukkan, berada dalam
keadaan yang putus asa. Otaknya menjadi
sakit, kuasa kemauannya menjadi lemah.
Dari segala kuasa yang ada dalam dirinya, kuasa nafsu makan itu tak
dapat lagi dikendalikan. Dia tak dapat
lagi dinasihati, atau dibujuk untuk menyangkal dirinya. -The Ministry of
Healing, hlm. 344.
Tubuh dan Jiwa
di Dalam Perbudakan.
Rumah penjualan
minuman keras tersebar di seluruh kota dan kampung....Orang yang mengadakan
perjalanan memasuki rumah-rumah ini dengan otak yang segar, sikap berjalan yang
tegap; tetapi lihatlah bila meninggalkan rumah itu. Cahaya telah hilang dari matanya. Kuasa untuk berjalan tegap telah hilang. Ia oleng ke sana ke mari bagaikan sebuah
kapal di lautan. Daya pikirnya telah
dilumpuhkan, peta Allah telah dirusakkan.
Minuman yang beracun itu telah meninggalkan suatu bekas pada
dirinya....Tubuh dan jiwanya telah diperbudak, sehingga ia tidak dapat lagi
membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Penjual minuman keras telah meletakkan botolnya di bibir tetangganya,
dan dengan pengaruh minuman itu ia menjadi ganas, dan dalam keadaan yang
bagaikan gila itu ia membunuh.
Ia dibawa
menghadap pengadilan, dan mereka yang mengizinkan penjalanan ini dituntut
bertanggung jawab atas akibat perbuatan mereka sendiri. Mereka telah mengizinkan dengan undang-undang
untuk memberikan pada orang ini suatu minuman yang akan mengubah dia dari
seorang yang waras menjadi seorang yang tidak waras, namun mereka sanggup
mengirim orang ini ke penjara dan tiang gantungan karena kejahatannya. Anak dan isterinya dibiarkan dalam
kemelaratan dan kemiskinan menjadi tanggung jawab masyarakat di mana mereka
hidup. Tubuh dan jiwa orang ini hilang
dari dunia ini, dan tidak ada harapan untuk masuk surga....
Tak Ada Kekuatan
untuk Menolak Pencobaan.
Para korban
kebiasaan meminum minuman keras menjadi begitu hebat karena pengaruh minuman
keras, sehingga mereka rela menjual akal mereka dengan segelas wiski. Mereka tidak menurut hukum, "Jangan ada
padamu ilah lain di hadapan hadiriat-Ku."
Kuasa moral mereka begitu lemah sehingga mereka tidak mempunyai kuasa
untuk menolak penggodaan dan keinginan mereka untuk minum begitu kuat sehingga
mematikan keinginan yang lain, dan mereka tidak mempunyai kesadaran lagi bahwa
Allah menuntut mereka untuk mencintai Dia dengan segenap hati mereka. Mereka sebenarnya adalah penyembah berhala;
karena apa saja yang mengalihkan cinta mereka dari Khalik, apa saja yang
melemahkan dan mematikan kuasa moral merampas takhta-Nya, dan menerima
pelayanan yang sebenarnya hanya Allah yang berhak menerimanya. Dalam segala berhala yang jahat ini, Setanlah
yang disembah.
Ia yang menunggu
di bawah pohon anggur itu sebenarnya sedang memainkan permainan hidup dengan
Setan. Ia yang menggunakan orang jahat
sebagai pembantunya, agar mereka yang baru saja memulai kebiasaan minum itu
dapat dijelmakan menjadi pemabuk. Ia
mempunyai rencana yang telah dibuat agar bila otak itu kacau oleh minuman
keras, dia akan membawa pemabuk ini kepada keputusasaan dan membuat dia melakukan
kejahatan lain yang kejam. Dalam berhala
yang telah disodorkan oleh Setan untuk disembah oleh manusia, terdapat seluruh
kecemaran dan kejahatan, dan penyembahan berhala itu akan merusak baik tubuh
maupun jiwa, dan memperluas pengaruhnya yang jahat itu kepada istri dan anak
pemabuk itu. Dorongan si pemabuk yang merusak itu disalurkan kepada
keturunannya, dan melalui mereka kepada keturunan mendatang.
Kuasa Setan
sedang Bekerja.
Bukankah para
pemerintah negeri yang bertanggung jawab atas kejahatan dan kebejatan yang
sedang terjadi sebagai hasil dari penjualan minuman keras? Bukankah tugas dan wewenang mereka untuk
membasmi kejahatan yang mendatangkan kebinasaan ini? Setan telah membentuk rencananya dan ia telah
berkonsultasi dengan pembuat undang-undang dan mereka menerima nasihatnya,
dengan demikian dengan mendapat dukungan dari badan hukum, kejahatan itu makin
bertambah-tambah, yang mengakibatkan malapetaka dan kejahatan yang sangat
hebat. Suatu kuasa Setan sedang bekerja
melalui manusia, dan manusia tergoda untuk memanjakan nafsu makan sehingga
mereka tidak dapat lagi mengendalikan diri mereka. Pandangan mengenai seorang pemabuk adalah
pemandangan yang tidak biasa yang akan menimbulkan kemarahan rakyat,
menyebabkan penjualah minuman keras dimusnahkan; tetapi kuasa Setan telah begitu
mengeraskan hati manusia, sangat memutarbalikkan pikiran manusia sehingga
mereka tetap bersikap biasa saja melihat akan malapetaka, kejahatan, kemiskinan
yang membanjiri dunia ini melalui penjualan minuman keras.
