Sabtu, 02 Februari 2013

BAB III - TEMBAKAU


1. Akibat Penggunaan Tembakau.



Apakah Akibatnya pada Tubuh. 

Tembakau itu adalah suatu racun, yang lambat tetapi pasti, dan akibatnya adalah lebih sulit dibersikan dari tubuh daripada minuman keras. Testimonies, Jilid 3, hlm. 569. 

Penggunaan tembakau adalah merupakan suatu kebiasaan yang sering mempengaruhi urat syaraf dalam satu cara yang lebih hebat daripada minuman alkohol.  Tembakau itu mengikat si korban dengan suatu ikatan perbudakan yang lebih kuat daripada cawan minuman keras; kebiasaannya lebih sulit untuk dikalahkan.  Tubuh dan pikiran, di dalam banyak hal lebih dimabukkan dengan penggunaan tembakau daripada minuman keras, karena tembakau itu mempunyai racun yang lebih halus. Testimonies, Jilid 3, hlm. 562.



Pengisap Tembakau Bersalah di Hadapan Allah. 

Tembakau dalam cara apa saja digunakan, mempunyai akibat atas kesehatan.  Karena tembakau itu adalah suatu racun yang lambat.  Tembakau mempengaruhi otak dan melupuhkan perasaan sehingga pikiran tak dapat lagi dengan jelas melihat perkara rohani, teristimewa kebenaran yang mempunyai kecenderungan untuk memperbaiki pemanjaan yang kotor ini. Mereka yang menggunakan tembakau dalam bentuk apa saja tidak bersih di hadapan Allah. Dalam kebiasaan yang kotor semacam itu adalah mustahil bagi mereka untuk memuliakan Allah di dalam tubuh, roh mereka yang menjadi milik-Nya.  Dan di saat mereka menggunakan racun yang lambat tapi pasti itu, yang merusak kesehatan mereka, dan melemahkan tenaga otak, maka Allah tak dapat memaafkan mereka.  Mungkin Tuhan dapat memaafkan mereka jika mereka memanjakan kebiasaan yang berbahaya itu selagi mereka tidak mengetahui akibatnya terhadap diri mereka, tetapi setelah mereka mengerti benar bahayanya, maka mereka bersalah di hadapan Allah jika mereka terus memanjakan nafsu yang kotor ini. Counsels on Health, hlm. 81.



Daya Tahan Direndahkan dan Kuasa Pemulihan Dilemahkan. 

Kuasa yang menyembuhkan itu mengalir melalui alam.  Jikalau seorang manusia mendapat luka atau patah tulangnya, dengan segera alam itu mulai menyembuhkan luka itu, dengan demikian hidup orang itu terpelihara.  Tetapi manusia dapat menempatkan dirinya dalam satu keadaan di mana alam itu dikekang sehingga tak dapat melakukan tugasnya.  Jika tembakau digunakan...kuasa penyembuhan alam sedikit banyaknya telah menjadi lemah. Medical Ministry, hlm. 11.



Menabur dan Menyabit. 

Biarlah para orang tua dan orang muda mengingat bahwa bagi setiap pelanggaran atas hukum hidup, alam akan menyatakan tantangannya.  Akibatnya akan menimpa kuasa mental dan tubuh.  Dan akibat itu tidak akan berhenti begitu saja.  Akibat pelanggarannya akan terlihat pada keturunannya dan dengan demikian warisan kejahatan itu diturunkan sampai kepada keturunan yang ketiga, dan keempat.  Pikirkanlah hal ini hai sang ayah, bila Anda memanjakan penggunaan narkotik dan tembakau yang melumpuhkan jiwa dan otak itu. Signs of the Times, 6 Desember 1910.



Penggunaan tembakau ini telah mengakibatkan suatu bahaya yang luar biasa bagi para orang muda dan anak-anak.  Kebiasaan yang tidak sehat pada generasi lampau mempengaruhi anak-anak dan para orang muda zaman ini.  Mental yang tidak kuat, tubuh yang lemah, syaraf yang kacau, dan keinginan yang tidak alamiah dipindahkan dari para orangtua kepada anak-anaknya.  Dan kebiasaan yang sama, diteruskan oleh anak-anak ini, menambah dan mengabdikan akibat yang jahat.  Inilah yang menjadi sebab utama kemerosotan fisik, mental dan moral, suatu sebab yang menakutkan sekali.



Anak laki-laki mulai menggunakan rokok pada umur yang masih sangat muda.  Kebiasaan itu dibentuk, bila tubuh dan pikiran masih sangat mudah untuk dipengaruhi oleh akibatnya, menurunkan kekuatan tubuh mengerdilkan tubuh, melumpuhkan pikiran, dan merusak moral. The Ministry of Healing, hlm. 328-329.



Asal Mula Penggunaan Tembakau. 

Sebenarnya tidak ada selera seseorang untuk mengecap tembakau itu pada mulanya, kecuali diwariskan. Manuscript 9, 1893.



Dengan penggunaan teh dan kopi suatu selera dibentuk bagi tembakau.Testimonies, Jilid 3, hlm. 563.



Daging yang penuh bumbu, teh dan kopi yang sering dihidangkan oleh para ibu pada anak-anak mereka, membuka jalan bagi mereka menginginkan perangsang lain yang lebih kuat, seperti tembakau. Penggunaan tembakau itu dapat merangsang keinginan untuk meminum minuman keras. Testimonies, Jilid 3, hlm. 488.



Makanan yang dimasak dengan bumbu yang pedas, membakar perut, merusak darah dan meratakan jalan bagi bahan perangsang yang lebih kuat.  Bumbu itu melemahkan syaraf, membuat sifat tidak sabar dan kurang pengendalian diri.  Tembakau dan air anggur itu akan menyusul. Signs of the Times, 27 Oktober 1887.



Hidup Dikorbankan. 

Alkohol dan tembakau mencemarkan darah seseorang dan beribu-ribu hidup manusia setiap tahun, menjadi korban racun ini. Health Reformer, Nopember 1871.



Alam telah berusaha dengan sebaik-baiknya untuk mengusir bahan perangsang yang beracun ini, tetapi seringkali alam itu menjadi letih.  Alam menyerah dalam perjuangannya untuk mengusir pengganggu ini maka sebagai hasilnya hidup manusia itu menjadi korban. Manuscript 3, 1897.



Penggunaan Tembakau adalah Membunuh Diri. 

Allah menuntut kesucian hati, dan kebersihan diri  sekarang, sebagaimana Ia memberikan petunjuk istimewa kepada bani Israel. Jikalau Allah telah begitu tegas menuntut kebersihan diri mereka yang mengadakan perjalanan di padang belantara, yang hampir setiap saat berada di alam terbuka, apa lagi kita yang tinggal di dalam rumah yang beratap, di mana terdapat lebih banyak kotoran dan lebih banyak pengaruh yang tidak sehat. Tembakau adalah sebuah racun yang sangat penipu dan berbahaya, mempunyai suatu pengaruh yang merangsang dan melumpuhkan bagi syaraf tubuh.  Hal inilah yang paling berbahaya, karena akibatnya pada tubuh begitu lambat sehingga pada mulanya jarang diketahui atau dirasakan.  Mereka sebenarnya telah membunuh diri mereka dengan racun yang lambat ini.  Dan kita bertanya, apakah nasib mereka nanti pada pagi kebangkitan itu? Spiritual Gift, Jilid 4, hlm. 128.



Tidak ada Pertahanan.  

Segala macam sifat tidak bertarak itu sedang memegang manusia zaman ini.  Pecandu tembakau kini makin bertambah-tambah.  Apa yang dikatakan dari hal kejahatan ini?  Tembakau itu najis; tembakau itu seperti narkotika, tembakau itu melemahkan syaraf, tembakau membelenggu kemauan; tembakau memegang korbannya di dalam kebiasaan yang sukar untuk dikalahkan; Setan adalah pembela tembakau itu. Tembakau merusak kecerdasan pikiran sehingga dosa dan kenajisan tak dapat dibedakan lagi dari kebenaran dan kesucian. Keinginan akan tembakau ini mempunyai kuasa merusak diri sendiri.  Tembakau itu membawa seseorang kepada satu keinginan akan sesuatu yang memabukkan. Surat 1023, 1897.



2. Pengaruh Tembakau yang Mencemarkan, Menghilangkan Semangat.



Kita Temui di Mana-mana. 

Ke mana saja kita pergi akan menemukan  pengabdi pada tembakau, yang melemahkan baik pikiran maupun tubuh, dengan memanjakannya. Apakah manusia mempunyai hak untuk merampas pelayanan yang sebenarnya menjadi hak milik Khalik mereka dan dunia? Kebiasaan merokok itu adalah suatu kebiasaan yang menjijikkan, menajiskan si pemakai dan sangat mengganggu orang lain.  Jarang sekali kita meliwati sekelompok manusia, dan kita tidak menemukan orang-orang meniupkan nafas yang beracun ke wajah kita.  Selain berbahaya, tembakau itu juga sangat tidak menyenangkan, umpamanya di dalam sebuah kereta api atau di dalam  suatu ruangan dimana udaranya dipenuhi dengan bau minuman keras dan tembakau. Christian Temperance and Hygience, hlm. 33, 34.



Tembakau itu Mengutuk dan Membunuh. 

Wanita dan anak-anak menderita karena menghirup udara yang telah dicemarkan oleh pipa-pipa rokok atau bau nafas busuk para pemakai tembakau.  Mereka yang hidup dalam udara yang semacam ini akan selalu sakit. Testimonies, Jilid 5, hlm. 440.



Paru-paru bayi yang masih kecil menderita dan menjadi sakit karena menghirup udara dalam suatu ruangan yang diracuni oleh nafas kotor para pemakai tembakau ini.  Banyak bayi yang sakit dan tak dapat disembuhkan lagi karena tidur di tempat tidur bersama ayah yang merokok.  Dengan menghirup asap tembakau yang beracun yang dibuang melalui paru-paru dan pori-pori kulit tubuh si bayi itu diisi dengan racun.  Bagi beberapa bayi, racun tembakau ini bekerja agak lambat dalam mempengaruhi otak, jantung, hati dan paru-paru, tetapi akhirnya mereka nampak mulai menjadi  lemah, dan layu pelahan-lahan, tetapi bagi yang lain akibatnya adalah secara langsung. Para bayi yang sesak nafas, lumpuh dan mati mendadak.  Orangtua yang dirampok ini meresa sedih karena kehilangan kekasih mereka, dan meragukan akan rahasia pemeliharaan Allah yang dengan begitu kejam telah menyiksa mereka, karena pemeliharaan Tuhan itu tidak akan menyebabkan kematian  para bayi ini.  Mereka mati sahid oleh nafsu tembakau yang kotor.  Setiap hembusan paru-paru yang dijajah oleh tembakau meracuni udar disekitarnya. Manuscript 29, 1886.



Penggunaan minuman keras atau tembakau membinasakan otak dan melumpuhkan saraf.  Oleh pengaruh minuman keras dan tembakau banyak kejahatan dilakukan yang sebenarnya tidak akan terjadi jika pikiran itu berada di dalam keadaan yang jernih dan bebas dari pengaruh bahan-bahan perangsang atau narkotika. Manuscript 38, 1905.



Setan Kendalikan Pikiran yang Lumpuh. 

Beribu-ribu manusia kini sedang menjual tenaga fisik, mental dan moral mereka kepada keinginan kepelisiran dunia.  Setiap bagian tubuh mempunyai tugas tersendiri, namun masih juga mempunyai hubungan yang timbal balik di antara satu dengan yang lain.  Dan jikalau keseimbangannya dijaga dengan baik, maka alat-alat tubuh itu akan berfungsi secara seimbang. Tidak ada satupun dari kesanggupan...dapat dibeli oleh rupiah dan sen.  Namun untuk satu hidangan yang enak, untuk alkohol atau tembakau kesanggupan itu dijual.  Dan bila dilumpuhkan oleh pemanjaan nafsu makan, Setan akan mengendalikan pikiran itu dan memimpinnya kepada setiap macam kejahatan dan kebejatan. Review and Herald, 18, Maret 1875.



Apakah Wanita Merokok? 

Allah melarang agar wanita jangan merendahkan derajatnya dengan menggunakan narkotika yang kotor dan najis itu.  Suatu pandangan yang sangat menjijikkan bila seorang wanita mempunyai nafas yang telah diracuni oleh tembakau.  Apa yang akan terjadi dengan anak-anak mereka yang kecil yang berada pada pelukan mereka, dan mencium bibir ibu yang telah dikotori dan dicemarkan oleh minuman keras dan bau tembakau.  Namun demikian hanya gambaran seorang wanita perokok yang lebih menjijikkan, karena kenyataannya kaum ibu lebih jarang merokok daripada kaum bapa kepala rumah tangga, menajiskan dirinya dengan rumput yang menjijikkan itu.  Tidak heran jika seorang anak berpaling dari ciuman seorang yang mereka cintai dan jika mencium bukan pada bibirnya, tetapi pada pipi atau dahi agar bibir yang bersih itu tidak dikotori. Health Reformer, September 1877.



Satu-satunya Jalan yang Aman. 

Banyaklah pencobaan dan jerat terdapat di mana-mana untuk membinasakan masa depan anak-anak muda di dunia ini juga di dunia kekal nanti.  Tetapi satu-satunya jalan yang aman adalah jika anak-anak muda dan orang tua hidup sesuai dengan asas-asas hukum tubuh dan moral.  Jalan penurutan adalah satu-satunya jalan yang menuntun ke surga.  Para pencandu minuman keras dan tembakau telah dapat menyumbang sejumlah besar uang jika mereka telah dapat mengalahkan nafsu pemanjaan yang merusak tubuh dan jiwa ini.  Dan mereka yang tidak menaruh selera makan dan hawa nafsu itu, di bawah pengendalian pikiran, akan memanjakannya  tubuh dan moral itu akan menjadi korbannya. Review and Herald, 18 Maret 1875. 



Kuasa Tembakau yang Memperbudak. 

Tujuan Setan dalam mengingatkan kepada umat manusia kebiasaan penggunaan tembakau yang berbahaya itu ialah untuk melumpuhkan otak dan mengacaukan pertimbangan agar perkara suci tak dapat dilihat. Apabila nafsu narkotika itu telah dibentuk maka itu akan memegang erat akan pikiran dan kemauan manusia, dan ia pun berada di dalam penjajahan kuasanya. Setan kini mengendalikan kemauannya dan kenyataan kekal itu pun hilanglah.  Manusia tak dapat berdiri lagi sebagai seorang laki-laki yang sejati tetapi kini menjadi budak pada nafsu yang salah. Surat 8, 1893.

Pendapat mereka yang mengatakan bahwa tembakau tidak membahayakan diri mereka, dapat dibuktikan betapa tidak benarnya pendapat ini ialah dengan meninggalkan tembakau itu dalam beberapa hari lamanya: urat saraf mereka itu akan gemetar, kepala menjadi pusing, dan perasaan menjadi muda marah, semuanya ini membuktikan pada mereka bahwa pemanjaan yang penuh dosa ini telah memperbudak mereka. Tembakau telah mengalahkan kuasa kemauan. Mereka telah menjadi hamba pada suatu kejahatan yang akibatnya sangat menakutkan. Signs of the Times, 27 Oktober 1887.

Kesaksian Mereka yang telah Dikalahkan. 
Sementara berbicara, kami telah mengundang berdiri mereka yang pernah terjerumus dalam penggunaan tembakau, tetapi telah menghentikan seluruh kebiasaan ini karena terang yang mereka terima melalui kebenaran. Sebagai jawab, 35 hinga 40 orang yang telah berdiri sepuluh dari antara mereka adalah wanita.  Lalu kami mengundang mereka yang pernah diberitahukan oleh para dokter bahwa adalah berbahaya bagi mereka jika menggunakan tembakau, karena mereka telah begitu biasa dengan perangsang yang palsu itu sehingga mereka tidak akan sanggup hidup tanpa tembakau itu. Sebagai jawab, delapan orang yang wajahnya menyatakan pikiran dalam tubuh yang sehat telah berdiri. Review and Herald, 23 Agustus 1877.

Amaran terhadap Percaya yang Palsu. 
Orangtua, berilah amaran kepada anak-anakmu mengenai dosa percaya yang palsu itu. Ajarlah mereka bahwa dengan percaya yang palsu itulah yang mendidik suatu nafsu terhadap tembakau, minuman keras, atau benda yang berbahaya lainnya. Ajarlah mereka bahwa tubuh mereka adalah milik Allah. Mereka adalah milik-Nya, melalui penciptaan dan penebusan. Mereka bukanlah milik mereka lagi; karena mereka telah dibeli dengan suatu harga yang mahal. Ajarlah mereka bahwa tubuh mereka itu bait suci Allah, dan tidak patut dilemahkan dan berpenyakit dengan pemanjaan nafsu makan.

Tuhan tidak menciptakan penyakit dan kebodohan yang kini nyata dalam tubuh dan pikiran bangsa manusia. Ini adalah ciptaan si musuh itu. Setan ingin melemahkan tubuh, karena mengetahui bahwa tubuh adalah satu-satunya perantara yang dengannya pikiran dan jiwa dapat diperkembang bagi perkembangan watak yang seimbang. Kebiasaan yang bertentangan dengan hukum alam, selalu berperang melawan jiwa.

Allah memanggil Anda untuk melakukan suatu pekerjaan yang dengan anugerah-Nya Anda dapat melakukannya. Berapa banyakkah tubuh yang sehat yang dapat dipersembahkah kepada Allah sebagai suatu korban yang berkenan bagi pekerjaan-Nya?  Berapa banyak yang sedang berdiri seperti seorang pria maupun wanita yang sejati yang berasal dari Allah? Berapa banyak yang dapat menunjukkan suatu kemauan dalam selera makan dan kebiasaan seperti Daniel zaman dulu?  Berapa banyak yang memiliki saraf yang tenang, otak yang sehat, pertimbangan yang waras? Signs of the Times, 4 April 1900.

3.  Menajiskan Bait Suci Allah.

Tidak Menyenangkan, Mahal, tidak Bersih. 
Penggunaan tembakau adalah merupakan suatu kebiasaan yang tidak menyenangkan, mahal dan kotor.  Pengajaran Kristus yang menunjuk pada kesucian, penyangkalan diri, dan pertarakan, seluruhnya menegur kebiasaan yang najis ini. Apakah itu untuk kemuliaan Allah, manusia melemahkan kuasa tubuh, mengacaukan otak dan menyerahkan kemauan kepada racun narkotika ini? Christian Temperance and Bible Hygiene, hlm. 17,18.

Memandang melalui Jendela yang Berkabut. 
Para orang muda yang telah membentuk kebiasaan menggunakan tembakau telah menajiskan seluruh tubuhnya. Kemauannya tidak lagi mempunyai ketangkasan dan kekuatan yang dapat melayakkan dia untuk sesuatu yang berguna sebelum ia menerima racun musuh itu. Sebenarnya pikirannya tidak perlu menjadi busuk. Tidak perlu ia menghilangkan inspirasi yang datangnya dari Allah. Tetapi bila manusia bekerja sesuai dengan pembinasa itu, ia melemahkan saraf dan otot-otot, cairan tubuh dan daging serta tulang-tulang seluruh tubuh, maka ia sedang melumpuhkan alat-alat yang digunakan pikiran untuk bekerja. Ia sedang menaruh kabut pada jendela, dari tempat ia memandang, ia melihat segala sesuatu dalam terang yang telah berubah sama sekali. Manuscript 17, 1898.

Dupa bagi Kebesaran Setan. 
Sebagaimana saya telah melihat manusia yang mengaku menikmati berkat seluruh kesucian, tetapi pada saat itu pula mereka berhamba pada tembakau, meludah dan mengotorkan segala sesuatu yang ada di sekitar mereka, maka saya bertanya: Bagaimanakah keadaan surga itu kelak jika penghuninya adalah orang yang menggunakan tembakau? Bibir-bibir yang menyebut nama Kristus yang begitu indah dinajiskan oleh ludah tembakau, nafas yang dicemarkan oleh bau busuk dan pakaian pun menjadi kotor; jiwa-jiwa yang mencintai kenajisan ini dan menyenangi udara yang beracun ini, juga dinajiskan. Tanda yang tergantung di luar itu menyatakan, apa yang berada di dalam. Manusia yang mengaku dirinya suci mempersembahkan tubuh mereka pada mezbah Setan dan membakar dupa tembakau untuk kebesaran Setan. Bukankah sebutan ini luar biasa?  Persembahan ini sudah pasti dipersembahkan pada salah satu ilah. Karena Allah itu suci dan tidak akan menerima sesuatu yang najis, maka Ia akan menolak pengorbanan yang mahal, kotor dan najis; oleh sebab itu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Setanlah yang mendapat penghormatan ini. Counsels on Health, hlm. 83.

Pipa Melawan Surga. 
Saya telah melihat banyak contoh dari kuasa kebiasaan-kebiasaan ini. Saya mengenal seorang wanita yang telah dinasihati oleh dokternya, merokok sebagai obat bagi penyakit asthma. Rupanya selama beberapa tahun lamanya ia pernah menjadi seorang Kristen yang setia, tetapi dia telah begitu kecanduan rokok sehingga bila  ia dibujuk untuk meninggalkan kebiasaan yang tidak sehat dan najis itu, dia menolak sama sekali. Ia berkata, “Bila saya diminta untuk memilih pipa rokok atau surga, maka saya akan berkata, ‘Selamat tinggal surga; saya tak dapat tinggalkan pipa serutu saya.”’ 

Perempuan ini hanya mengungkapkan apa yang sedang dilakukan oleh banyak orang dewasa ini. Allah, Khalik langit dan bumi; Ia yang telah menjadikan manusia dan menuntut segenap hati, seluruh cinta, membenci akan tembakau yang menjijikkan dan menajiskan itu. Surat 8, 1893.

Kalau karena pemanjaan yang merusak jiwa dan tubuh itu, sehingga Kristus dibuang, maka inilah yang menjadi suatu keanehan bagi dunia lain yang tidak jatuh. Surat 8, 1893.

Penghargaan yang Remeh terhadap Penebusan dan Perkara-perkara Surga. 
Jikalau kita mengejar akan keinginan makan dengan minum yang mengurangi tenaga tubuh dan mental, atau menjadi mangsa dari kebiasaan-kebiasaan yang mempunyai akibat yang sama, maka kita menghina Allah, karena kita merampok pelayanan pada-Nya, yang dibentuknya dari kita. Mereka yang mendapat dan memanjakan nafsu tembakau yang aneh ini, mereka hanya merusak kesehatan mereka sendiri.  Mereka merusak tenaga saraf, mengurangi tenaga mental. Mereka yang mengaku dirinya pengikut -pengikut Kristus, tetap di pintu mereka terdapat dosa yang berbahaya ini tak dapat memiliki suatu penghargaan yang tinggi terhadap penebusan dan suatu pertimbangan yang agung terhadap perkara-perkara surga.  Pikiran-pikiran yang telah kabur dan sebagian yang telah dilumpuhkan oleh narkotika adalah mudah dikalahkan oleh pencobaan, dan tak dapat menikmati hubungan dengan Allah. Signs of the Times, 6 Januari 1876.

Jikalau Kristus dan Rasul Berada di Dunia Ini. 
Yakub mengatakan bahwa hikmat yang dari atas adalah “pertama-tama murni.” Jikalau ia telah melihat saudara-saudaranya menggunakan tembakau  apakah ia akan mencela perbuatan itu sebagai “suatu hal keduniawian, hawa nafsu kejahatan?” The Sanctified Life, hlm. 24.

Jikalau Peturs berada di dunia sekarang ini, ia akan menasihati orang-orang yang mengaku dirinya pengikut-pengikut Kristus supaya menghindarkan diri dari keinginan daging yang berperang melawan jiwa. Dan Paulus akan mengajak seluruh sidang untuk menyucikan diri mereka dari segala kenajisan daging dan roh, untuk menyempurnakan kesucian di dalam takut akan Allah.  Dan Kristus akan mengusir dari dalam bait suci orang-orang yang telah dinajiskan oleh tembakau, menajiskan bait suci Allah dengan nafas mereka yang berbau tembakau itu. Ia akan berkata pada penyembah-penyembah ini, sebagaimana kepada orang-orang Yahudi, “Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa, tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun.”  Kita akan berkata, persembahan tembakau yang berbau itu menajiskan bait suci dan menjadi kebencian bagi Allah.  Perbaktianmu tidak dapat diterima oleh karena tubuhmu yang seharusnya menadi bait suci Roh Suci, dinajiskan. Engkau juga merampok beribu-ribu rupiah dari perbendaharaan surga dengan pemanjaan nafsu makan yang aneh ini. Signs of the Times, 13 Agustus 1874.

Para Imam yang Menggunakan Tembakau akan Mati. 
Para imam yang melayani benda-benda suci, diperintahkan untuk membasuh kaki dan tangan mereka sebelum memasuki mezbah di hadapan Allah, agar mereka tidak menajiskan bait suci. Jikalau para imam telah memasuki bait suci itu dengan mulut mereka yang telah dicemarkan oleh tembakau, mereka akan mengalami nasib yang sama dengan Nadab dan Abihu.  Namun ada orang Kristen yang menyembah sujud di hadapan Allah di dalam keluarga mereka berdoa dengan mulut yang dinajiskan oleh kekotoran tembakau....

Hendaklah Kamu Bersih. 
Orang-orang yang telah diasingkan oleh pengurapan, untuk melayani benda-benda suci, seringkali berdiri di hadapan meja dengan mulut yang cemar, bibir yang telah dinodai dan nafas mereka dibusukkan oleh kenajisan tembakau. Mereka sebagai wakil Kristus berbicara kepada orang banyak. Bagaimanakah pelayanan yang semacam itu dapat berkenan di hadapan Allah yang suci, yang menuntut para imam bani Israel untuk mengadakan persiapan yang begitu teliti sebelum menghadap mereka karena tidak menghormati Dia, seperti Nadab dan Abihu.

Hal ini membuktikan bahwa Allah orang Israel yang maha kuasa itu adalah Allah kebersihan.  Mereka mengaku melayani Allah di saat mereka mengadakan penymbahan pada berhala, dengan berilahkan nafsu makan mereka.  Tembakau adalah ilah kesayangan mereka.  Terhadap hal itu, setiap pertimbangan yang tinggi dan suci harus tunduk. Mereka mengaku menyembah Allah, tetapi pada saat yang sama pula mereka sedang melanggar hukum yang pertama.  Mereka mempunyai ilah yang lain di hadapan Allah.  “Hendaklah kamu yang membawa bejana-bejana Tuhan itu bersih adanya.” Spiritual Bifts, Jilid 4, hlm. 127, 128.

Ia Tidak akan Menajiskan Bait Suci Allah. 
Allah mengizinkan semua orang yang percaya pada-Nya merasa perlunya perbaikan. Setiap kesanggupan yang telah dipercayakan itu harus dikembangkan. Tidak ada karunia yang dikesampingkan. Sebagai pengurus bangunan Allah, manusia itu berada di bawah pengawasan-Nya, dalam setiap kata-kata yang diucapkan, dan makin lebih baik ia berkenalan dengan Khalik, makin bertambah suci pula hidupnya.  Ia tidak akan meletakkan tembakau dalam mulutnya karena mengetahui bahwa hal itu menajiskan bait suci Allah. Ia tidak akan minum air anggur atau minuman keras, karena sebagaimana tembakau, minuman keras itu merendahkan derajat seluruh tubuh. Manuscript 130, 1899.

4.  Suatu Pemborosan. 

Uang Tuhan Diboroskan. 
Cinta akan tembakau itu adalah merupakan suatu nafsu yang ganas.  Harta benda dapat dihabiskannya, yang seharusnya dapat membantu memberikan pakaian pada mereka yang telanjang, makanan pada yang lapar, dan kebenaran kepada jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus. Betapa suatu catatan akan nyata bila perhitungan hidup diseimbangkan di dalam buku Allah. Akan kelihatan betapa besar jumlah uang yang telah digunakan untuk tembakau dan minuman keras?  Untuk apa?  Untuk menjamin kesehatan dan memperpanjang hidup? Oh, tidak!  Atau untuk membantu menyempurnakan tabiat Kristen dan layak bagi masyarakat, para malaikat suci. Oh, tidak!  Tetapi untuk membeli suatu hawa nafsu yang bukan hanya meracuni dan membunuh pemakainya, tetapi juga mereka yang telah mendapat pemindahan penyakit dan kebodohannya. Signs of the Times, 2 Oktober 1887.

Semua harus Memberikan Pertanggungjawaban. 
Berjuta-juta dolar digunakan untuk bahan yang merangsang, dan narkotika.  Seluruh uang ini adalah milik Allah, dan mereka yang menggunakan harta benda yang dipercayakan pada mereka dengan cara yang salah. Sekali kelak akan diminta pertanggungjawaban atas cara mereka menggunakan harta benda yang Tuhan telah percayakan pada mereka. Surat 243a, 1905.

Pengisap Tembakau Memeriksa Catatan. 
Apakah Anda telah memikirkan tanggung jawab Anda sebagai jurukunci Allah atas harta benda yang berada di dalam tangan Anda? Berapa banyak uang Tuhan yang telah digunakan untuk tembakau?  Hitunglah berapa banyak uang yang telah digunakan untuk hal ini dalam hidup Anda. Bagaimanakah jika jumlah yang dihabiskan oleh hawa nafsu yang menajiskan itu dibandingkan dengan apa yang telah Anda berikan untuk meringankan penderitaan orang miskin dan untuk penyebaran pekabaran Injil.

Sebenarnya tak ada manusia yang memerlukan tembakau ini, tetapi kini banyak orang sedang membinasakan diri mereka melalui keinginan akan benda yang jika digunakan akan lebih buruk daripada jika benda itu dibuang.  Apakah Anda tidak bersalah merempok Allah dan sesamamu manusia? Tidakkah kamu tahu “Bahwa kamu bukan milikmu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuh, dengan rohmu yang menjadi kepunyaan Allah.” 1 Korintus 6:19, 20.

Nafsu Makan Melawan Kasih dan Tuntutan Allah. 
Mereka yang menjadi budak tembakau akan melihat keluarga mereka menderita, karena tidak mendapat kesenangan hidup dan kebutuhan makanan, namun mereka tidak mempunayi kuasa kemauan untuk melepaskan tembakau itu. Pengaruh hawa nafsu makan itu telah mengatasi kasih seorang manusia. Nafsu makan yang kini sederajat dengan hewan, mengendalikan diri mereka. Usaha Kekristenan dan manusia juga tak dapat diselesaikan jika hanya bersandar pada mereka yang mempunyai kebiasaan menggunakan tembakau dan minuman keras. Jikalau mereka mempunyai harta untuk digunakan hanya pada satu hal saja, sehingga perbendaharaan Allah tidak akan bertambah, maka mereka akan menggunakan harta itu untuk memperoleh tembakau dan minuman keras. Penyembah tembakau tidak akan menyangkal nafsu makannya karena pekerjaan Allah. Review and Herald, 8 September 1874.

Menuntun pada Penyangkalan Diri, Pengorbanan Diri dan Pertarakan. 
Orang yang telah menjadi milik Yesus Kristus, dan tubuhnya adalah bait suci Roh Suci, tidak akan diperbudak oleh kebiasaan menggunakan tembakau yang buruk itu. Kuasanya menjadi milik Kristus, yang telah membeli dia dengan darah-Nya. Harta bendanya adalah milik Tuhan. Bagaimanakah ia dapat menjadi benar kalau menggunakan setiap hari akan harta yang dipercayakan oleh Tuhan untuk memuaskan hawa nafsu yang tak mempunyai dasar sama sekali?

Suatu jumlah yang sangat besar diboroskan setiap tahun untuk pemanjaan ini, disaat jiwa-jiwa sedang binasa karena tidak mengenal firman Allah yang hidup itu. Orang-orang yang mengaku dirinya orang Kristen merampok Allah dalam persepuluhan dan persembahan, karena mereka mempersembahkan di atas mezbah hawa nafsu yang membinasakan itu dengan penggunaan tembakau itu, lebih banyak daripada apa yang mereka berikan untuk melepaskan penderitaan orang miskin. Atau membantu kebutuhan pekerjaan Allah. Mereka yang benar-benar telah disucikan, akan mengalahkan setiap hawa nafsu yang membahayakan. Segala saluran kebutuhan yang tak berguna ini akan menjadi teladan di dalam penyangkalan diri, dalam pengorbanan diri dan pertarakan. Mereka akan menjadi terang dinia ini. The Sanctified Life, hlm. 24, 25.

5.  Kuasa Teladan.

Orang-orang yang Lebih Tua Memberikan Teladan. 
Betapa sering kita milihat anak laki-laki yang umurnya kurang dari 8 tahun telah menggunakan tembakau. Jikalau Anda menegur mereka, mereka akan berkata, “Ayah saya juga menggunakannya, kalau itu baik baginya, maka itu juga baik bagi saya.”  Mereka menunjuk pada pendeta atau pemimpin sekolah minggu dan berkata, “Jika orang-orang baik seperti orang-orang itu menggunakannya, sudah tentu saya pun boleh.” Bagaimanakah dapat kita mengharapkan sesuatu lagi dari anak-anak dengan dorongan mereka yang diwariskan itu, di saat orang–orang yang lebih tua memberikan teladan yang semacam itu? Christian Temperance and Bible Hygiene, hlm. 18.

Kemasyhuran Kebiasaan Tembakau. 
Karena begitu berkuasanya kebiasaan itu bila telah dibentuk, sehingga penggunaan temhakau menjadi terkenal. Suatu teladan dosa diletakkan di hadapan para orang muda, sehingga mereka berpendapat bahwa penggunaan narkotika itu tidaklah berbahaya. Kepada mereka tidak diberitahukan akibatnya yang sangat berbahaya atas tubuh, pikiran dan moral....

Jikalau seorang pengikut Kristus mengizinkan disesatkan oleh pengaruh orang lain, dan mengikuti keinginan dunia, maka ia berada di bawah kuasa Setan dan dosanya malah lebih besar daripada seorang yang mengaku dirinya bukan orang percaya, orang-orang yang tidak beribadat–karenaa berdiri di bawah panji yang palsu. Hidupnya tidak sepadan lagi; mengaku seorang Kristen, tetapi dalam perbuatannya ia sedang mengikuti akan dorongan yang tidak wajar dan berdosa yang bertentangan dengan penyucian dan perbaikan yang perlu bagi kepentingan rohani....

Dengan menyesuaikan diri pada kebiasaan itu, dalam perbuatannya itu besekutu dengan dunia. Semua orang mengaku Kristen, sebenarnya tidak berhak memakai nama ini, karena seorang Kristen adalah seorang yang seperti Kristus. Pada waktu pengadilan, bila semua orang akan diadili sesuai dengan apa yang telah dilakukan kepada tubuh mereka akan didapati bahwa mereka telah bersalah dalam menggambarkan Kristus di dalam hidup sehari-hari, dan tidak membawa diri mereka pada hidup yang sebenarnya melainkan kepada maut. Dengan bersekutu dengan mereka itu, banyak orang yang akan menyesuaikan diri dengan perbuatan yang penuh nafsu itu; tetapi jumlah itu tidak akan memaafkan kejahatan mereka atau mengurangi kutukan mereka karena merusak tenaga saraf otak dan kesehatan tubuh. Semua orang akan diadili secara pribadi. Mereka akan berdiri di hadapan Allah mendengar hukuman mereka. Manuscript 123, 1901

Para Pendeta yang Mengisap Rokok. 
Betapa banyak orang yang melayani meja yang suci sebagai wakil Kristus dan mengajak agar manusia diperdamaikan dengan Allah dan yang meninggikan kabar Injil itu, tetapi memperbudak diri mereka pada hawa nafsu, dan tubuh mereka dinajiskan oleh tembakau. Setiap hari mereka melemahkan daya otak mereka, dengan menggunakan narkotika yang kotor itu. Semua orang ini mengaku dirinya sebagai duta-duta Yesus yang suci itu. Health Reformer, Desember 1871.

Tak ada orang yang menjadi seorang pelayan kebenaran yang benar jika ia masih berada di bawah pengaruh hawa nafsu makan. Ia berusaha menarik jiwa kepada pertarakan yang benar, tetapi ia sendiri masih memanjakan kebiasaan menggunakan tembakau itu. Asap yang keluar dari bibirnya tidak mempunyai kuasa untuk mempengaruhi peminum minuman keras. Pekabaran Injil harus datang dari bibir yang tidak dinajiskan oleh asap tembakau. Dengan bibir yang suci dan bersih para hamba Allah harus memberitakan kemenangan salib itu. Kebiasaan menggunakan minuman keras, tembakau, teh, dan kopi harus dikalahkan oleh kuasa Allah yang mendatangkan pertobatan. Tak ada sesuatu yang najis yang akan masuk ke dalam kerajaan Allah.

Bila para pendeta memberikan pengaruh dan teladan mereka dengan kebiasaan yang merusak ini, harapan apakah yang kita peroleh dari para orang muda?  Kita harus mengangkat derajat pertarakan agar makin lama semakin menjadi lebih tinggi. Kita harus memberikan suatu kesaksian yang jelas dan tegas dalam menentang penggunaan minuman keras dan tembakau. Manuscript 82, 1900.

Dokter yang Menggunakan Tembakau.
Banyak orang yang datang kepada dokter untuk mencari perawatan yang sedang merusak jiwa dan tubuh melalui penggunaan tembakau atau menuman keras. Dokter yang jujur terhadap tugasnya harus menunjukkan pada para penderita ini sebab-musabab penderitaan mereka. Tetapi jika ia sendiri menggunakan tembakau atau minunan keras, kuasa apakah yang terdapat dalam kata-katanya?  Dengan kesadaran akan pemanjaannya sendiri, apakah ia akan tidak ragu-ragu menunjukkan kutuk di dalam hidup para penderitanya. Di saat ia sendiri menggunakan benda-benda ini, bagaimana ia dapat meyakinkan akibat tembakau dan minuman keras yang berbahaya itu kepada para orang muda?

Bagaimana seorang dokter dapat menjadi teladan kesucian dan pengendalian diri di tengah-tengah mayarakat, bagaimana dapat ia menjadi seorang pekerja yang berhasil di dalam bidang pertarakan, di saat ia sendiri sedang menunjukkan suatu kebiasaan yang jahat?  Bagaimanakah seorang pendeta diterima oleh seorang sakit  yang akan mati, bila nafasnya sangat menusuk karena bau minuman keras dan tembakau? 

Di saat ia mengacaukan sarafnya dan mengaburkan otaknya dengan penggunaan racun narkotika, bagaimana seorang dapat berlaku benar pada kepercayaan yang diberikan kepadanya, sebagai seorang dokter yang cakap? Akan mustahillah baginya untuk melihat dengan cepat atau melakukan dengan tepat!

Jikalau ia tidak dapat memelihara hukum-hukum yang mengatur dirinya, jikalau ia memilih pemuasan diri sendiri lebih daripada kesehatan pikiran dan tubuh, bukanlah ia sendiri mengatakan bahwa ia tidak layak untuk dipercayakan tanggung jawab terhadap hidup manusia? The Ministry of Healing, hlm. 133, 134.

Ayah Tidak Sanggup untuk Tanggung Jawab Seorang Tua. 
Sang ayah, waktu yang sangat berharga itu yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang teliti tentang sifat dan tabiat anak-anakmu, untuk mempelajari metode yang terbaik untuk mendidik pikiran mereka, adalah terlalu berharga untuk diboroskan bagi kebiasaan merokok yang tak berguna itu, atau berfoya-foya di kedai minuman keras.

Pemanjaan akan bahan perangsang yang beracun, tidak menyanggupkan seorang ayah untuk membesarkan anak-anaknya di dalam jalan dan nasihat yang diberikan Tuhan.  Petunjuk yang diberikan oleh Allah kepada bani Israel ialah agar para bapa harus mengajar anak mereka akan ajaran dan pengertian hukum-Nya, bilamana mereka bangun pada pagi hari, dan apabila mereka duduk, apabila mereka ke luar dan apabila mereka masuk.

Perintah Allah ini kurang diperhatikan; karena Setan melalui pencobaannya telah membelenggu banyak bapa di dalam perbudakan akan kebiasaan yang kasar dan nafsu makan yang berbahaya.  Kuasa tubuh, pikiran dan moral mereka begitu dilumpuhkan oleh bahan-bahan ini, sehingga mustahillah bagi mereka untuk melakukan tugas terhadap keluarga mereka. Pikiran mereka begitu dibutakan oleh pengaruh tembakau dan minuman keras yang mematikan kesadaran itu sehingga mereka tidak menyadari tanggung jawab mereka untuk mendidik anak-anak mereka agar mereka dapat memperoleh kuasa moral untuk menolak pencobaan, mengendalikan nafsu makan, berdiri atas kebenaran, tidak terpengaruh untuk berbuat jahat, tetapi memberikan suatu pengaruh yang kuat bagi hal-hal yang baik.

Orangtua melalui suatu pemanjaan nafsu makan yang penuh dosa itu, sering menempatkan diri mereka di dalam suatu keadaan terganggunya saraf atau kehabisan tenaga, sehingga mereka tidak sanggup lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah, tidak sanggup mengatur anak-anak secara bijaksana dan tidak sanggup menghukum dengan benar akan motif-motif dan tindakan-tindakan mereka.  Mereka berada dalam bahaya untuk memperbesar perkara yang kecil menjadi gunung di dalam pikiran.  Seorang bapa yang telah menjadi budak pada nafsu makan yang tidak normal itu, yang telah mengorbankan kedewasaannya yang diberikan oleh Tuhan, untuk menjadi pecandu tembakau, tak dapat lagi mengajar anak-anaknya untuk mengalihkan selera  makan dan hawa nafsu itu.  Mustahillah baginya dalam keadaan yang demikian, dapat mengajar mereka baik melalui petunjuk atau teladan. Bagaimana seorang ayah yang mulutnya dipenuhi tembakau, yang nafasnya meracuni udara dalam keluarga, mengajar anak-anaknya mengenai pertarakan dan pengendalian diri?

Bertanggung Jawab bagi Teladan dan Pengaruh. 
Bila kita mendekati orang muda yang sedang terbabit oleh kebiasaan menggunakan tembakau, dan mengatakan pada mereka tentang pengaruhnya yang berbahaya pada seluruh tubuh, sering mereka membela diri mereka dengan menyebut teladan para bapa mereka, atau beberapa orang pendeta Kristen, atau anggota terhormat dan baik di dalam gereja. Mereka berkata, “Jikalau itu tidak membahayakan mereka, sudah tentu itu juga tidak akan membahayakan saya.” Betapa suatu tanggung jawab yang akan dipertanggungjawabkan oleh orang-orang yang mengaku orang Kristen kepada Allah atas sifat mereka yang tidak bertarak! Teladan mereka menguatkan pencobaan Setan untuk mengcaukan saraf para orang muda dalam penggunaan bahan perangsang buatan manusia. Bagi mereka hal itu tampaknya bukan satu hal yang buruk untuk melakukan apa yang menjadi kebiasaan anggota terhormat di dalam gereja.  Hanya selangkah saja jaraknya antara penggunaan tembakau dengan penggunaan minuman keras itu, tetapi sebenarnya, dua kejahatan ini berjalan bersama-sama.

Beribu-ribu orang telah belajar menjadi pemabuk dari pengaruh-pengaruh yang semacam ini. Terlalu sering pelajaran ini diajarkan secara tidak sadar pada mereka melalui para bapa mereka sendiri. Suatu perubahan yang radikal harus diadakan di dalam para kepala keluarga sebelum kemajuan dapat dicapai di dalam menyelamatkan masyarakat dari raksasa sifat tidak bertarak ini. Health Reformer, September 1877.

Pengisap Tembakau tidak Menolong Pemabuk.
Sebagai kejahatan kembar, tembakau dan alkohol berjalan bersama-sama. Review and Herald, 9 Juli 1901.

Mereka yang menggunakan tembakau hanya dapat membuat hal yang malang bagi pemabuk.  Dua pertiga dari pemabuk di negara kita mendapat nafsu untuk minuman keras itu melalui tembakau. Signs of the Time, 27 Okteber 1887.

Para Pemakai Tembakau di Dalam Pekerjaan Pertarakan. 
Pemakai tembakau tak dapat diterima sebagai pekerja di dalam pekerjaan pertarakan, karena tidak ada ketetapan hati di dalam profesi mereka sebagai orang-orang pertarakan. Bagaimana mereka dapat berbicara kepada orang yang sedang merusak pikiran dan hidup melalui minuman keras, apabila kantong mereka sendiri dipenuhi dengan tembakau dan memakannya, mengisapnya dan meludah di mana saja mereka kehendaki? Bagaimanakah mereka dapat mengajak seseorang untuk mengadakan pembaruan moral di hadapan rapat kesehatan dan dari mimbar-mimbar pertarakan di saat mereka sediri berada di bawah pengaruh tembakau? Jikalau mereka mau mempunyai kuasa untuk mempengaruhi orang lain untuk mengalahkan keinginan atas bahan-bahan perangsang, kata-kata mereka harus keluar bersama nafas yang sehat dan bibir yang bersih. Testimonies, Jilid 5, hlm. 491.

Kuasa apakah yang dapat dimiliki oleh pengabdi tembakau untuk menghalangi kemajuan sifat tidak bertarak ini?  Harus ada pembaruan terhadap pohon tembakau ini, sebelum kapak diletakkan pada akar pohon. Teh, kopi dan tembakau, juga  minuman keras adalah hanya berbeda di dalam bentuknya tetapi semuanya berada di dalam satu urutan perangsang buatan manusia yang sama. Christian Temperence and Bible Hygiene, hlm. 34.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar