1. Akibat Penggunaan Tembakau.
Apakah Akibatnya
pada Tubuh.
Tembakau itu adalah suatu racun, yang lambat tetapi
pasti, dan akibatnya adalah lebih sulit dibersikan dari tubuh daripada minuman
keras. Testimonies, Jilid 3, hlm. 569.
Penggunaan tembakau adalah merupakan suatu kebiasaan yang sering mempengaruhi urat syaraf dalam satu cara yang lebih hebat daripada minuman alkohol. Tembakau itu mengikat si korban dengan suatu ikatan perbudakan yang lebih kuat daripada cawan minuman keras; kebiasaannya lebih sulit untuk dikalahkan. Tubuh dan pikiran, di dalam banyak hal lebih dimabukkan dengan penggunaan tembakau daripada minuman keras, karena tembakau itu mempunyai racun yang lebih halus. Testimonies, Jilid 3, hlm. 562.
Penggunaan tembakau adalah merupakan suatu kebiasaan yang sering mempengaruhi urat syaraf dalam satu cara yang lebih hebat daripada minuman alkohol. Tembakau itu mengikat si korban dengan suatu ikatan perbudakan yang lebih kuat daripada cawan minuman keras; kebiasaannya lebih sulit untuk dikalahkan. Tubuh dan pikiran, di dalam banyak hal lebih dimabukkan dengan penggunaan tembakau daripada minuman keras, karena tembakau itu mempunyai racun yang lebih halus. Testimonies, Jilid 3, hlm. 562.
Pengisap
Tembakau Bersalah di Hadapan Allah.
Tembakau dalam
cara apa saja digunakan, mempunyai akibat atas kesehatan. Karena tembakau itu adalah suatu racun yang
lambat. Tembakau mempengaruhi otak dan
melupuhkan perasaan sehingga pikiran tak dapat lagi dengan jelas melihat
perkara rohani, teristimewa kebenaran yang mempunyai kecenderungan untuk
memperbaiki pemanjaan yang kotor ini. Mereka yang menggunakan tembakau dalam bentuk apa saja tidak bersih di
hadapan Allah. Dalam kebiasaan yang
kotor semacam itu adalah mustahil bagi mereka untuk memuliakan Allah di dalam
tubuh, roh mereka yang menjadi milik-Nya.
Dan di saat mereka menggunakan racun yang lambat tapi pasti itu, yang
merusak kesehatan mereka, dan melemahkan tenaga otak, maka Allah tak dapat
memaafkan mereka. Mungkin Tuhan dapat
memaafkan mereka jika mereka memanjakan kebiasaan yang berbahaya itu selagi
mereka tidak mengetahui akibatnya terhadap diri mereka, tetapi setelah mereka
mengerti benar bahayanya, maka mereka bersalah di hadapan Allah jika mereka
terus memanjakan nafsu yang kotor ini. Counsels on Health, hlm. 81.
Daya Tahan
Direndahkan dan Kuasa Pemulihan Dilemahkan.
Kuasa yang
menyembuhkan itu mengalir melalui alam.
Jikalau seorang manusia mendapat luka atau patah tulangnya, dengan
segera alam itu mulai menyembuhkan luka itu, dengan demikian hidup orang itu
terpelihara. Tetapi manusia dapat
menempatkan dirinya dalam satu keadaan di mana alam itu dikekang sehingga tak
dapat melakukan tugasnya. Jika tembakau
digunakan...kuasa penyembuhan alam sedikit banyaknya telah menjadi lemah. Medical
Ministry, hlm. 11.
Menabur dan
Menyabit.
Biarlah para
orang tua dan orang muda mengingat bahwa bagi setiap pelanggaran atas hukum
hidup, alam akan menyatakan tantangannya.
Akibatnya akan menimpa kuasa mental dan tubuh. Dan akibat itu tidak akan berhenti begitu
saja. Akibat pelanggarannya akan
terlihat pada keturunannya dan dengan demikian warisan kejahatan itu diturunkan
sampai kepada keturunan yang ketiga, dan keempat. Pikirkanlah hal ini hai sang ayah, bila Anda
memanjakan penggunaan narkotik dan tembakau yang melumpuhkan jiwa dan otak itu.
Signs of the Times, 6 Desember 1910.
Penggunaan
tembakau ini telah mengakibatkan suatu bahaya yang luar biasa bagi para orang
muda dan anak-anak. Kebiasaan yang tidak
sehat pada generasi lampau mempengaruhi anak-anak dan para orang muda zaman
ini. Mental yang tidak kuat, tubuh yang
lemah, syaraf yang kacau, dan keinginan yang tidak alamiah dipindahkan dari
para orangtua kepada anak-anaknya. Dan
kebiasaan yang sama, diteruskan oleh anak-anak ini, menambah dan mengabdikan
akibat yang jahat. Inilah yang menjadi
sebab utama kemerosotan fisik, mental dan moral, suatu sebab yang menakutkan
sekali.
Anak laki-laki
mulai menggunakan rokok pada umur yang masih sangat muda. Kebiasaan itu dibentuk, bila tubuh dan
pikiran masih sangat mudah untuk dipengaruhi oleh akibatnya, menurunkan
kekuatan tubuh mengerdilkan tubuh, melumpuhkan pikiran, dan merusak moral. The
Ministry of Healing, hlm. 328-329.
Asal Mula
Penggunaan Tembakau.
Sebenarnya tidak
ada selera seseorang untuk mengecap tembakau itu pada mulanya, kecuali
diwariskan. Manuscript 9, 1893.
Dengan
penggunaan teh dan kopi suatu selera dibentuk bagi tembakau.Testimonies, Jilid
3, hlm. 563.
Daging yang
penuh bumbu, teh dan kopi yang sering dihidangkan oleh para ibu pada anak-anak
mereka, membuka jalan bagi mereka menginginkan perangsang lain yang lebih kuat,
seperti tembakau. Penggunaan tembakau
itu dapat merangsang keinginan untuk meminum minuman keras. Testimonies, Jilid
3, hlm. 488.