Hari demi hari
bulan demi bulan, tahun demi tahun, jerat Setan yang mematikan itu dipasang di
dalam masyarakat kita, di pintu-pintu kita, di sudut-sudut jalan di mana mudah
untuk menangkap jiwa-jiwa, agar kuasa moral mereka dibinasakan dan peta Allah
dicemarkan dan mereka ditenggelamkan dalam suatu kehinaan yang lebih rendah
dari derajat seekor hewan. Jiwa-jiwa ini
sedang berada dalam bahaya, dan di manakah tenaga yang aktif, usaha yang penuh
tekad dari para orang Kristen untuk mengamarkan, menjelaskan pada sesama
manusia, untuk menyelamatkan saudaranya yang sedang binasa? Kita tidak berbicara mengenai metode untuk
menyelamatkan mereka yang telah mati dan hilang tetapi bagi mereka yang belum
melampaui jangkauan simpati dan pertolongan....
Dengan
mengizinkan penjualan minuman keras, undang-undang memberikan sangsi bagi jiwa
yang terjerumus, tetapi menolak untuk menghentikan penjualan sehingga kini
telah membanjiri dunia ini dengan kejahatan.
Biarlah pembuat undang-undang itu memikirkan kalau hal-hal yang
membahayakan hidup manusia ini, kuasa tubuh dan pandangan mental, tak dapat
dihindarkan lagi. Apakah segala
kebinasaan hidup manusia ini perlu? -Review and Herald, 29 Mei 1894.
Tanggung Jawab
Penjual Minuman Keras.
Mereka yang
menjual minuman keras kepada sesamanya manusia...menerima uang dari pemabuk
itu, tetapi tidak memberikan sesuatu yang setimpal dengan uangnya. Gantinya mereka memberikan padanya sesuatu
yang membuat dia gila, membuat dia berlaku sebagai orang bodoh dan membawa dia
ke dalam kejahatan dan kekejaman....Tetapi malaikat Allah telah menyaksikan
setiap langkah dalam jalan yang menuju ke bawah itu, dan mengetahui setiap
akibat yang diakibatkan oleh botol yang diletakkan oleh orang lain pada bibir
sesamanya. Penjual minuman keras ini ditulis dalam catatan yang sama
dengan orang-orang yang tangannya penuh dengan darah. Dia dihukum karena memberikan minuman keras
yang menyebabkan tetangganya itu tergoda untuk merusak dirinya, dan yang
karenanya para rumah tangga dipenuhi dengan kehancuran dan kehinaan. Tuhan minta pertanggung jawaban penjual minuman keras itu atas setiap
sen yang masuk pada kantongnya dari pemabuk yang miskin, yang telah kehilangan
segala moral, yang telah menenggelamkan kedewasaannya di dalam minumannya.
-Review and Herald, 8 Mei 1894.
Ia harus
Menjawab kepada Allah.
Tidak peduli apa kekayaan, kuasa atau kedudukan
seseorang pada pemandangan dunia, tidak peduli apa ia telah diizinkan atau
tidak oleh undang-undang negara untuk menjual minuman yang beracun pada
sesamanya, dia harus bertanggung jawab pada pemandangan Surga karena telah
merendahkan derajat jiwa yang telah ditebus oleh Kristus, dan akan dihadapkan
pada pengadilan karena merendahkah suatu tabiat yang sepatutnya memantulkan
peta Allah, tetapi kini memantulkan suatu peta yang lebih rendah daripada
hewan.
Di dalam
membujuk manusia untuk mendidik diri mereka di dalam kebiasaan meminum minuman
keras, penjual minuman keras telah berhasil merampas kebenaran jiwa dan
memimpin manusia untuk menjadi budak Setan.
Tuhan Yesus, Putra Kehidupan, sedang berperang melawan Setan putra
kegelapan itu. Kristus menyatakan bahwa
tugas-Nya adalah untuk manusia.
Yesus telah
meninggalkan istana surga dan telah mengesampingkan kemuliaan-Nya sediri dan
menyalut Keilahian-Nya dengan kemanusiaan, sehingga Ia boleh datang untuk
berhubungan lebih dekat dengan manusia, dan memulihkan di dalam jiwa manusia
peta Allah yang telah hilang itu. Inilah pekerjaan Kristus, tetapi apakah
pengaruh orang-orang yang mengizinkan penjualan minuman keras itu? Apakah pengaruh mereka yang meletakkan botol
di bibir sesamanya? Bandingkanlah pekerjaan
penjual minuman keras itu dengan pekerjaan Kristus, dan engkau harus mengakui
bahwa mereka yang berurusan dengan minuman keras, dan mereka yang menolong
penjualannya adalah orang-orang yang sedang kerja sama dengan Setan. Dengan usaha ini mereka melakukan suatu
pekerjaan yang lebih besar untuk mengebalkan malapetaka daripada manusia itu
sendiri melalui usaha apa saja yang ada di dalam dunia ini.
Penjual minuman
keras mengambil sikap yang sama dengan Kain yang berkata,"Apakah aku
penjaga adikku?" dan Allah
berfirman kepadanya sebagaimana Ia berfirman kepada Kain, "Darah adikmu
itu berteriak kepada-Ku dari tanah."
Penjual minuman keras akan bertanggung jawab karena kehancuran yang
telah dibawa masuk kedalam rumah mereka yang lemah moralnya, dan yang jatuh
dalam pencobaan untuk minum minuman keras.
Mereka akan dituduh karena malapetaka dan kemiskinan ibu-ibu dan
anak-anak yang telah menderita karena tidak mempunyai makanan, pakaian dan
tempat berteduh, yang telah menguburkan seluruh harapan dan kesenangan hidup
mereka. Ia yang memperhatikan burung
gereja dan memperhatikan bila ia jatuh ke tanah, yang memberi pakaian pada
rumput di ladang, yang hari ini hidup dan besok akan dibakar dalam dapur api,
tidak akan memaafkan mereka yang telah dijadikan menurut peta-Nya sendiri, dan
tidak memperhatikan akan tangisan penderitaan mereka itu. Allah memperhatikan
segala perbuatan jahat ini, yang membuat malapetaka dan kejahatan-Ia timpakan
seluruh tuduhan itu kepada mereka yang mempunyai pengaruh membantu membuka
pintu pencobaan kepada jiwa-jiwa itu. -Manuscript (tidak bertanggal) 54.
Hukum Allah
kepada Penjual Minuman Keras.
Ia tidak
mengetahui, pun tak peduli bahwa Tuhan mempunyai suatu perhitungan yang harus
diselesaikan dengan dia. Dan apabila
mangsanya mati, hati batinnya itu tidak bergerak sedikit pun. Ia tidak
memperhatikan akan petunjuk,"Seorang janda atau anak yatim janganlah kamu
tindas. Jika engkau memang menindas
mereka itu, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-
seru kepada-Ku dengan nyaring, maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh
kamu dengan pedang, sehingga istri-istrimu menjadi janda dan anak-anakmu
menjadi yatim." -Review and Herald, 15 Mei 1894.
Jangan Dorong
Keinginan untuk Benda yang Merangsang.
Biarlah setiap
jiwa mengingat bahwa ia mempunyai suatu tugas yang suci terhadap Tuhan untuk
melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya bagi sesamanya manusia. Oleh sebab itu betapa pentingnya jika setiap
orang itu jangan merangsang suatu keinginan terhadap benda yang
merangsang. Dengan menyarankan
sahabat-sahabat dan sesamanya untuk meminum minuman brandi demi kesehatan
mereka, mereka berada dalam bahaya menjadi alat untuk membinasakan
sahabat-sahabat mereka.
Banyak kejahatan
yang saya perhatikan yang terjadi ialah bahwa oleh beberapa saran yang
sederhana saja, pria dan wanita telah menjadi budak kebiasaan meminum minuman
keras ini.
Para dokter
bertanggung jawab dalam membuat banyak orang pemabuk. Karena mengetahui apa akibat minuman keras
itu pada pencintanya, mereka mempunyai kewajiban untuk mejelaskan pada para
penderita. Jikalau mereka memikirkan
dari segi sebab dan akibat, mereka akan mengetahui bahwa bahan perangsang itu
akan mempunyai akibat yang sama pada setiap alat tubuh sebagaimana pada seluruh
tubuh yang mereka telah berikan dalam membuat bapa-bapa dan ibu-ibu menjadi
para pemabuk? Review and Herald, 29 Mei 1894.
Diberi Amaran
agar Mereka boleh Lolos dari Akibat Jahat.
Dengan
mengetahui akan akibat hebat dari pemanjaan akan minuman yang memabukkan,
bagaimana dapat seorang pria atau wanita yang mengaku percaya pada firman
Allah, berani menjamah, mencicipi atau minum anggur atau minuman keras? Perbuatan yang semacam itu benar-benar sangat
bertentangan dengan kepercayaan mereka....
Tuhan telah
memberikan petunjuk istimewa di dalam firman-Nya mengenai penggunaan anggur dan
minuman keras. Ia telah melarangnya, dan
memberikan larangan-Nya dengan amaran-amaran yang tegas dan mengancam. Tetapi amaran-Nya terhadap penggunaan minuman
yang memabukkan manusia agar mereka dapat lolos dari bahaya yang diakibatkan
oleh pemanjaan akan anggur dan minuman keras.... Penjual minuman keras adalah
merupakan sebuah cemeti terhadap negeri kita, dan itu dibantu dan disahkan oleh
mereka yang mengaku orang Kristen. Di
dalam berbuat demikian, gereja harus bertanggung jawab atas segala akibat penjualan
yang sangat berbahaya ini. Penjual
minuman keras itu mempunyai akar di neraka dan membawa mereka pada
kebinasaan. Hal-hal ini harus menjadi
suatu pemikiran yang sangat penting. Review and Herald, 1 Mei 1894.
6. Alkohol dan Orang-orang dalam Kedudukan yang
Mempunyai Tanggung Jawab
Pelajaran dari Pengalaman
Nadab dan Abihu.
Nadab dan Abihu
anak-anak Harun, yang bekerja dalam pekerjaan keimamatan, menggunakan air
anggur dengan bebas, dan sebagaimana kebiasaan mereka bebas masuk untuk bekerja
di hadapan Tuhan. Para imam yang
membakar dupa di hadapan Tuhan dituntut menggunakan api yang dinyalakan oleh
Tuhan yang menyala siang dan malam, dan tidak pernah padam. Allah telah memberikan petunjuk terperinci
cara setiap bagian dari pelayanannya harus dikerjakan, agar segala sesuatu yang
berhubungan dengan perbaktiannya yang suci itu dapat sesuai dengan tabiat-Nya yang
suci. Dan setiap penyimpangan dari
petunjuk Allah yang telah dinyatakan itu, yang berhubungan dengan
perbaktian-Nya yang suci, akan dihukum mati.
Tak ada persembahan yang berkenan kepada Allah jika tidak dibakar atau
disentuh oleh api Ilahi yang melambangkan komunikasi di antara Allah dan
manusia yang dimulai melalui Yesus Kristus saja. Api suci yang harus diletakkan di atas
pedupaan harus dijaga agar tetap menyala.
Dan disaat umat Allah berdoa dengan sungguh-sungguh, dupa dinyalakan dan
api suci itu naik di hadapan Allah bersama-sama dengan doa mereka itu. Dupa ini adalah menjadikan lambang pengamatan
Kristus.
Anak-anak Harun
telah mengambil api yang biasa yang tidak diterima oleh Allah dan mereka telah
menghina Allah dengan membawa api yang asing di hadapan-Nya. Allah telah membinasakan mereka dengan api
karena perlawanan mereka secara sengaja terhadap petunjuk-petunjuk-Nya. Segala pekerjaan mereka adalah sebagai
persembahan Kain. Di dalamnya tidak
terdapat hal yang melambangkan Juruselamat.
Jikalau anak-anak Harun ini berada dalam keadaan pikiran yang sehat maka mereka telah dapat melihat perbedaan di
antara api yang biasa dan api yang suci itu.
Pemuasan akan
nafsu makan telah melemahkan seluruh tubuh mereka dengan demikian telah
mengaburkan pikiran mereka sehingga kuasa penglihatan mereka telah hilang. Mereka mengetahui benar akan kesucian
pelayanan di bait suci itu dan pentingya dan khidmatnya tanggung jawab bila
menghadap Tuhan mengerjakan pelayanan suci.
Mereka
Bertanggung Jawab.
Banyak orang
mungkin akan bertanya, bagaimanakah anak Harun itu harus bertanggung jawab
karena melakukan itu ketika pikiran mereka begitu dilumpuhkan oleh minuman yang
memabukkan sehingga mereka tidak sanggup lagi melihat akan perbedaan di antara apa yang suci dan
apa yang biasa? Pada saat mereka
meletakkan anggur pada bibir mereka pada saat itulah mereka bertanggung jawab
atas segala perbuatan yang dilakukan bila berada di bawah pengaruh anggur. Pemanjaan akan nafsu makan telah menyebabkan
iman itu kehilangan hidup. Allah dengan
tegas melarang penggunaan anggur yang mempunyai pengaruh yang mengaburkan
pikiran. "Tuhan berfirman kepada
Harun, janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta
anak-anakmu bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu
mati. Itulah suatu ketetapan untuk
selamanya bagi kamu turun-temurun.
Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak
kudus, antara yang najis dan tidak najis dan haruslah kamu dapat mengajarkan
kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan Tuhan kepada mereka
dengan perantaraan Musa." Di sini
kita mendapat suatu petunjuk Allah yang paling jelas, dan sebab-sebabnya Ia
melarang pengunaan anggur itu, ialah agar kuasa untuk membedakan dan pengertian
itu menjadi jelas, dan tidak kacau; agar pemeliharaan mereka itu benar, dan
mereka selalu sanggup melihat akan perbedaan di antara yang halal dan yang
haram.
Alasan lain yang
sangat penting mengapa harus seseorang mejauhkan diri dari sesuatu yang
memabukkan juga telah diberikan.
Menuntut penggunaan pikiran yang benar sehat untuk mengemukakan pada
bani Israel segala ketetapan yang telah diberikan Allah pada mereka.
Syarat bagi Para
Pemimpin Rohani.
Apa saja di dalam makan dan minum yang melemahkan
kuasa mental untuk kegiatan yang sehat dan aktif, adalah merupakan dosa yang
sangat dibenci oleh Allah. Apalagi bagi
mereka yang melayani di tempat yang suci yang harusnya setiap saat menjadi
contoh pada orang lain, dan berada dalam satu keadaan yang layak untuk mengajar
orang lain....
Para pendeta
duduk di hadapan meja suci, dengan mulut dan bibir yang najis karena berani
menaruh firman Tuhan yang suci itu pada bibir mereka yang najis. Mereka menyangka bahwa Tuhan tidak
memperhatikan pemanjaan mereka yang penuh dosa itu. "Oleh karena hukuman terhadap perbuatan
jahat tidak segera dilaksanakan maka hati manusia penuh niat untuk berbuat
jahat."
Allah tidak suka
menerima persembahan dari tangan-tangan mereka yang begitu menajiskan diri
mereka, dan mempersembahkan bersama pelayanan mereka dupa tembakau dan minuman
keras, sama seperti persembahan anak-anak Harun yang mempersembahkan dupa
dengan api yang aneh itu.
Allah tidak
berubah. Ia tegas dan tepat di dalam
tuntutan-Nya sebagaimana pada zaman Musa.
Tetapi di dalam tempat perbaktian kita zaman ini, dengan nyanyian
pujian, doa-doa dan ajaran-ajaran dari mimbar, bukan saja merupakan api yang
aneh, tetapi benar-benar merupakan suatu kenajisan. Gantinya kebenaran yang dikhotbahkan dengan
semangat yang suci dari Allah, sering diberikan dengan semangat tembakau dan
minuman keras. Api yang asing, kebenaran
dan kesucian Alkitab dikemukakan kepada orang lain, dan doa dipanjatkan kepada
Allah dicampur bersama dengan bau tembakau yang busuk. Dupa yang semacam itu sangat berkenan kepada
Setan. Inilah suatu penipuan yang
hebat! Suatu pelanggaran besar di
hadapan Allah. Suatu penghinaan bagi-Nya
yang suci yang tinggal di tempat yang tak dapat dihampiri.
Jikalau
kesanggupan otak berada di dalam keadaan yang sehat, orang-orang yang mengaku
dirinya orang Kristen akan melihat betapa tak sesuainya perbaktian yang semacam
itu, seperti Nadab dan Abihu, perasaan mereka begitu tumpul sehingga mereka tak
dapat membedakan di antara yang suci dan yang biasa.
Perkara-perkara
yang suci diletakkan di bawah napas yang berbau tembakau, otak yang kabur, jiwa
yang cemar, yang dinajiskan oleh pemanjaan selera makan dan hawa nafsu. Orang-orang yang mengaku dirinya orang
Kristen makan dan minum, mengisap dan mengunyah tembakau, dan menjadi rakus dan
pemabuk karena memuaskan selera makan dan masih mengaku dapat menang seperti
Yesus telah menang. Redemtion on the Temtation of Christ, hlm. 82-86.
Suatu Panggilan
untuk Para Pekerja yang Berpikir Bersih.
Bagaimanakah
dengan pembuat undang-undang dan orang yang bertugas di meja pengadilan? Adalah perlu bagi mereka yang bekerja dalam
pekerjaan yang suci harus memiliki pikiran yang sehat dan menguasai akan akal
mereka, bukankah juga penting bagi mereka yang membuat dan menjalankan
undang-undang suatu bangsa harus mempnyai daya pikir yang sehat? Bagaimana dengan para hakim dan juri yang di
dalam tangan mereka terletak nasib hidup manusia dan keputusan mereka dapat
menghukum orang yang tidak bersalah atau membiarkan seorang penjahat bertindak
bebas di dalam masyarakat? Apakah mereka
tidak perlu mengendalikan kuasa pikiran mereka?
Apakah mereka bertarak dalam kebiasaan-kebiasaan mereka? Jika tidak, mereka tidak layak menjabat
kedudukan yang semacam itu. Bila nafsu
makan itu diselewengkan, maka tenaga pikiran dilemahkan, dan akan timbul bahaya
yaitu manusia tidak akan memerintah secara adil lagi. Apakah pemanjaan diri pada apa yang
mengaburkan pikiran itu lebih kurang bahayanya zaman ini daripada waktu Allah
memberikan larangan kepada mereka yang bekerja dalam pekerjaan yang suci zaman
dulu? Christian Temperence and Bible Hygiene, hlm. 19.
Bila Pegawai
Pemerintah Menghianati Kepercayaan yang Diberikan kepada Mereka.
Orang yang
membuat undang-undang untuk mengendalikan manusia harus melebihi orang lain
dalam hal penurutan kepada undang-undang yang lebih tinggi yang menjadi dasar
dari segala peraturan di dalam bangsa-bangsa dan para keluarga. Betapa pentingnya bagi mereka yang mempunyai
suatu kuasa untuk mengendalikan orang lain, mereka sendiri harus merasa bahwa
mereka berada di bawah pengendalian yang lebih tinggi-mereka tidak merasa
demikian ketika pikiran mereka dilemahkan oleh pemanjaan akan narkotik dan
minuman keras. Kepada mereka yang
dipercayakan untuk membuat dan menjalankan undang-undang haruslah menjaga
seluruh kuasa dalam tubuh mereka itu berada dalam keadaan yang sehat. Dengan bertarak dalam segala hal mereka dapat
dengan jelas membedakan antara yang suci dan yang biasa, dan mempunyai
kebijaksanaan untuk menjalankan keadilan dan kejujuran yang diperintahkan Allah
kepada bani Israel zaman dulu....
Banyak orang
yang diangkat menduduki kedudukan yang tertinggi dalam melayani masyarakat,
bertentangan dengan ini. Mereka adalah orang-orang
yang hanya melayani diri sendiri, dan umumnya memanjakan penggunaan narkotika,
anggur dan minuman keras. Ahli-ahli
hukum, para juri, para senator, para hakim dan para wakil rakyat telah lupa
bahwa mereka tidak dapat membutuhkan satu tabiat hanya dengan memimpikan
saja. Mereka sedang memerosotkan kuasa
hidup mereka dengan pemanjaan yang berdosa.
Mereka membungkuk dari kedudukan mereka yang tinggi untuk menajiskan
diri mereka dengan sifat tidak bertarak, percabulan dan segala macam
kejahatan. Kemampuan mereka dilacurkan
oleh hal-hal yang jahat membuka jalan bagi setiap macam kejahatan.
Orang yang tidak
bertarak jangan dipilih oleh rakyat untuk menduduki jabatan yang penting. Pengaruh mereka merusak orang lain, dan
tanggung jawab penting terlihat dalamnya.
Dengan otak dan syaraf yang dilumpuhkan oleh tembakau dan bahan
perangsang yang lain mereka membuat sebuah undang-undang yang sesuai dengan
keadaan mereka, dan apabila pengaruhnya telah hilang maka akan terjadi
keruntuhan. Seringkali hidup manusia itu
seakan-akan bergantung pada sebuah batu timbangan; pada keputusan orang-orang
dalam kedudukan ini, bergantung hidup dan kemerdekaan, atau perhambaan atau
putus asa. Maka betapa pentingnya bagi
segala orang yang mengambil bagian dalam tugas-tugas semacam ini, adalah
orang-orang yang terbukti menjadi orang yang dapat mengendalikan diri sendiri,
orang-orang yang tidak akan mengizinkan pikiran dan keyakinan mereka tentang
hak itu diselewengkan oleh sifat berat sebelah dan prasangka. Kata firman Tuhan, "Janganlah kamu
mencenderungkan hukum; jangan kamu pandang akan muka, dan jangan kamu makan
suap, karena hadiah itu membutakan mata orang berbudi dan memutarbalikkan
perkataan orang jahat. Signs of the Times, 8 Juli 1880.
Hanya orang yang
mempunyai sifat bertarak dan kejujuran yang harus diizinkan menempati ruangan
pengadilan dan dipilih untuk memimpin dalam Sidang Pengadilan. Harta, reputasi dan hidup pun tidak aman bila
diserahkan pada pertimbangan orang-orang yang tidak bertarak dan bejat. Berapa banyak orang yang tidak bersalah telah
dijatuhi hukuman mati, berapa banyak lagi yang telah dirampok harta bendanya,
oleh para juri, pembela hukum, para saksi dan juga hakim yang pemabuk dan tidak
adil. Signs of the Times, 11 Pebruari 1886.
Jikalau Semua
Orang yang Mempunyai Kedudukan itu Bertarak.
Jika para wakil
rakyat itu mengikuti jalan Tuhan, mereka akan menunjuk manusia pada suatu
derajat yang tinggi dan suci. Mereka
yang mempunyai kedudukan haruslah benar-benar bertarak. Para pembela hukum, anggota senat, dan para
hakim haruslah mempunyai suatu pengertian yang terang dengan demikian
pertimbangan mereka akan menjadi sehat dan tidak menyeleweng. Mereka akan selalu takut pada Tuhan dan akan
bergantung pada kebijaksanaan yang lebih tinggi, dan pada kebijaksanaan mereka
sendiri. Guru Surga akan menjadikan
mereka bijaksana dalam memberi nasihat, dan berdiri teguh dalam menentang yang
salah dan menjalankan hanya apa yang benar dan adil. Firman Tuhan akan menjadi penuntun mereka dan
segala penindasan itu akan dibuang.
Pembuat undang-undang dan administraror akan berpegang hanya pada
undang-undang yang baik dan adil dan juga akan mengajarkan jalan Tuhan
melakukan keadilan dan perkembangan yang wajar.
Allah adalah kepala dari sejak pemerintah dan undang-undang yang baik
dan adil. Mereka yang dipercayakan
tanggung jawab untuk menjalankan salah satu bagian hukum bertanggung jawab pada
Allah sebagaimana seorang bendahara atas harta bendanya. Review and Herald, 1
Oktober 1895.
Akal Budi
Direndahkah pada Pesta Belshazar.
Dalam
kesombongan dan keangkuhannya, dengan suatu perasaan tenteram yang tidak
berhati-hati Belshazar telah mengadakan suatu perjamuan yang besar akan seribu
menterinya, dan baginda pun santaplah air anggur di hadapan orang seribu itu. "Segala penarikan yang dapat diberikan
oleh kekayaan dan kuasa menambah semaraknya peristiwa itu. Para wanita cantik dengan tubuh yang
mempesonakan berada di antara para tamu yang menghadiri pesta raya. Orang pintar dan terpelajar juga hadir. Permaisuri dan negarawan telah minum air
anggur itu seperti minum air, dan berpesta pora dengan pengaruh air anggur yang
sangat merendahkan itu. Dengan akal yang
direndahkan oleh minuman keras dan dengan dorongan rendah dan hawa nafsu yang
kini merajalela, raja sendiri yang menjadi pemimpin dalam pesta pora yang gaduh
ini. Prophets and Kings, hlm. 523.
Pada saat pesta
itu mencapai puncaknya, sebuah tangan telah kelihatan menulis pada tembok
ruangan pesta itu tentang nasib malang raja dan kerajaannya. "menai, menai, takail, oparsin,"
dan telah diterjemahkan oleh Daniel yang berarti "Engkau sudah ditimbang,
tetapi kedapatan ringan....Kerajaan ini akan dibagi dan diserahkan kepada Medo
Parsi," Dan Kitab Suci mengatakan, "Pada malam itu Belshazar raja
orang Kaldis itu dibunuh. Dan Darius
orang Medo telah mengambil alih kerajaannya." Belshazar tidak menyadari sedikit pun bahwa
Tuhan yang tidak kelihatan itu melihat pesta poranya itu. Tetapi tak ada sesuatu perkara yang dikatakan
atau dilakukan yang tidak dicatat di dalam buku di surga. Tulisan mistik yang telah ditulis oleh tangan
itu membuktikan bahwa Allah menjadi saksi bagi segala sesuatu yang kita
perbuat, dan juga Ia dihina oleh pesta makan minum itu. Kita tak dapat lolos dari tanggung jawab kita
pada-Nya. Apa saja keadaan kita, dan
penciptaan dan penebusan. Manuscript 50, 1893.
Akibat Hawa
Nafsu Herodes yang Mengerikan.
Di dalam banyak
hal Herodes telah membarui hidupnya yang najis itu. Tetapi penggunaan makanan yang mewah dan
minuman yang merangsang yang senantiasa melumpuhkan dan mematikan moral begitu
pula kuasa pikiran dan menentang ajakan Roh Allah yang telah memberikan
kesadaran pada hati Herodes, serta membangkitkan angan-angan hatinya untuk
membuang dosa-dosanya itu. Herodias
mengetahui akan titik kelemahan tabiat Herodes.
Herodias mengetahui pada saat-saat yang biasa, yaitu disaat pikirannya
masih dapat dikendalikan, ia tak akan dapat membunuh Yohanes Pembaptis....
Ia menutup
kebenciannya dengan sebaik-baiknya, sambil menanti akan hari lahir Herodes
"yang ia ketahui akan menjadi suatu saat untuk berpesta pora dan
mabuk-mabuk. Cinta Herodias terhadap
makanan yang mewah dan anggur akan memberikan kepada Herodias suatu kesempatan
untuk membuat dia tidak sadar. Ia akan
membujuk Herodes untuk mengikuti nafsu makannya yang akan membangkitkan hawa
nafsunya, dan akan merendahkan derajat mental dan moral. Sehingga dengan perasaan yang telah mati itu
tidak mungkin ia dapat lagi melihat dengan jelas kenyataan dan bukti, serta
membuat keputusan yang benar. Herodias
telah menyediakan persiapan makanan yang paling mewah untuk pesta itu untuk
mengikuti hawa nasunya. Ia mengetahui
pengaruh pesta yang tidak bertarak ini atas pikiran dan moral. Ia mengetahui bahwa pemanjaan nafsu makan,
kesenangan dan hiburan Herodes akan merangsang hawa nafsu yang lebih rendah dan
membuat dia tidak berdaya terhadap tuntutan usaha dan tugas yang lebih agung.
Kesenangan yang
luar biasa ini yang diberikan oleh sifat tidak bertarak kepada pikiran dan roh,
merendahkan kesadaran pada perbaikan moral, dan membuat tidak mungkin bagi
dorongan suci untuk memperngaruhi hati, dan takluk pada hawa nafsu, bila
pendapat dan kebiasaan minum menyokong mereka.
Pesta dan hiburan, tari-tarian, dan penggunaan anggur secara bebas
mengaburkan alat indra dan menghilangkan perasaan takut akan Allah....
Sementara
Herodes dan para menterinya berpesta dan minum di ruang pesta, Herodias yang
telah dirasuk oleh kejahatan dan hawa nafsu, mengirim puterinya dengan pakaian
yang sangat menarik, ke hadapan Herodes dan para tamu kerajaan. Salome telah dihias dengan perhiasan yang
sangat mahal. Dia telah dihiasi dengan
permata gemerlapan dan gelang yang berkilauan.
Dengan sedikit pakaian penutup tubuh ia telah menari untuk menghibur
para tamu kerajaan.
Oleh karena indra
mereka yang tidak sehat lagi, maka rupa wanita itu, kecantikannya dan
keelokannya sangat menarik hati mereka.
Gantinya mereka dikendalikan oleh akal yang lebih rendah telah
mengendalikan mereka. Kebaikan dan
prinsip tak ada kuasa sama sekali.
Kecantikan yang
palsu nampaknya telah merangsang akal dan keagungan anggur dan tari-tarian
telah memindahkan perasaan takut dan hormat akan Allah dari dalam diri
mereka. Tak ada sesuatu yang tampak suci
pada indra Herodes yang telah bengkok itu.
Ia rindu untuk mengadakan beberapa pertunjukan yang makin meninggikan
dirinya di hadapan para orang besar dalam kerajaannya. Dan dengan terburu-buru ia telah berjanji dan
meneguhkan janjinya dengan sebuah sumpah, untuk memberikan pada puteri Herodias
apa saja yang ia minta.
Karena mendapat
sebuah janji yang begitu luar biasa, ia berlari kepada ibunya yang mengetahui
apa keinginan ibunya. Jawab ibunya telah
sedia, yaitu kepala Yohanes Pembaptis di dalam sebuah dulang. Pada mulanya Salome sangat terkejut. Dia tidak mengerti dendam yang tersembunyi di
dalam hati ibunya. Ia menolak untuk
menyampaikan permohonan yang tak berperikemanusiaan itu. Tetapi tekad seorang ibu yang jahat yang telah
menang. Lagi pula ia memohon agar
anaknya jangan lagi berlambatan, tetapi dengan segera harus menyampaikan
permohonannya pada Herodes sebelum ia mendapat waktu untuk mengubah
pikirannnya. Sebagaimana keinginan ibunya,
Salome kembali kepada Herodes dengan permohonannya yang mengerikan itu. "Saya mohon baginda memberikan kepada hamba
nanti di atas sebuah dulang kepala Yohanes Pembaptis." Dan raja sangat menyesal; tetapi karena ia
telah bersumpah, dan karena mereka yang duduk bersama dia, permohonan Salome
dikabulkan.
Herodes heran
dan tercengang. Pesta yang ramai itu pun
berhentilah, dan para tamunya dihinggapi perasaan takut karena permohonan yang
tak berperi kemanusiaan ini. Pesta pora
dan pemborosan pada malam itu telah mengorbankan hidup seorang nabi besar yang
membawa kabar Allah kepada umat manusia.
Cawan minuman keras yang telah menyediakan jalan untuk kejahatan yang
mengerikan ini. Review and Herald, 11 Maret 1873.
Tak Ada Suara
untuk Menyelamatkan Yohanes Pembaptis.
Mengapa tidak
terdengar suara dalam rombongan itu untuk menghalangi Herodes untuk menepati
sumpahnya yang gila itu? Mereka juga
telah mabuk oleh air anggur, dan dengan indra mereka yang telah kaku itu tak
ada lagi sesuatu yang dihormati.
Sebenarnya para tamu kerajaan itu mempunyai kesempatan untuk melepaskan
dia dari sumpahnya, tetapi lidah mereka nampaknya telah lumpuh. Herodes sendiri telah menyadari bahwa ia
telah tertipu tetapi untuk menyelamatkan namanya ia harus tetap memegang
sumpahnya, yang telah dibuat di bawah pengaruh minuman keras. Prinsip moril satu-satunya penuntun jiwa yang
aman, telah menjadi lumpuh. Herodes dan
para tamunya telah diperbudak oleh nafsu makan seekor hewan.
Kemampuan mental
dilemahkan oleh kesenangan perasaan, yang telah memutarbalikkan pikiran mereka
mengenai keadilan dan anugerah. Setan
menangkapnya pada kesempatan ini, melalui diri Herodes untuk mengambil sebuah
keputusan yang terburu-buru sehingga telah membawa korban jiwa seorang nabi
Allah. Review and Herald, 8 April 1873.
Amaran
Ilahi.
Tuhan tidak
dapat bersabar lebih lama lagi terhadap suatu generasi yang tidak bertarak dan
keras tengkuk. Banyak amaran yang
penting di dalam Kitab Suci yang menentang penggunaan minuman keras ini. Pada zaman dulu, apabila Musa mengulangi
keinginan Yehowa mengenai umat-Nya, ia menyebut juga sesuatu yang menentang
pemabuk dalam kata sebagai berikut:
"Apabila didengarnya bunyi sumpah laknat ini, disenangkannya juga
hatinya katanya: Sejahtera juga aku
jikalau aku menurut kehendak hatiku yang jahat sekalipun dan dengan mabuk aku
hendak menghilangkan dahaga. Bahwasanya
Tuhan akan tiada mau mengampuni malainkan murka Tuhan akan sangat
bernyala-nyala dan cemburuan-Nya akan hangat kepada orang itu, maka padanya
juga akan lekat segala kutuk yang tersurat dalam kitab ini, dan Tuhan pun akan
menghapuskan namanya dari bawah langit."
Raja Salomo
berkata, "Bahwa air anggur itu laksana pengolok-olok dan minuman yang
pedas itu mengusik adanya. Barang siapa
yang sesat dalamnya adalah keluh kesah."
Pada siapa gerangan pengaduh, keluh kesah, perkelahian, pergaduhan, luka
dengan tidak semena-mena dan belis mata?
Pada orang yang lekat dalam minuman air anggur, dan yang berhimpun
bersama-sama hendak mengecap minuman yang keras. Janganlah engkau pandang akan air anggur
apabila merah rupaya dan berkilat dalam piala serta buihnya naik ke atas. Pada kesudahannya patuklah ia seperti ular
dan disemburkannya bisanya seperti ular biludak."
Penggunaan air
anggur di antara bani Israel adalah satu sebab mereka ditawan. Melalui Nabi Amos, Tuhan berfirman: "Wai bagi orang yang senang-senang di
Sion. Kamu yang sangkakan jauhlah hari
tulah itu dan sengajakan masa kesudahan penggagahan itu! Kamu yang berbaring pada gerai gadeng dan
berlezat dirimu di atas getah dan makan segala anak domba dari kawan domba itu
dan segala anak lembu dari dalam kandang binatang yang tambun. Yang menyanyi disertakan bunyi dandi dan
mengarang akan dirinya beberapa bunyi-bunyian seperti Daud yang minum air
anggur dari dalam piala dan menyapukan dirinya dengan minyak yang terutama,
tetapi mereka itu tidak peduli akan luka Yusuf. Maka sebab itu mereka itu juga akan berjalan
dengan tertawan pada hulu segala orang yang dipindahkan dengan tertawan itu,
maka kemewahan mereka itu sekalian yang lezat itu akan lalu kelak." "Wai bagi negeri, jikalau rajanya selaku
budak kecil dan orang besar-besarnya suka makan minum sampai waktu dini
hari. Berbahagialah negeri, jikalau
rajanya asal orang bangsawan adanya dan orang besar-besarnya pun makan minum
pada ketikanya akan mengenyangkan dirinya sahaja, bukan akan kemewahan." "Tiada patut kepada raja-raja minun
anggur atau putra raja santap minuman yang keras sementara dilupakannya hukum
atau diubahkannya acara orang yang teraniaya hai Samuel!"
Kata-kata amaran
dan perintah ini jelas dan tegas.
Biarlah mereka yang mempunyai jabatan penting dalam masyarakat
memperhatikannya, karena jika tidak, oleh air anggur dan minuman keras ini
mereka lupa akan hukum dan memutarbalikkan pertimbangan. Pemerintah dan para hakim harus selalu berada
dalam satu keadaan untuk memenuhi petunjuk Tuhan. "Jangan kamu menganiaya akan orang
perempuan janda atau akan seorang anak piatu.
Jikalau kiranya kamu menganiaya akan dia sedikit jua, dan mereka itu
berseru kepada-Ku niscaya Kudengar seruannya kelak; maka murka-Ku akan bernyala-nyala
dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang dan segala istrimu akan menjadi janda
dan segala anak-anakmu akan menjadi piatu."
Tuhan Allah di
surga yang memerintah. Ia juga di atas
segala penguasa, di atas segala raja-raja dan pemerintah. Tuhan telah memberikan petunjuk istimewa di
dalam firman-Nya mengenai penggunaan air anggur dan minuman keras. Ia telah melarang akan penggunaannya dan
menegaskan larangannya dengan amaran dan ancaman yang keras.
Tetapi
larangan-Nya terhadap penggunaan minuman keras ini tidak didengar oleh
pemerintah di dunia ini. Ia mencoba
mengekang manusia agar mereka dapat luput dari akibat pemanjaan air anggur dan
minuman keras. Kemerosotan akhlak,
kekejaman, kehancuran dan perbantahan mengikuti sebagai akibat biasa dari sifat
tidak bertarak ini. Allah telah menunjukkan
akibat perbuatan jahat ini. Hal ini
diperbuat-Nya, agar tidak akan terjadi pemutarbalikan terhadap hukum-Nya dan
agar manusia diselamatkan dari malapetaka yang kini tersebar luas akibat
perbuatan orang yang jahat, demi keuntungan pribadi mereka menjual bahan yang
memabukkan serta menggilakan ini. Drunkeness and Crime, hlm. 4-6.