Makanan yang dimasak dengan bumbu yang pedas, membakar
perut, merusak darah dan meratakan jalan bagi bahan perangsang yang lebih
kuat. Bumbu itu melemahkan syaraf,
membuat sifat tidak sabar dan kurang pengendalian diri. Tembakau dan air anggur itu akan menyusul. Signs
of the Times, 27 Oktober 1887.
Hidup
Dikorbankan.
Alkohol dan
tembakau mencemarkan darah seseorang dan beribu-ribu hidup manusia setiap
tahun, menjadi korban racun ini. Health Reformer, Nopember 1871.
Alam telah
berusaha dengan sebaik-baiknya untuk mengusir bahan perangsang yang beracun
ini, tetapi seringkali alam itu menjadi letih.
Alam menyerah dalam perjuangannya untuk mengusir pengganggu ini maka
sebagai hasilnya hidup manusia itu menjadi korban. Manuscript 3, 1897.
Penggunaan
Tembakau adalah Membunuh Diri.
Allah menuntut
kesucian hati, dan kebersihan diri
sekarang, sebagaimana Ia memberikan petunjuk istimewa kepada bani Israel. Jikalau Allah telah begitu tegas menuntut
kebersihan diri mereka yang mengadakan perjalanan di padang belantara, yang
hampir setiap saat berada di alam terbuka, apa lagi kita yang tinggal di dalam
rumah yang beratap, di mana terdapat lebih banyak kotoran dan lebih banyak
pengaruh yang tidak sehat. Tembakau adalah sebuah racun yang sangat penipu dan
berbahaya, mempunyai suatu pengaruh yang merangsang dan melumpuhkan bagi syaraf
tubuh. Hal inilah yang paling berbahaya,
karena akibatnya pada tubuh begitu lambat sehingga pada mulanya jarang
diketahui atau dirasakan. Mereka
sebenarnya telah membunuh diri mereka dengan racun yang lambat ini. Dan kita bertanya, apakah nasib mereka nanti
pada pagi kebangkitan itu? Spiritual Gift, Jilid 4, hlm. 128.
Tidak ada
Pertahanan.
Segala macam
sifat tidak bertarak itu sedang memegang manusia zaman ini. Pecandu tembakau kini makin
bertambah-tambah. Apa yang dikatakan
dari hal kejahatan ini? Tembakau itu
najis; tembakau itu seperti narkotika, tembakau itu melemahkan syaraf, tembakau
membelenggu kemauan; tembakau memegang korbannya di dalam kebiasaan yang sukar
untuk dikalahkan; Setan adalah pembela tembakau itu. Tembakau merusak
kecerdasan pikiran sehingga dosa dan kenajisan tak dapat dibedakan lagi dari
kebenaran dan kesucian. Keinginan akan tembakau ini mempunyai kuasa merusak
diri sendiri. Tembakau itu membawa
seseorang kepada satu keinginan akan sesuatu yang memabukkan. Surat 1023, 1897.
2. Pengaruh Tembakau yang Mencemarkan, Menghilangkan
Semangat.
Kita Temui di
Mana-mana.
Ke mana saja
kita pergi akan menemukan pengabdi pada
tembakau, yang melemahkan baik pikiran maupun tubuh, dengan memanjakannya. Apakah
manusia mempunyai hak untuk merampas pelayanan yang sebenarnya menjadi hak
milik Khalik mereka dan dunia? Kebiasaan merokok itu adalah suatu kebiasaan
yang menjijikkan, menajiskan si pemakai dan sangat mengganggu orang lain. Jarang sekali kita meliwati sekelompok
manusia, dan kita tidak menemukan orang-orang meniupkan nafas yang beracun ke
wajah kita. Selain berbahaya, tembakau
itu juga sangat tidak menyenangkan, umpamanya di dalam sebuah kereta api atau
di dalam suatu ruangan dimana udaranya
dipenuhi dengan bau minuman keras dan tembakau. Christian Temperance and
Hygience, hlm. 33, 34.
Tembakau itu
Mengutuk dan Membunuh.
Wanita dan
anak-anak menderita karena menghirup udara yang telah dicemarkan oleh pipa-pipa
rokok atau bau nafas busuk para pemakai tembakau. Mereka yang hidup dalam udara yang semacam
ini akan selalu sakit. Testimonies, Jilid 5, hlm. 440.
Paru-paru bayi
yang masih kecil menderita dan menjadi sakit karena menghirup udara dalam suatu
ruangan yang diracuni oleh nafas kotor para pemakai tembakau ini. Banyak bayi yang sakit dan tak dapat
disembuhkan lagi karena tidur di tempat tidur bersama ayah yang merokok. Dengan menghirup asap tembakau yang beracun
yang dibuang melalui paru-paru dan pori-pori kulit tubuh si bayi itu diisi
dengan racun. Bagi beberapa bayi, racun
tembakau ini bekerja agak lambat dalam mempengaruhi otak, jantung, hati dan
paru-paru, tetapi akhirnya mereka nampak mulai menjadi lemah, dan layu pelahan-lahan, tetapi bagi
yang lain akibatnya adalah secara langsung. Para bayi yang sesak nafas, lumpuh
dan mati mendadak. Orangtua yang
dirampok ini meresa sedih karena kehilangan kekasih mereka, dan meragukan akan
rahasia pemeliharaan Allah yang dengan begitu kejam telah menyiksa mereka,
karena pemeliharaan Tuhan itu tidak akan menyebabkan kematian para bayi ini. Mereka mati sahid oleh nafsu tembakau yang
kotor. Setiap hembusan paru-paru yang dijajah
oleh tembakau meracuni udar disekitarnya. Manuscript 29, 1886.
Penggunaan
minuman keras atau tembakau membinasakan otak dan melumpuhkan saraf. Oleh pengaruh minuman keras dan tembakau
banyak kejahatan dilakukan yang sebenarnya tidak akan terjadi jika pikiran itu
berada di dalam keadaan yang jernih dan bebas dari pengaruh bahan-bahan
perangsang atau narkotika. Manuscript 38, 1905.
Setan Kendalikan
Pikiran yang Lumpuh.
Beribu-ribu
manusia kini sedang menjual tenaga fisik, mental dan moral mereka kepada
keinginan kepelisiran dunia. Setiap
bagian tubuh mempunyai tugas tersendiri, namun masih juga mempunyai hubungan
yang timbal balik di antara satu dengan yang lain. Dan jikalau keseimbangannya dijaga dengan
baik, maka alat-alat tubuh itu akan berfungsi secara seimbang. Tidak ada satupun
dari kesanggupan...dapat dibeli oleh rupiah dan sen. Namun untuk satu hidangan yang enak, untuk
alkohol atau tembakau kesanggupan itu dijual.
Dan bila dilumpuhkan oleh pemanjaan nafsu makan, Setan akan
mengendalikan pikiran itu dan memimpinnya kepada setiap macam kejahatan dan
kebejatan. Review and Herald, 18, Maret 1875.
Apakah Wanita
Merokok?
Allah melarang
agar wanita jangan merendahkan derajatnya dengan menggunakan narkotika yang
kotor dan najis itu. Suatu pandangan
yang sangat menjijikkan bila seorang wanita mempunyai nafas yang telah diracuni
oleh tembakau. Apa yang akan terjadi
dengan anak-anak mereka yang kecil yang berada pada pelukan mereka, dan mencium
bibir ibu yang telah dikotori dan dicemarkan oleh minuman keras dan bau
tembakau. Namun demikian hanya gambaran
seorang wanita perokok yang lebih menjijikkan, karena kenyataannya kaum ibu
lebih jarang merokok daripada kaum bapa kepala rumah tangga, menajiskan dirinya
dengan rumput yang menjijikkan itu. Tidak
heran jika seorang anak berpaling dari ciuman seorang yang mereka cintai dan
jika mencium bukan pada bibirnya, tetapi pada pipi atau dahi agar bibir yang
bersih itu tidak dikotori. Health Reformer, September 1877.
Satu-satunya
Jalan yang Aman.
Banyaklah
pencobaan dan jerat terdapat di mana-mana untuk membinasakan masa depan
anak-anak muda di dunia ini juga di dunia kekal nanti. Tetapi satu-satunya jalan yang aman adalah
jika anak-anak muda dan orang tua hidup sesuai dengan asas-asas hukum tubuh dan
moral. Jalan penurutan adalah
satu-satunya jalan yang menuntun ke surga.
Para pencandu minuman keras dan tembakau telah dapat menyumbang sejumlah
besar uang jika mereka telah dapat mengalahkan nafsu pemanjaan yang merusak
tubuh dan jiwa ini. Dan mereka yang
tidak menaruh selera makan dan hawa nafsu itu, di bawah pengendalian pikiran,
akan memanjakannya tubuh dan moral itu
akan menjadi korbannya. Review and Herald, 18 Maret 1875.
Kuasa Tembakau
yang Memperbudak.
Tujuan Setan
dalam mengingatkan kepada umat manusia kebiasaan penggunaan tembakau yang
berbahaya itu ialah untuk melumpuhkan otak dan mengacaukan pertimbangan agar
perkara suci tak dapat dilihat. Apabila nafsu narkotika itu telah dibentuk maka
itu akan memegang erat akan pikiran dan kemauan manusia, dan ia pun berada di
dalam penjajahan kuasanya. Setan kini mengendalikan kemauannya dan kenyataan
kekal itu pun hilanglah. Manusia tak
dapat berdiri lagi sebagai seorang laki-laki yang sejati tetapi kini menjadi
budak pada nafsu yang salah. Surat 8, 1893.
Pendapat mereka
yang mengatakan bahwa tembakau tidak membahayakan diri mereka, dapat dibuktikan
betapa tidak benarnya pendapat ini ialah dengan meninggalkan tembakau itu dalam
beberapa hari lamanya: urat saraf mereka itu akan gemetar, kepala menjadi
pusing, dan perasaan menjadi muda marah, semuanya ini membuktikan pada mereka
bahwa pemanjaan yang penuh dosa ini telah memperbudak mereka. Tembakau telah
mengalahkan kuasa kemauan. Mereka telah menjadi hamba pada suatu kejahatan yang
akibatnya sangat menakutkan. Signs of the Times, 27 Oktober 1887.
Kesaksian Mereka
yang telah Dikalahkan.
Sementara
berbicara, kami telah mengundang berdiri mereka yang pernah terjerumus dalam
penggunaan tembakau, tetapi telah menghentikan seluruh kebiasaan ini karena
terang yang mereka terima melalui kebenaran. Sebagai jawab, 35 hinga 40 orang
yang telah berdiri sepuluh dari antara mereka adalah wanita. Lalu kami mengundang mereka yang pernah
diberitahukan oleh para dokter bahwa adalah berbahaya bagi mereka jika
menggunakan tembakau, karena mereka telah begitu biasa dengan perangsang yang
palsu itu sehingga mereka tidak akan sanggup hidup tanpa tembakau itu. Sebagai
jawab, delapan orang yang wajahnya menyatakan pikiran dalam tubuh yang sehat
telah berdiri. Review and Herald, 23 Agustus 1877.
Amaran terhadap
Percaya yang Palsu.
Orangtua,
berilah amaran kepada anak-anakmu mengenai dosa percaya yang palsu itu. Ajarlah
mereka bahwa dengan percaya yang palsu itulah yang mendidik suatu nafsu
terhadap tembakau, minuman keras, atau benda yang berbahaya lainnya. Ajarlah
mereka bahwa tubuh mereka adalah milik Allah. Mereka adalah milik-Nya, melalui
penciptaan dan penebusan. Mereka bukanlah milik mereka lagi; karena mereka
telah dibeli dengan suatu harga yang mahal. Ajarlah mereka bahwa tubuh mereka
itu bait suci Allah, dan tidak patut dilemahkan dan berpenyakit dengan
pemanjaan nafsu makan.
Tuhan tidak
menciptakan penyakit dan kebodohan yang kini nyata dalam tubuh dan pikiran
bangsa manusia. Ini adalah ciptaan si musuh itu. Setan ingin melemahkan tubuh,
karena mengetahui bahwa tubuh adalah satu-satunya perantara yang dengannya
pikiran dan jiwa dapat diperkembang bagi perkembangan watak yang seimbang.
Kebiasaan yang bertentangan dengan hukum alam, selalu berperang melawan jiwa.
Allah memanggil
Anda untuk melakukan suatu pekerjaan yang dengan anugerah-Nya Anda dapat
melakukannya. Berapa banyakkah tubuh yang sehat yang dapat dipersembahkah
kepada Allah sebagai suatu korban yang berkenan bagi pekerjaan-Nya? Berapa banyak yang sedang berdiri seperti
seorang pria maupun wanita yang sejati yang berasal dari Allah? Berapa banyak
yang dapat menunjukkan suatu kemauan dalam selera makan dan kebiasaan seperti
Daniel zaman dulu? Berapa banyak yang
memiliki saraf yang tenang, otak yang sehat, pertimbangan yang waras? Signs of
the Times, 4 April 1900.
3. Menajiskan
Bait Suci Allah.
Tidak
Menyenangkan, Mahal, tidak Bersih.
Penggunaan
tembakau adalah merupakan suatu kebiasaan yang tidak menyenangkan, mahal dan
kotor. Pengajaran Kristus yang menunjuk
pada kesucian, penyangkalan diri, dan pertarakan, seluruhnya menegur kebiasaan
yang najis ini. Apakah itu untuk kemuliaan Allah, manusia melemahkan kuasa
tubuh, mengacaukan otak dan menyerahkan kemauan kepada racun narkotika ini? Christian
Temperance and Bible Hygiene, hlm. 17,18.
Memandang
melalui Jendela yang Berkabut.
Para orang muda
yang telah membentuk kebiasaan menggunakan tembakau telah menajiskan seluruh
tubuhnya. Kemauannya tidak lagi mempunyai ketangkasan dan kekuatan yang dapat
melayakkan dia untuk sesuatu yang berguna sebelum ia menerima racun musuh itu. Sebenarnya
pikirannya tidak perlu menjadi busuk. Tidak perlu ia menghilangkan inspirasi
yang datangnya dari Allah. Tetapi bila manusia bekerja sesuai dengan pembinasa
itu, ia melemahkan saraf dan otot-otot, cairan tubuh dan daging serta
tulang-tulang seluruh tubuh, maka ia sedang melumpuhkan alat-alat yang
digunakan pikiran untuk bekerja. Ia sedang menaruh kabut pada jendela, dari
tempat ia memandang, ia melihat segala sesuatu dalam terang yang telah berubah
sama sekali. Manuscript 17, 1898.
Dupa bagi
Kebesaran Setan.
Sebagaimana saya
telah melihat manusia yang mengaku menikmati berkat seluruh kesucian, tetapi
pada saat itu pula mereka berhamba pada tembakau, meludah dan mengotorkan
segala sesuatu yang ada di sekitar mereka, maka saya bertanya: Bagaimanakah keadaan surga itu
kelak jika penghuninya adalah orang yang menggunakan tembakau? Bibir-bibir yang
menyebut nama Kristus yang begitu indah dinajiskan oleh ludah tembakau, nafas
yang dicemarkan oleh bau busuk dan pakaian pun menjadi kotor; jiwa-jiwa yang
mencintai kenajisan ini dan menyenangi udara yang beracun ini, juga dinajiskan.
Tanda yang tergantung di luar itu menyatakan, apa yang berada di dalam. Manusia yang mengaku dirinya
suci mempersembahkan tubuh mereka pada mezbah Setan dan membakar dupa tembakau
untuk kebesaran Setan. Bukankah sebutan ini luar biasa? Persembahan ini sudah pasti dipersembahkan
pada salah satu ilah. Karena Allah itu suci dan tidak akan menerima sesuatu
yang najis, maka Ia akan menolak pengorbanan yang mahal, kotor dan najis; oleh
sebab itu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Setanlah yang mendapat
penghormatan ini. Counsels on Health, hlm. 83.
Pipa Melawan
Surga.
Saya telah
melihat banyak contoh dari kuasa kebiasaan-kebiasaan ini. Saya mengenal seorang
wanita yang telah dinasihati oleh dokternya, merokok sebagai obat bagi penyakit
asthma. Rupanya selama beberapa tahun lamanya ia pernah menjadi seorang Kristen
yang setia, tetapi dia telah begitu kecanduan rokok sehingga bila ia dibujuk untuk meninggalkan kebiasaan yang
tidak sehat dan najis itu, dia menolak sama sekali. Ia berkata, “Bila saya
diminta untuk memilih pipa rokok atau surga, maka saya akan berkata, ‘Selamat
tinggal surga; saya tak dapat tinggalkan pipa serutu saya.”’
Perempuan ini
hanya mengungkapkan apa yang sedang dilakukan oleh banyak orang dewasa ini.
Allah, Khalik langit dan bumi; Ia yang telah menjadikan manusia dan menuntut
segenap hati, seluruh cinta, membenci akan tembakau yang menjijikkan dan
menajiskan itu. Surat 8, 1893.
Kalau karena
pemanjaan yang merusak jiwa dan tubuh itu, sehingga Kristus dibuang, maka
inilah yang menjadi suatu keanehan bagi dunia lain yang tidak jatuh. Surat 8,
1893.
Penghargaan yang
Remeh terhadap Penebusan dan Perkara-perkara Surga.
Jikalau kita
mengejar akan keinginan makan dengan minum yang mengurangi tenaga tubuh dan
mental, atau menjadi mangsa dari kebiasaan-kebiasaan yang mempunyai akibat yang
sama, maka kita menghina Allah, karena kita merampok pelayanan pada-Nya, yang
dibentuknya dari kita. Mereka yang mendapat dan memanjakan nafsu tembakau yang
aneh ini, mereka hanya merusak kesehatan mereka sendiri. Mereka merusak tenaga saraf, mengurangi
tenaga mental. Mereka yang mengaku dirinya pengikut -pengikut Kristus, tetap di
pintu mereka terdapat dosa yang berbahaya ini tak dapat memiliki suatu
penghargaan yang tinggi terhadap penebusan dan suatu pertimbangan yang agung
terhadap perkara-perkara surga.
Pikiran-pikiran yang telah kabur dan sebagian yang telah dilumpuhkan
oleh narkotika adalah mudah dikalahkan oleh pencobaan, dan tak dapat menikmati
hubungan dengan Allah. Signs of the Times, 6 Januari 1876.
Jikalau Kristus
dan Rasul Berada di Dunia Ini.
Yakub mengatakan
bahwa hikmat yang dari atas adalah “pertama-tama murni.” Jikalau ia telah melihat saudara-saudaranya
menggunakan tembakau apakah ia akan
mencela perbuatan itu sebagai “suatu hal keduniawian, hawa nafsu kejahatan?” The
Sanctified Life, hlm. 24.
Jikalau Peturs
berada di dunia sekarang ini, ia akan menasihati orang-orang yang mengaku
dirinya pengikut-pengikut Kristus supaya menghindarkan diri dari keinginan
daging yang berperang melawan jiwa. Dan Paulus akan mengajak seluruh sidang
untuk menyucikan diri mereka dari segala kenajisan daging dan roh, untuk
menyempurnakan kesucian di dalam takut akan Allah. Dan Kristus akan mengusir dari dalam bait
suci orang-orang yang telah dinajiskan oleh tembakau, menajiskan bait suci
Allah dengan nafas mereka yang berbau tembakau itu. Ia akan berkata pada
penyembah-penyembah ini, sebagaimana kepada orang-orang Yahudi, “Rumah-Ku akan
disebut rumah doa bagi segala bangsa, tetapi kamu ini telah menjadikannya
sarang penyamun.” Kita akan berkata,
persembahan tembakau yang berbau itu menajiskan bait suci dan menjadi kebencian
bagi Allah. Perbaktianmu tidak dapat
diterima oleh karena tubuhmu yang seharusnya menadi bait suci Roh Suci, dinajiskan.
Engkau juga merampok beribu-ribu rupiah dari perbendaharaan surga dengan
pemanjaan nafsu makan yang aneh ini. Signs of the Times, 13 Agustus 1874.
Para Imam yang
Menggunakan Tembakau akan Mati.
Para imam yang
melayani benda-benda suci, diperintahkan untuk membasuh kaki dan tangan mereka
sebelum memasuki mezbah di hadapan Allah, agar mereka tidak menajiskan bait
suci. Jikalau para imam telah memasuki bait suci itu dengan mulut mereka yang
telah dicemarkan oleh tembakau, mereka akan mengalami nasib yang sama dengan
Nadab dan Abihu. Namun ada orang Kristen
yang menyembah sujud di hadapan Allah di dalam keluarga mereka berdoa dengan
mulut yang dinajiskan oleh kekotoran tembakau....
Hendaklah Kamu
Bersih.
Orang-orang yang
telah diasingkan oleh pengurapan, untuk melayani benda-benda suci, seringkali
berdiri di hadapan meja dengan mulut yang cemar, bibir yang telah dinodai dan
nafas mereka dibusukkan oleh kenajisan tembakau. Mereka sebagai wakil Kristus
berbicara kepada orang banyak. Bagaimanakah pelayanan yang semacam itu dapat
berkenan di hadapan Allah yang suci, yang menuntut para imam bani Israel untuk
mengadakan persiapan yang begitu teliti sebelum menghadap mereka karena tidak
menghormati Dia, seperti Nadab dan Abihu.
Hal ini
membuktikan bahwa Allah orang Israel yang maha kuasa itu adalah Allah
kebersihan. Mereka mengaku melayani
Allah di saat mereka mengadakan penymbahan pada berhala, dengan berilahkan
nafsu makan mereka. Tembakau adalah ilah
kesayangan mereka. Terhadap hal itu,
setiap pertimbangan yang tinggi dan suci harus tunduk. Mereka mengaku menyembah
Allah, tetapi pada saat yang sama pula mereka sedang melanggar hukum yang
pertama. Mereka mempunyai ilah yang lain
di hadapan Allah. “Hendaklah kamu yang
membawa bejana-bejana Tuhan itu bersih adanya.” Spiritual Bifts, Jilid 4, hlm.
127, 128.
Ia Tidak akan
Menajiskan Bait Suci Allah.
Allah
mengizinkan semua orang yang percaya pada-Nya merasa perlunya perbaikan. Setiap
kesanggupan yang telah dipercayakan itu harus dikembangkan. Tidak ada karunia
yang dikesampingkan. Sebagai pengurus bangunan Allah, manusia itu berada di
bawah pengawasan-Nya, dalam setiap kata-kata yang diucapkan, dan makin lebih
baik ia berkenalan dengan Khalik, makin bertambah suci pula hidupnya. Ia tidak akan meletakkan tembakau dalam
mulutnya karena mengetahui bahwa hal itu menajiskan bait suci Allah. Ia tidak
akan minum air anggur atau minuman keras, karena sebagaimana tembakau, minuman
keras itu merendahkan derajat seluruh tubuh. Manuscript 130, 1899.
4. Suatu
Pemborosan.
Uang Tuhan
Diboroskan.
Cinta akan
tembakau itu adalah merupakan suatu nafsu yang ganas. Harta benda dapat dihabiskannya, yang
seharusnya dapat membantu memberikan pakaian pada mereka yang telanjang,
makanan pada yang lapar, dan kebenaran kepada jiwa-jiwa yang belum mengenal
Kristus. Betapa suatu catatan akan nyata bila perhitungan hidup diseimbangkan
di dalam buku Allah. Akan kelihatan betapa besar jumlah uang yang telah
digunakan untuk tembakau dan minuman keras?
Untuk apa? Untuk menjamin
kesehatan dan memperpanjang hidup? Oh, tidak!
Atau untuk membantu menyempurnakan tabiat Kristen dan layak bagi
masyarakat, para malaikat suci. Oh, tidak!
Tetapi untuk membeli suatu hawa nafsu yang bukan hanya meracuni dan
membunuh pemakainya, tetapi juga mereka yang telah mendapat pemindahan penyakit
dan kebodohannya. Signs of the Times, 2 Oktober 1887.
Semua harus
Memberikan Pertanggungjawaban.
Berjuta-juta
dolar digunakan untuk bahan yang merangsang, dan narkotika. Seluruh uang ini adalah milik Allah, dan
mereka yang menggunakan harta benda yang dipercayakan pada mereka dengan cara
yang salah. Sekali kelak akan diminta pertanggungjawaban atas cara mereka
menggunakan harta benda yang Tuhan telah percayakan pada mereka. Surat 243a,
1905.
Pengisap
Tembakau Memeriksa Catatan.
Apakah Anda
telah memikirkan tanggung jawab Anda sebagai jurukunci Allah atas harta benda
yang berada di dalam tangan Anda? Berapa banyak uang Tuhan yang telah digunakan
untuk tembakau? Hitunglah berapa banyak
uang yang telah digunakan untuk hal ini dalam hidup Anda. Bagaimanakah jika jumlah yang dihabiskan oleh
hawa nafsu yang menajiskan itu dibandingkan dengan apa yang telah Anda berikan
untuk meringankan penderitaan orang miskin dan untuk penyebaran pekabaran
Injil.
Sebenarnya tak
ada manusia yang memerlukan tembakau ini, tetapi kini banyak orang sedang
membinasakan diri mereka melalui keinginan akan benda yang jika digunakan akan
lebih buruk daripada jika benda itu dibuang.
Apakah Anda tidak bersalah merempok Allah dan sesamamu manusia? Tidakkah kamu tahu “Bahwa kamu bukan milikmu
sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuh, dengan rohmu yang menjadi kepunyaan Allah.” 1
Korintus 6:19, 20.
Nafsu Makan
Melawan Kasih dan Tuntutan Allah.
Mereka yang
menjadi budak tembakau akan melihat keluarga mereka menderita, karena tidak
mendapat kesenangan hidup dan kebutuhan makanan, namun mereka tidak mempunayi
kuasa kemauan untuk melepaskan tembakau itu. Pengaruh hawa nafsu makan itu
telah mengatasi kasih seorang manusia. Nafsu makan yang kini sederajat dengan
hewan, mengendalikan diri mereka. Usaha Kekristenan dan manusia juga tak dapat
diselesaikan jika hanya bersandar pada mereka yang mempunyai kebiasaan
menggunakan tembakau dan minuman keras. Jikalau mereka mempunyai harta untuk
digunakan hanya pada satu hal saja, sehingga perbendaharaan Allah tidak akan
bertambah, maka mereka akan menggunakan harta itu untuk memperoleh tembakau dan
minuman keras. Penyembah tembakau tidak akan menyangkal nafsu makannya karena
pekerjaan Allah. Review and Herald, 8 September 1874.
Menuntun pada
Penyangkalan Diri, Pengorbanan Diri dan Pertarakan.
Orang yang telah
menjadi milik Yesus Kristus, dan tubuhnya adalah bait suci Roh Suci, tidak akan
diperbudak oleh kebiasaan menggunakan tembakau yang buruk itu. Kuasanya menjadi
milik Kristus, yang telah membeli dia dengan darah-Nya. Harta bendanya adalah
milik Tuhan. Bagaimanakah ia dapat menjadi benar kalau menggunakan setiap hari
akan harta yang dipercayakan oleh Tuhan untuk memuaskan hawa nafsu yang tak
mempunyai dasar sama sekali?
Suatu jumlah
yang sangat besar diboroskan setiap tahun untuk pemanjaan ini, disaat jiwa-jiwa
sedang binasa karena tidak mengenal firman Allah yang hidup itu. Orang-orang
yang mengaku dirinya orang Kristen merampok Allah dalam persepuluhan dan
persembahan, karena mereka mempersembahkan di atas mezbah hawa nafsu yang
membinasakan itu dengan penggunaan tembakau itu, lebih banyak daripada apa yang
mereka berikan untuk melepaskan penderitaan orang miskin. Atau membantu
kebutuhan pekerjaan Allah. Mereka yang benar-benar telah disucikan, akan
mengalahkan setiap hawa nafsu yang membahayakan. Segala saluran kebutuhan yang
tak berguna ini akan menjadi teladan di dalam penyangkalan diri, dalam
pengorbanan diri dan pertarakan. Mereka akan menjadi terang dinia ini. The Sanctified
Life, hlm. 24, 25.
5. Kuasa
Teladan.
Orang-orang yang
Lebih Tua Memberikan Teladan.
Betapa sering
kita milihat anak laki-laki yang umurnya kurang dari 8 tahun telah menggunakan
tembakau. Jikalau Anda menegur mereka,
mereka akan berkata, “Ayah saya juga menggunakannya, kalau itu baik baginya,
maka itu juga baik bagi saya.” Mereka
menunjuk pada pendeta atau pemimpin sekolah minggu dan berkata, “Jika
orang-orang baik seperti orang-orang itu menggunakannya, sudah tentu saya pun
boleh.” Bagaimanakah dapat kita mengharapkan sesuatu lagi dari anak-anak dengan
dorongan mereka yang diwariskan itu, di saat orang–orang yang lebih tua
memberikan teladan yang semacam itu? Christian Temperance and Bible Hygiene,
hlm. 18.
Kemasyhuran
Kebiasaan Tembakau.
Karena begitu
berkuasanya kebiasaan itu bila telah dibentuk, sehingga penggunaan temhakau
menjadi terkenal. Suatu teladan dosa diletakkan di hadapan para orang muda,
sehingga mereka berpendapat bahwa penggunaan narkotika itu tidaklah berbahaya. Kepada mereka tidak diberitahukan akibatnya yang sangat berbahaya atas tubuh,
pikiran dan moral....
Jikalau seorang
pengikut Kristus mengizinkan disesatkan oleh pengaruh orang lain, dan mengikuti
keinginan dunia, maka ia berada di bawah kuasa Setan dan dosanya malah lebih
besar daripada seorang yang mengaku dirinya bukan orang percaya, orang-orang
yang tidak beribadat–karenaa berdiri di bawah panji yang palsu. Hidupnya tidak
sepadan lagi; mengaku seorang Kristen, tetapi dalam perbuatannya ia sedang
mengikuti akan dorongan yang tidak wajar dan berdosa yang bertentangan dengan
penyucian dan perbaikan yang perlu bagi kepentingan rohani....
Dengan
menyesuaikan diri pada kebiasaan itu, dalam perbuatannya itu besekutu dengan
dunia. Semua orang mengaku Kristen, sebenarnya tidak berhak memakai nama ini,
karena seorang Kristen adalah seorang yang seperti Kristus. Pada waktu
pengadilan, bila semua orang akan diadili sesuai dengan apa yang telah
dilakukan kepada tubuh mereka akan didapati bahwa mereka telah bersalah dalam
menggambarkan Kristus di dalam hidup sehari-hari, dan tidak membawa diri mereka
pada hidup yang sebenarnya melainkan kepada maut. Dengan bersekutu dengan
mereka itu, banyak orang yang akan menyesuaikan diri dengan perbuatan yang
penuh nafsu itu; tetapi jumlah itu tidak akan memaafkan kejahatan mereka atau
mengurangi kutukan mereka karena merusak tenaga saraf otak dan kesehatan tubuh.
Semua orang akan diadili secara pribadi. Mereka akan berdiri di hadapan Allah
mendengar hukuman mereka. Manuscript 123, 1901
Para Pendeta
yang Mengisap Rokok.
Betapa banyak
orang yang melayani meja yang suci sebagai wakil Kristus dan mengajak agar
manusia diperdamaikan dengan Allah dan yang meninggikan kabar Injil itu, tetapi
memperbudak diri mereka pada hawa nafsu, dan tubuh mereka dinajiskan oleh
tembakau. Setiap hari mereka melemahkan daya otak mereka, dengan menggunakan
narkotika yang kotor itu. Semua orang ini mengaku dirinya sebagai duta-duta
Yesus yang suci itu. Health Reformer, Desember 1871.
Tak ada orang
yang menjadi seorang pelayan kebenaran yang benar jika ia masih berada di bawah
pengaruh hawa nafsu makan. Ia berusaha menarik jiwa kepada pertarakan yang
benar, tetapi ia sendiri masih memanjakan kebiasaan menggunakan tembakau itu. Asap
yang keluar dari bibirnya tidak mempunyai kuasa untuk mempengaruhi peminum
minuman keras. Pekabaran Injil harus
datang dari bibir yang tidak dinajiskan oleh asap tembakau. Dengan bibir yang
suci dan bersih para hamba Allah harus memberitakan kemenangan salib itu.
Kebiasaan menggunakan minuman keras, tembakau, teh, dan kopi harus dikalahkan
oleh kuasa Allah yang mendatangkan pertobatan. Tak ada sesuatu yang najis yang
akan masuk ke dalam kerajaan Allah.
Bila para
pendeta memberikan pengaruh dan teladan mereka dengan kebiasaan yang merusak
ini, harapan apakah yang kita peroleh dari para orang muda? Kita harus mengangkat derajat pertarakan agar
makin lama semakin menjadi lebih tinggi. Kita harus memberikan suatu kesaksian
yang jelas dan tegas dalam menentang penggunaan minuman keras dan tembakau. Manuscript
82, 1900.
Dokter yang Menggunakan Tembakau.
Banyak orang
yang datang kepada dokter untuk mencari perawatan yang sedang merusak jiwa dan
tubuh melalui penggunaan tembakau atau menuman keras. Dokter yang jujur
terhadap tugasnya harus menunjukkan pada para penderita ini sebab-musabab
penderitaan mereka. Tetapi jika ia sendiri menggunakan tembakau atau minunan
keras, kuasa apakah yang terdapat dalam kata-katanya? Dengan kesadaran akan pemanjaannya sendiri,
apakah ia akan tidak ragu-ragu menunjukkan kutuk di dalam hidup para
penderitanya. Di saat ia sendiri menggunakan benda-benda ini, bagaimana ia
dapat meyakinkan akibat tembakau dan minuman keras yang berbahaya itu kepada
para orang muda?
Bagaimana
seorang dokter dapat menjadi teladan kesucian dan pengendalian diri di
tengah-tengah mayarakat, bagaimana dapat ia menjadi seorang pekerja yang
berhasil di dalam bidang pertarakan, di saat ia sendiri sedang menunjukkan
suatu kebiasaan yang jahat? Bagaimanakah
seorang pendeta diterima oleh seorang sakit
yang akan mati, bila nafasnya sangat menusuk karena bau minuman keras
dan tembakau?
Di saat ia
mengacaukan sarafnya dan mengaburkan otaknya dengan penggunaan racun narkotika,
bagaimana seorang dapat berlaku benar pada kepercayaan yang diberikan
kepadanya, sebagai seorang dokter yang cakap? Akan mustahillah baginya untuk
melihat dengan cepat atau melakukan dengan tepat!
Jikalau ia tidak
dapat memelihara hukum-hukum yang mengatur dirinya, jikalau ia memilih pemuasan
diri sendiri lebih daripada kesehatan pikiran dan tubuh, bukanlah ia sendiri
mengatakan bahwa ia tidak layak untuk dipercayakan tanggung jawab terhadap
hidup manusia? The Ministry of Healing,
hlm. 133, 134.
Ayah Tidak
Sanggup untuk Tanggung Jawab Seorang Tua.
Sang ayah, waktu
yang sangat berharga itu yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang
teliti tentang sifat dan tabiat anak-anakmu, untuk mempelajari metode yang
terbaik untuk mendidik pikiran mereka, adalah terlalu berharga untuk diboroskan
bagi kebiasaan merokok yang tak berguna itu, atau berfoya-foya di kedai minuman
keras.
Pemanjaan akan
bahan perangsang yang beracun, tidak menyanggupkan seorang ayah untuk
membesarkan anak-anaknya di dalam jalan dan nasihat yang diberikan Tuhan. Petunjuk yang diberikan oleh Allah kepada
bani Israel ialah agar para bapa harus mengajar anak mereka akan ajaran dan
pengertian hukum-Nya, bilamana mereka bangun pada pagi hari, dan apabila mereka
duduk, apabila mereka ke luar dan apabila mereka masuk.
Perintah Allah
ini kurang diperhatikan; karena Setan melalui pencobaannya telah membelenggu
banyak bapa di dalam perbudakan akan kebiasaan yang kasar dan nafsu makan yang
berbahaya. Kuasa tubuh, pikiran dan
moral mereka begitu dilumpuhkan oleh bahan-bahan ini, sehingga mustahillah bagi
mereka untuk melakukan tugas terhadap keluarga mereka. Pikiran mereka begitu
dibutakan oleh pengaruh tembakau dan minuman keras yang mematikan kesadaran itu
sehingga mereka tidak menyadari tanggung jawab mereka untuk mendidik anak-anak
mereka agar mereka dapat memperoleh kuasa moral untuk menolak pencobaan,
mengendalikan nafsu makan, berdiri atas kebenaran, tidak terpengaruh untuk
berbuat jahat, tetapi memberikan suatu pengaruh yang kuat bagi hal-hal yang
baik.
Orangtua melalui
suatu pemanjaan nafsu makan yang penuh dosa itu, sering menempatkan diri mereka
di dalam suatu keadaan terganggunya saraf atau kehabisan tenaga, sehingga
mereka tidak sanggup lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah, tidak
sanggup mengatur anak-anak secara bijaksana dan tidak sanggup menghukum dengan
benar akan motif-motif dan tindakan-tindakan mereka. Mereka berada dalam bahaya untuk memperbesar
perkara yang kecil menjadi gunung di dalam pikiran. Seorang bapa yang telah menjadi budak pada
nafsu makan yang tidak normal itu, yang telah mengorbankan kedewasaannya yang
diberikan oleh Tuhan, untuk menjadi pecandu tembakau, tak dapat lagi mengajar
anak-anaknya untuk mengalihkan selera
makan dan hawa nafsu itu.
Mustahillah baginya dalam keadaan yang demikian, dapat mengajar mereka
baik melalui petunjuk atau teladan. Bagaimana seorang ayah yang mulutnya dipenuhi tembakau, yang nafasnya
meracuni udara dalam keluarga, mengajar anak-anaknya mengenai pertarakan dan
pengendalian diri?
Bertanggung
Jawab bagi Teladan dan Pengaruh.
Bila kita
mendekati orang muda yang sedang terbabit oleh kebiasaan menggunakan tembakau,
dan mengatakan pada mereka tentang pengaruhnya yang berbahaya pada seluruh
tubuh, sering mereka membela diri mereka dengan menyebut teladan para bapa
mereka, atau beberapa orang pendeta Kristen, atau anggota terhormat dan baik di
dalam gereja. Mereka berkata, “Jikalau itu tidak membahayakan mereka, sudah
tentu itu juga tidak akan membahayakan saya.” Betapa suatu tanggung jawab yang
akan dipertanggungjawabkan oleh orang-orang yang mengaku orang Kristen kepada
Allah atas sifat mereka yang tidak bertarak! Teladan mereka menguatkan
pencobaan Setan untuk mengcaukan saraf para orang muda dalam penggunaan bahan
perangsang buatan manusia. Bagi mereka hal itu tampaknya bukan satu hal yang
buruk untuk melakukan apa yang menjadi kebiasaan anggota terhormat di dalam
gereja. Hanya selangkah saja jaraknya
antara penggunaan tembakau dengan penggunaan minuman keras itu, tetapi
sebenarnya, dua kejahatan ini berjalan bersama-sama.
Beribu-ribu
orang telah belajar menjadi pemabuk dari pengaruh-pengaruh yang semacam ini. Terlalu
sering pelajaran ini diajarkan secara tidak sadar pada mereka melalui para bapa
mereka sendiri. Suatu perubahan yang radikal harus diadakan di dalam para
kepala keluarga sebelum kemajuan dapat dicapai di dalam menyelamatkan
masyarakat dari raksasa sifat tidak bertarak ini. Health Reformer, September
1877.
Pengisap
Tembakau tidak Menolong Pemabuk.
Sebagai
kejahatan kembar, tembakau dan alkohol berjalan bersama-sama. Review and
Herald, 9 Juli 1901.
Mereka yang
menggunakan tembakau hanya dapat membuat hal yang malang bagi pemabuk. Dua pertiga dari pemabuk di negara kita
mendapat nafsu untuk minuman keras itu melalui tembakau. Signs of the Time, 27
Okteber 1887.
Para Pemakai
Tembakau di Dalam Pekerjaan Pertarakan.
Pemakai tembakau
tak dapat diterima sebagai pekerja di dalam pekerjaan pertarakan, karena tidak
ada ketetapan hati di dalam profesi mereka sebagai orang-orang pertarakan. Bagaimana
mereka dapat berbicara kepada orang yang sedang merusak pikiran dan hidup
melalui minuman keras, apabila kantong mereka sendiri dipenuhi dengan tembakau
dan memakannya, mengisapnya dan meludah di mana saja mereka kehendaki? Bagaimanakah
mereka dapat mengajak seseorang untuk mengadakan pembaruan moral di hadapan
rapat kesehatan dan dari mimbar-mimbar pertarakan di saat mereka sediri berada
di bawah pengaruh tembakau? Jikalau mereka mau mempunyai kuasa untuk
mempengaruhi orang lain untuk mengalahkan keinginan atas bahan-bahan perangsang,
kata-kata mereka harus keluar bersama nafas yang sehat dan bibir yang bersih. Testimonies,
Jilid 5, hlm. 491.
Kuasa apakah
yang dapat dimiliki oleh pengabdi tembakau untuk menghalangi kemajuan sifat
tidak bertarak ini? Harus ada pembaruan
terhadap pohon tembakau ini, sebelum kapak diletakkan pada akar pohon. Teh, kopi dan tembakau, juga minuman keras adalah hanya berbeda di dalam
bentuknya tetapi semuanya berada di dalam satu urutan perangsang buatan manusia
yang sama. Christian Temperence and Bible Hygiene, hlm. 34.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar