Selasa, 05 Februari 2013

BAB IV - BAHAN PERANGSANG YANG LAIN DAN NARKOTIKA



1.  Jauhkan Diri dari Keinginan Daging.



Selalu ada Suatu Reaksi. 

Di bawah judul bahan perangsang dan narkotika di tempatkan banyak macam bahan yang digunakan sebagai makanan atau minuman, yang dapat mengganggu perut, meracuni darah, dan merangsang saraf.  Menggunakan bahan-bahan ini adalah suatu hal yang jahat. Manusia mencari kegembiraan dalam bahan perangsang karena untuk sementara akibatnya tampaknya menyenangkan. Tetapi selalu ada reaksinya.  Penggunaan bahan perangsang yang berbahaya ini senantiasa mempunyai kecenderungan untuk berlebihan, dan hal itu merupakan suatu alat untuk mengembangkan kemerosotan dan kerusakan tubuh. The Ministry of Healing, hlm. 32.



Amaran Rasul Petrus yang telah Mencap Seluruhnya. 

“Jauhkanlah dirimu dari keinginan daging yang berperang melawan jiwa,” adalah perkataan Rasul Petrus.  Banyak orang menganggap bahwa amaran ini hanyalah untuk soal percabulan; tetapi ucapannya itu mempunyai arti yang lebih luas. Dalam ucapan ini ia melarang segala bentuk pemuasan selera makan, dan hawa nafsu yang membahayakan. Suatu amaran yang tegas terhadap penggunaan semacam bahan perangsang dan narkotika seperti teh, kopi, tembakau, alkohol dan morfin. Pemanjaan ini dapat digolongkan dalam pelbagai hawa nafsu yang memberikan pengaruh yang berbahaya kepada tabiat.  Makin cepat kebiasaan ini dibentuk semakin ketat pula pegangannya kepada  si korban, dalam perhambaannya atas hawa nafsu, dan semakin pasti pula mereka merendahkan ukuran kerohanian itu. Counsel on Diet and Foods, hlm. 62, 63.



Mengurangi Kegiatan Tubuh dan Pikiran. 

Jangan sekali-kali engkau jatuh ke dalam pemanjaan penggunaan bahan perangsang; karena hal ini bukan hanya akan menimbulkan reaksi dan kehilangan kekuatan tubuh, tetapi juga akan melumpuhkan pikiran. Testimonies, Jilid 4, ylm. 214.



Tenaga yang besar diberikan pada pikiran melalui otak; oleh sebab itu dirangsang oleh penggunaan bahan perangsang.  Otak, tulang dan otot, harus dibawa pada suatu keadaan yang seimbang agar dapat bekerja sebagai sebuah mesin yang baik, setiap bagian bekerja sesuai dengan tugasnya dan tak ada satu pun yang melampaui kemampuannya. Surat 100, 1898.



Apabila mereka yang mempunyai kebiasaan menggunakan teh, kopi, tembakau, opiun atau minuman keras, benar telah diperbudak oleh pemanjaan ini mereka akan mendapati bahwa adalah mustahil untuk memiliki perhatian dan semangat dalam berbakti pada Allah. Anugerah Ilahi tampaknya tak ada kuasa lagi untuk menghidupkan doa-doa atau kesaksian mereka. Orang-orang yang mengaku dirinya orang Kristen ini harus memikirkan akan sumber kesenangan mereka. Apakah itu berasal dari sorga atau dari bumi? The Sanctified Life, hlm. 25.



Umur Panjang Beberapa Pemakai Bahan Perangsang, Bukan menjadi Dalih. 

Mereka yang menggunakan teh, kopi, opium dan minuman keras, sering mungkin hidup agak lama, tetapi hal ini bukan menjadi dalih untuk menggunakan bahan-bahan perangsan ini. Apa yang mungkin telah dapat dicapai oleh orang ini tetapi telah gagal karena kebiasaan mereka yang tidak bertarak, akan dinyatakan kelak pada hari Allah yang besar itu. Christian Temperance and Bible Hygiene, hlm. 35.



Tidak Semua Orang Mendapat Pencobaan yang Sama. 

Ada orang yang merasa takut melihat seorang yang telah dikalahkan oleh minuman keras, karena jalannya yang teroleng-oleng di jalan raya, tetapi pada saat yang sama pula mereka sedang memuaskan nafsu makan mereka dengan bahan-bahan yang hanya berbeda bentuk dengan minuman keras, yang juga merusak kesehatan, mempengaruhi otak, dan membinasakan perhatian mereka yang tinggi terhadap perkara rohani.



Seorang pemabuk mempunyai keinginan untuk minuman keras yang ia senangi tetapi orang yang tidak mempunyai nafsu terhadap minuman keras itu menyukai pemanjaan yang merusak yang lain, dan tidak melakukan penyangkalan diri lebih daripada seorang pemabuk. Spiritual Gifts. Jilid 4 , hlm. 125.



Pemalsuan Setan terhadap Pohon Kehidupan. 

Dari permulaan dunia hingga kesudahan, kejahatan penggunaan tembakau, opium dan obat-obat perangsang, itu telah berasal dari pengetahuan yang diputarbalikkan. Dengan memilih dan memakan buah yang beracun, demi kepentingan nama, sehingga beribu-ribu bahkan berpuluh ribu jiwa yang hilang.  Pengetahuan yang besar ini, yang disangka oleh manusia sangat luar biasa, tidaklah direncanakan Allah agar dapat dimiliki oleh manusia. Mereka sedang menggunakan hasil bumi yang beracun yang telah ditanam oleh Setan sendiri untuk mengganti pohon kehidupan, yang daun-daunnya menjadi kesembuhan bagi bangsa-bangsa. Manusia sedang melibatkan diri mereka dalam minuman keras dan narkotika yang membinasakan manusia. Manuscript, 119, 1898.



2. Teh dan Kopi



Makanan dan minuman yang merangsang dewasa ini tidaklah baik bagi kesehatan. Teh, kopi dan tembakau semuanya merangsang, dan berisi racun. Bahan-bahan ini bukan saja tidak perlu, tetapi juga berbahaya dan seharusnya dihindarkan, jikalau kita mau bertambah dalam pengetahuan dan pertarakan. Review and Herald, 21 Februari 1888.



Bahan Perangsang, Bukan Makanan. 

Teh dan kopi tidak memberikan makanan apa pun pada tubuh. Rasa lega yang diperoleh dari bahan perangsang ini hanya sementara saja, sebelum perut mempunyai waktu untuk mencernakannya. Ini menunjukkan bahwa apa yang disebut kekuatan oleh pemakai bahan perangsang itu adalah hanya diterima oleh rangsangan pada urat saraf perut, yang memberikan gangguan pada otak, dan sebaliknya akan memberikan lebih banyak pekerjaan bagi jantung dan tenaga yang sebentar saja pada seluruh tubuh.  Semuanya ini adalah kekuatan yang palsu, yang paling buruk kita miliki. Bahan-bahan perangsang ini tidak memberikan kekuatan sedikit pun yang sebenarnya. Testimonies, Jilid 2, hlm. 65.



Dari segi mana pun kesehatan itu tak dapat diperbaiki dengan penggunaan bahan yang merangsang yang hanya seketika saja, tetapi setelah itu menyebabkan suatu reaksi yang membuat tenaga tubuh menjadi lebih rendah dari semula. Teh dan kopi, membangkitkan tenaga untuk sementara waktu,; tetapi apabila pengaruhnya telah hilang, suatu perasaan tertekan terasa sebagai akibatnya. Minuman keras ini tidak mempunyai zat yang berguna apa pun. Susu dan gula berisi zat makanan yang tidak dapat diberikan oleh semangkuk teh atau kopi. Counsels on Diet and Foods, hlm. 425.



Oleh karena bahan-bahan perangsang ini menghasilkan akibat yang hanya sementara waktu saja, banyak orang mengambil kesimpulan bahwa mereka harus membutukannya dan tetap menggunakannya. Tetapi selalu ada reaksinya. Urat saraf itu selain telah ditumpulkan, juga telah meminjam tenaga yang digunakan sekarang dari sumber kekuatan masa mendatang. Tersimonies, Jilid 3, hlm. 487.



Apakah yang Diperbuat oleh Teh. 

Teh itu merangsang, menggairahkan dan mempercepat gerakan alat tubuh yang hidup, memaksanya bekerja, lebih keras dari yang biasa, dan dengan demikian memberikan pada yang meminumnya suatu kesan bahwa teh itu memberikan suatu pelayanan yang besar, memberikan padanya kekuatan. Ini adalah suatu kekeliruan.

Teh itu mengisap seluruh kekuatan saraf dan membiarkannya dalam keadaan yang lemah. Apabila pengaruhnya dan gerakan yang luar biasa yang menjadi akibatnya itu hilang, apakah akibatnya? Perasaan lemas dan letih, itulah yang menjadi akibatnya.



Apabila seluruh tubuh itu merasa sangat lemah, dan membutuhkan istirahat penggunaan teh itu membangkitkan tenaga dengan merangsang gerakan yang luar biasa dan dengan demikian mengurangi kuasanya untuk bekerja dan kesanggupan untuk tahan lama; dan tenaga itu akan habis sebelum waktu yang ditentukan oleh surga. Teh itu meracuni seluruh alat tubuh. Orang Kristen harus menghindarkannya.  Akibat kedua dari minum teh ini ialah, kepala sakit, tidak bisa tidur, jantung berdebar, pencernaan terganggu, urat saraf gemetar, dan lain-lain. Testimonies, Jilid 2, hlm. 64, 65.



Kopi Masih lebih Berbahaya. 

Pengaruh kopi itu adalah sama dengan teh, tetapi akibatnya terhadap tubuh itu adalah lebih buruk.  Pengaruhnya menggairahkan, dan setelah pengaruhnya itu mencapai batasnya dan selesai, akan membawa perasaan lemah yang sangat besar. Peminum teh dan kopi membawa tanda-tanda pada wajah mereka....Cahaya kesehatan tidak terlihat pada wajah mereka. Terstimonies, Jilid 2, hlm. 64, 65.



Kopi adalah suatu pemanjaan yang berbahaya. Kopi itu untuk sementara menggairahkan pikiran...tetapi sebagai akibatnya adalah perasaan lemas, kekuatan hilang, kuasa mental lumpuh, begitu pula moral dan tubuh. Pikiran menjadi lemah, dan kecuali melalui usaha yang penuh tekad untuk mengalahkan kebiasaan itu, pekerjaan otak akan menjadi lemah untuk selamanya. Christian Temperance and Bible Higiene, hlm. 34.



Akibat segala Minuman yang Mempunyai Kofein. 

Pekerjaan kopi dan minuman populer yang lain adalah sama. Akibat yang pertama ialah menyenangkan.  Saraf tubuh digairahkan; hal ini memberikan gangguan pada otak, dan akibatnya menambah banyak pekerjaan pada jantung, dan tenaga sementara pada seluruh tubuh. Perasaan letih itu terlupakan, kekuatan tampaknya bertambah. Kuasa pikiran dibangkitkan, imaginasi menjadi lebih jelas. The Minstry of Healing, hlm. 326.



Dengan pemanjaan nafsu makan yang terus-menerus ini, tenaga tubuh yang sebenarnya, pelahan-lahan dan secara tak disadari mulai berkurang. Jikalau kita mau memelihara kesehatan seluruh alat tubuh, maka pekerjaan tubuh yang alamiah itu jangan dipaksakan kepada pekerjaan yang bukan alamiah. Alam akan tetap berada pada tugasnya, dan melakukan pekerjaannya dengan bijaksana dan dengan cemat. Review and Herald, 19 April 1887.



Menyebabkan Hilangnya Waktu karena Penyakit. 

Banyak orang yang telah membiasakan diri mereka dengan penggunaan minuman yang merangsang, menderita kepala sakit dan saraf menjadi lemah, dan hilang banyak waktu karena menderita penyakit.  Mereka menyangka bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa bahan-bahan perangsang ini tanpa mengetahui akibatnya terhadap kesehatan. Suatu hal yang membuatnya lebih berbahaya ialah bahwa akibatnya yang buruk itu sangat sering dianggap berasal dari sebab-sebab yang lain. Christian Temperance and Bible Hygiene, hlm. 35.



Minuman yang membentuk kebiasaan.  Teh dan kopi itu sebenarnya tidak sehat atau tidak perlu. Tidak ada manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Tetapi penggunaan minuman ini menjadi suatu kebiasaan. Manuscript 86, 1897.



Suatu Keinginan Aneh Dihasilkan. 

Penggunaan pengganggu saraf yang secara terus-menerus akan diikuti oleh kepala sakit, tidak bisa tidur, jantung berdebar, pencernaan terganggu, gemetar, dan lain-lain, karena minuman ini menghabiskan kuasa hidup. Saraf yang letih memerlukan istirahat dan ketenangan sebagai gantinya diberikan perangsang dan pekerjaan yang berlebihan. Diperlukan waktu untuk memulihkan tenaganya yang telah hilang itu.  Apabila tenaganya dirangsang terus dengan penggunaan bahan perangsang, maka lebih banyak yang akan diselesaikan oleh alam untuk memulihkannya pada satu saat; tetapi apabila seluruh tubuh menjadi lemah oleh penggunaan mereka yang terus-menerus maka menjadi lebih sulit bagi alam untuk memulihkan tenaga itu sampai pada titik yang diinginkan. Tuntutan bagi bahan perangsang itu menjadi lebih sulit untuk dikendalikan, sehingga kemauan itu tak berdaya lagi dan tampaknya tak ada kuasa lagi untuk mengatasi keinginan yang aneh ini. Makin lama semakin lebih besar pula pengaruh bahan perangsang itu, sehingga alam itu tak dapat berbuat apa-apa lagi. The Ministry of Healing, hlm.326, 327.



Menyediakan Tubuh untuk Penyakit. 

Bahan perangsang yang berbahaya itu melemahkan seluruh alat tubuh dan menyediakan tubuh itu untuk penyakit karena ia melemahkan pekerjaan alam yang baik itu dan meruntuhkan benteng alam yang dibangun untuk melawan penyakit dan kerusakan sebelum waktunya. Testimonies, Jilid 1, hlm. 548, 549.



Seluruh Tubuh Menderita. 

Melalui penggunaan bahan perangsang, seluruh tubuh menderita. Saraf menjadi tidak seimbang, limpa (hati) itu menjadi sakit, kesanggupan dan peredaran darah dipengaruhi, dan kulit menjadi tidak aktif dan pucat. Pikiran juga menjadi sakit. Pengaruh yang langsung dari bahan perangsang ini adalah merangsang otak untuk melakukan pekerjaan di luar batas, dan membiarkan otak itu menjadi lebih lemah dan kurang sanggup dalam pekerjaannya. Sebagai akibatnya kekuatan hilang, bukan hanya pikiran dan tubuh, tetapi moral juga. Sebagai satu akibat yang lain lagi ialah kita akan melihat pria dan wanita yang gugup, orang yang mempunyai pikiran tidak sehat dan tidak seimbang. Mereka sering menujukkan satu sifat cepat bertindak, kurang sabar, dan suka menuduh, melihat kesalahan orang lain dengan jelas, tetapi tidak sanggup sama sekali melihat kekurangan mereka sendiri. Christian Temperance and Bible Higiene, hlm. 35, 36.



Lidah Menjadi Lancang. 

Apabila peminum teh dan kopi ini bertemu dalam perkumpulan sosial, akibat dari kebiasaan mereka yang buruk itu akan nyata. Semuanya akan dengan bebas mengambil bagian dalam meminum minuman kesayangannya ini, dan di saat pengaruh rangsangan itu bekerja, lidah mereka menjadi lancang, mereka mulai melakukan sesuatu yang jahat, yakni membicarakan orang lain. Kata-kata mereka menjadi banyak atau tidak dipilih dengan baik lagi. Obrolan kosong pun disiarkan sana sini, dan sering hal skandal yang beracun itu juga disebarkan di mana-mana. Orang-orang yang berbicara kosong, tanpa berpikir ini, lupa bahwa mereka menjadi seorang saksi yang tidak kelihatan, sedang menuliskan segala kata-kata mereka di dalam buku-buku yang di surga. Segala kecaman yang tidak baik ini, laporan yang berlebih-lebihan, perasaan yang cemburu ini, yang dinyatakan karena rangsangan semangkuk teh. Dicatat Yesus sebagai tindakan yang menentang diri-Nya.  “Seberapa banyak kamu telah berbuat kepada salah satu saudara-Ku yang terkecil ini, kamu telah lakukan itu kepada-Ku. Christian Temperance and Bible Hygiene, hlm. 36.



Suatu Pemborosan Ekonomi. 

Uang yang digunakan untuk teh dan kopi itu adalah lebih buruk daripada jika dibuang-buang. Karena uang itu membahayakan diri si pemakai dan hal ini akan selanjutnya demikian. Christian Temperance and Bible Hygiene, hlm. 35.



Bahan Narkotika yang Merusak. 

Semua orang harus memberikan suatu kesaksian yang jelas mengapa teh dan kopi itu tidak boleh diminum. Karena teh dan kopi itu adalah narkotika yang memberikan bahaya yang sama, baik pada pikiran maupun pada alat tubuh yang lain. Counsel on Diet and Foods, hlm. 430.



Membinasakan Bait Suci Allah. 

Seorang pemabuk menjual akalnya untuk semangkuk racun. Setan telah menguasai akal, perasaan dan angan-angan hatinya. Orang yang semacam itu membinasakan bait suci Allah. Minuman teh menolong melakukan pekerjaan yang sama ini. Namun, berapa banyak orang yang menghidangkan bahan-bahan yang membinasakan ini di atas meja makan mereka yang telah merusak sifat-sifat Ilahi. Manuscript 130, 1899.



Menggunakan Sesuatu yang Bermusuhan dengan Hidup Rohani. 

Minuman kopi dan teh adalah satu dosa, suatu pemanjaan yang berbahaya, sebagai mana kejahatan lain, mereka merusak jiwa. Berhala kesayangan ini, memberikan suatu rangsangan yang melemahkan urat saraf. Counsels of Diet and Foods, hlm. 425.



Kurang Peka terhadap Pengaruh Roh Suci. 

Bagi seorang yang menggunakan bahan perangsang segala sesuatu tampaknya hambar tanpa pemanjaan atas kesayangan ini. Pemanjaan ini mematikan perasaan baik tubuh maupun pikiran dan membuat dia kurang peka terhadap pengaruh Roh Suci. Kalau tidak mendapat bahan perangsang itu, tubuh dan jiwanya menjadi sangat lapar, tetapi bukan lapar akan kebenaran, kesucian, hadirat Allah, tetapi akan ilah kesayangannya itu. Di dalam pemanjaan akan nafsu yang berbahaya itu, orang yang mengaku dirinya Kristen setiap hari melemahkan daya tubuh mereka sehingga mustahil bagi mereka untuk memuliakan Allah. The Sanctified Life, hlm. 25.



Membangkitkan Keinginan bagi Bahan Perangsang yang Lebih Keras. 

Dengan penggunaan teh dan kopi nafsu untuk tembakau dibentuk, dan membangkitkan nafsu untuk minuman keras. Tetimonies, Jilid 3, hlm. 563.



Beberapa Orang telah Murtad. 

Mereka yang telah menerima petunjuk mengenai bahayanya menggunakan makanan daging, teh, kopi dan makan mewah yang tidak sehat itu, dan yang telah bertekad untuk mengadakan suatu janji dengan Allah melalui pengorbanan, tidak akan terus memanjakan nafsu mereka bagi makanan yang diketahui tidak sehat itu. Allah menuntut agar nafsu makan itu disucikan, dan penyangkalan diri dilaksanakan terhadap benda yang tidak baik itu. Hal ini harus dilaksanakan sebelum umat-Nya dapat berdiri di hadapan-Nya sebagai satu uamat yang sempurna. Testimonies, Jilid 9, hlm. 153, 154.



Ketabahan yang Penuh Tekad akan Membawa Kemenangan. 

Mereka yang menggunakan racun-racun yang lambat ini, seperti para pengisap tenbakau, yang merasa tak dapat hidup tanpa rokok itu, oleh karena mereka merasa sangat tersiksa jika tidak menggunakan berhala kesayangan ini. Mengapa mereka harus merasa sedih untuk menghentikan penggunaan bahan-bahan perangsang ini, itu adalah karena mereka telah merusakkan tugas alam dalam memelihara seluruh tubuh itu agar berada dalam suatu keadaan yang seimbang dan sehat. Mereka akan mendapat kesulitan karena kepala merasa pusing, kepala sakit, tubuh merasa dingin, gugup dan perasaan mudah terganggu. Mereka merasa seakan-akan tubuh mereka itu akan pecah, dan ada orang yang tidak mempunyai keberanian untuk meninggalkan bahan perangsang ini, sehingga alam itu sendiri yang menyembuhkannya, tetapi setelah sembuh mereka kembali lagi menggunakan bahan perangsang yang berbahaya, yang sama. Mereka tidak memberikan waktu kepada alam untuk memperbaiki kerusakan yang telah mereka lakukan terhadap alam itu, melainkan dengan kesembuhan yang ada itu, mereka kembali kepada pemanjaan yang berbahaya ini.  Alam itu makin lama semakin menjadi lemah, tidak sanggup lagi untuk menyembuhkannya. Tetapi jikalau mereka bertekad dalam usaha untuk tabah dan untuk mengalahkannya, maka alam yang dilanggar itu akan dengan segera melakukan pekerjaannya kembali dengan bijaksana dan dengan baik, tanpa bahan-bahan perangsang ini. Spiritual Gifts, Jilid 4, hlm. 128, 129.



Dalam beberapa hal, untuk mengalahkan kebiasaan minum teh dan kopi ini adalah sama sulitnya dengan menghentikan penggunaan minuman keras. Counsel on Health, hlm 442.


Suatu Janji Mencakup Teh dan Kopi. 

Semua pengganggu saraf ini menghabiskan kuasa hidup; dan menimbulkan kegelisahan, perasaan tidak sabar, kelemahan mental yang disebabkan oleh saraf yang telah diremukkan itu menjadi suatu sebab penantang yang bekerja melawan perkembangan rohani. Apakah orang-orang Kristen akan menaruh nafsu makan mereka di bawah pengendalian akal mereka ataukah mereka akan meneruskan pemanjaan itu oleh karena mereka merasa begitu “payah” tanpa itu seperti seorang pemabuk tanpa minuman keras? Apakah mereka yang mempertahankan pembaharuan pertarakan tidak akan bangun untuk menentang benda-benda yang berbahaya ini? Tidakkah juga ini akan mencakup kopi dan teh, yang merupakan bahan perangsang yang berbahaya? Counsels on Health, hlm. 442.



Beberapa Orang perlu Mengambil Langkah Ini. 

Kami ingin mengangkat saudara kami laki-laki dan perempuan ke suatu derajat yang lebih lagi untuk berjanji menjauhkan diri dari kopi jawa dan daun tembakau dari Cina. Kami melihat bahwa masih ada beberapa orang yang perlu mengambil langkah dalam pembaruan. Review and Herald, 19 April 1887.



Sikap yang Patut di Depan Meja Orang Lain. 

Nasihat kepada Evangelis Literatur.  Jikalau engkau duduk di depan meja mereka, makanlah dengan cara yang bertarak dengan makanan yang tidak akan mengacaukan pikiran. Jagalah dirimu dari sifat tidak bertarak itu. Jadikanlah dirimu suatu teladan ilustrasi prinsip yang benar. Jikalau mereka menyuguhkan teh untuk diminum, beritahukanlah pada mereka dengan bahasa sederhana mengenai akibatnya yang berbahaya bagi tubuh. Manuscript 23, 1890.



Mengikuti Yesus di Dalam Jalan Pembaruan. 

Yang telah mengalahkan hawa nafsu makan itu, maka kita pun dapat mengalahkannya. Oleh sebab itu marilah kita maju, setapak demi setapak, dalam pembaruan hingga seluruh kebiasaan kita sesuai dengan hukum hidup dan kesehatan. Penebus dunia di padang belantara pencobaan itu telah berperang melawan nafsu makan itu demi kebaikan kita. Sebagai jaminan kita, Ia telah menang, demikian pula mungkin bagi manusia untuk menang dengan nama-Nya. “Maka orang yang menang Aku akan memberi dia duduk dengan Aku di atas arasy-Ku, sebagaimana Aku juga menang serta duduk dengan Bapa-Ku di atas arasy-Nya.” Review and Herald, 19 April, 1887.



3.  Obat-obat Perangsang (Drug)



Benda Biasa tetapi Berbahaya. 

Suatu kebiasaan yang menjadi dasar timbulnya bertimbun-timbun penyakit, dan pelbagai kejahatan, ialah karena penggunaan secara bebas obat perangsang yang beracun. Bila diserang penyakit, banyak orang yang tidak berusaha menyelidiki sebab-musabab penyakit itu. Kegelisahan mereka yang pertama adalah untuk menghilangkan rasa sakit dan perasaan tidak enak itu. Lalu mereka mencari pertolongan pada obat-obat patent yang mereka tidak memikirkan bahwa mereka sedang mengadakan suatu perubahan di dalam kebiasaan hidup yang tidak sehat. Jikalau tidak terasa gunanya, mereka mencoba obat yang lain dan kemudian yang lain lagi. Dengan demikian kejahatan itu berjalan terus. The Ministry of Healing, hlm. 126.



Berapa saja Harga Obat Itu. 

Si sakit ingin terburu-buru sembuh dan sahabat yang merawat yang sakit tidak juga sabar. Mereka harus mendapat obat, dan jikalau mereka tidak merasakan pengaruh yang besar itu pada tubuh mereka, maka pandangan mereka yang salah itu akan memimpin mereka untuk memikirkan sesuatu dan secara tidak sabar mereka akan mengganti dokter yang lain. Perubahan ini sering menambah kesulitan. Mereka mendapat juga obat yang sama bahayanya dengan obat pertama. How to Live, No. 3, hlm 62.



Akibat yang Menyedihkan. 

Dengan penggunaan obat   yang beracun itu banyak orang mendatangkan penyakit pada diri mereka seumur hidup, dan banyak hidup yang telah hilang, yang sebenarnya dapat diselamatkan dengan penggunaan cara penyembuhan yang biasa. Racun yang terdapat dalam banyak atau apa yang disebut obat membuat kebiasaan dan nafsu makan yang merusak jiwa dan tubuh. Banyak dari obat terkenal yang disebut obat patent, malah ada obat-obat perangsang yang digunakan kebiasaan meminum minuman keras, kebiasaan opium, kebiasaan morfin yang merupakan kutuk yang sangat hebat bagi masyarakat. The Ministry of Heasing, hlm. 126, 127.



Saraf Dikacaukan. 

Obat perangsang yang diberikan untuk menghilangkan rasa sakit, apa saja bentuknya, mengancaukan saraf. How to Live, No. 2 . hlm.57.



Suatu Hukuman Pasti bagi Setiap Pelanggaran. 

Allah telah membentuk undang-undang yang mengatur tubuh dan undang-undang yang ditempatkan-Nya dalam tubuh kita itu adalah suci, jadi setiap pelanggaran sudah ditetapkan suatu hukuman, yang lambat atau cepat harus dilaksanakan. Kebanyakan penyakit yang sudah atau sedang diderita oleh manusia, disebabkan kebodohan mereka sendiri tidak mentaati undang-undang di dalam tubuh mereka. Mereka tidak peduli akan hal-hal yang menyangkut kesehatan dan berusaha untuk menghancurkan diri mereka, dan bila tubuh dan pikiran mereka menjadi lemah, mereka memanggil dokter atau mengobati diri mereka dengan obat perangsang yang mematikan itu. Counsels on Diet and Foods, hlm. 19.



Hidup Sederhana Lawan Toko Obat.

Beribu-ribu orang yang disiksa boleh mendapat kesehatan mereka kembali, jikalau mereka menyingkirkan segala obat perangsang itu, dari menggantungkan hidup mereka pada toko-toko obat, atau hanya dengan hidup tanpa teh, kopi, minuman keras, atau bumbu-bumbu yang mengganggu perut dan melemahkannya sehingga tak sanggup mencernakan makanan yang sederhana pun tanpa rangsangan.  Tuhan rela menyinarkan terang-Nya dengan sinar yang terang kepada segala orang yang lemah. Medical Ministry, hlm.229.



Suatu Perbuatan Sembrono. 

Menggunakan obat perangsang serta meneruskan kebiasaan yang jelek, adalah sesungguhnya menentang dan menghina Allah oleh karena menghina tubuh yang telah dijadikan-Nya itu. Namun demikian bahan dan obat perangsang tetap diedarkan dan digunakan oleh menusia, di saat pemanjaan berbahaya yang menghasilkan penyakit itu juga tidak dibuang. Surat 15, 1892.



Mereka yang memuaskan nafsu makan dan kemudian menderita karena tidak bertarak, dan menggunakan obat perangsang untuk menyembuhkannya, harus yakin bahwa Allah tidak akan berniat untuk menyelamatkan kesehatan dan hidup yang dibiasakan secara semberono itu akibatnya telah nyata.  Banyak orang karena akibatnya mereka terpaksa mengikuti petunjuk-petunjuk firman Allah, dan memohon doa tua-tua sidang untuk menjawab doa-doa yang mempunyai alasan yang semacam itu.  Karena Ia mengetahui bahwa jika kesehatan mereka pulih kembali, mereka akan mengorbankan di atas mezbah itu, nafsu makan yang tidak sehat itu kembali. Spritual Gifts, Jilid 4, hlm. 145.



Suatu Dosa terhadap Anak-anak. 

Jikalau hanya mereka yang menggunakan obat perangsang ini yang menderita, maka kejahatan itu tidaklah besar. Tetapi para orangtua bukan saja berdosa terhadap diri mereka sendiri karena menelan racun obat perangsang ini, tetapi mereka berdosa terhadap anak-anak mereka.



Keadaan darah yang kotor. Racun yang diedarkan keseluruh tubuh, susunan tubuh yang rusak dan bermacam-macam penyakit, sebagai akibat obat perangsang yang beracun, dipindahkan ke keturunan mereka, dan meninggalkan mereka sebagai warisan yang rusak, yang merupakan sebab penting yang lain bagi kemerosotan bangsa. How to Live, No. 3, 50.



Lebih Mudah Menggunakan Obat Perangsang. 

Gunakanlah obat-obat yang telah disediakan oleh Allah.  Udara segar, sinar matahari, dan penggunaan air secara bijaksana, adalah merupakan alat yang berguna dalam pemulihan kesehatan.  Tetapi penggunaan air dianggap terlalu banyak pekerjaannya. Adalah lebih mudah menggunakan obat perangsang daripada menggunakan obat-obat alam. Healthful Living, hlm. 247.



Banyak orangtua mengganti perawatan yang bijaksana itu dengan obat perangsang. Health Reformer, September 1866.



Didiklah untuk Menjauhi Obat Perangsang. 

Obat perangsang sebagaimana kenyataan yang biasa adalah merupakan suatu kutuk. Didiklah agar menjauhi obat perangsang itu. Kurangilah penggunaannya, dan bergantunglah lebih banyak pada obat-obat yang sehat, maka alam akan membantu pengobatan yang berasal dari Allah. Udara segar, air yang bersih, gerak badan yang teratur dan angan-angan hati yang bersih. Mereka yang terus menggunakan teh, kopi dan daging, akan merasa perlunya obat perangsang itu, tetapi banyak orang akan sembuh tanpa satu obat pun jika mereka mau menurut hukum kesehatan. Jangan terlalu sering menggunakan obat perangsang itu. Counsels on Health, hlm. 261.



Satu-satunya harapan bagi perkara yang lebih baik terdapat di dalam mendidik orang sesuai dengan prinsip kebenaran.  Para dokter harus mengajarkan bahwa kuasa penyembuhan itu bukannya terdapat di dalam obat perangsang. Penyakit adalah suatu usaha alam untuk membebaskan tubuh dari keadaan yang diakibatkan oleh suatu pelanggaran pada hukum kesehatan. Penyebab penyakit itu  harus ditentukan. Kondisi yang tidak sehat harus diubah, kebiasaan salah harus dibenarkan. Lalu alam itu harus dibantu dalam usahanya untuk mengusir kenajisan dan membangun kembali kondisi yang sebenarnya di dalam tubuh. The Ministry of Healing, hlm. 127.



Pentingnya Obat Pencegah. 

Tugas utama seorang dokter adalah mendidik orang yang sakit agar mereka sendiri yang mencegah penyakit itu. Manfaat besar yang dapat dilakukan oleh usaha kita dalam membuka pikiran menusia itu, ialah mereka sendirilah yang mencegah penyakit dan penderitaan, tubuh yang rusak dan mati sebelum waktunya itu. Tetapi mereka yang tidak peduli untuk menanggung pekerjaan yang membenahi kuasa tubuh dan pikiran mereka akan bersedia menggunakan obat perangsang, yang meletakkan satu dasar dalam tubuh manusia suatu bahaya yang dua kali ganda lebih besar daripada apa yang hendak mereka hilangkan. Medical Ministry, hlm. 221, 222.



Manusia harus diajar bahwa obat-obat perangsang itu tidak dapat menyembuhkan penyakit. Benar bahwa sering obat itu dapat memberikan kelepasan, dan tampaknya si penderit itu sembuh; ini disebabkan karena alam itu mempunyai tenaga yang cukup untuk mengusir racun dan memperbaiki keadaan yang menyebabkan penyakit itu. Sering akibat racun itu kelihatannya pada satu saat dapat dikalahkan, tetapi akibatnya tetap tinggal di dalam tubuh tetapi pada beberapa waktu kemudian akan nyata bahaya yang ditimbulkannya. The Ministry of Healing, hlm. 126.



Suatu Tantangan pada Para Dokter yang Teliti. 

Seorang dokter yang mempunyai keberanian untuk membahayakan reputasinya dalam memberikan pengertian dengan jelas, dan kebiasaan yang berharga dalam menggunakan obat-obat perangsang, biasanya usahanya itu akan mendapat kesulitan, tetapi ia akan hidup dan tetap hidup...jika ia seorang pembaharu, ia akan berbicara dengan jelas mengenai nafsu makan yang palsu dan pemajaan diri yang merusak, di dalam berpakaian, di dalam makan dan minum, dalam melakukan suatu pekerjaan yang terlalu banyak pada satu saat; yang mempunyai pengaruh merusak pada watak, kuasa tubuh dan pikiran....


Kebiasaan yang benar yang dilakukan dengan bijaksana dan dengan tabah, akan menghilangkan penyebab penyakit itu, dan obat-obat perangsang yang keras itu tidak perlu digunakan. Medical Ministry, hlm. 222.



Belajar dan Mengajar Hukum: Obat Pencegah. 

Kini terdapat suatu kebutuhan yang positif bahkan bagi para dokter, para pembaru dalam bidang perawatan penyakit, sehingga suatu usaha menghilangkan sakit yang lebih besar dibuat untuk memajukan dan mengangkat pekerjaan mereka sendiri, dan mengajar orang-orang lain yang menganggap bahwa mereka dapat memberikan kecakapan pengobatan untuk menentukan sebab penyakit mereka. Mereka harus mengarahkan perhatian orang-orang ini kepada undang-undang yang telah dibuat Allah, yang tak dapat dilanggar oleh karena merasa tidak akan mendapat hukumannya. Mereka menaruh perhatian pada pekerjaan penyakit itu tetapi tidak, sebagai prinsip umum membangkitakan perhatian kepada undang-undang yang harus diturut dengan bijaksana, dan dengan suci untuk mencegah penyakit. Medical Ministry, hlm. 223.



Obat-obat yang Meninggalkan Akibatnya yang Berbahanya. 

Para hamba Allah janganlah memberikan obat-obat yang mereka ketahui akan meninggalkan akibat yang berbahaya pada tubuh walaupun obat itu dapat menghilangkan rasa sakit pada tubuh walaupun obat itu dapat menghilangkan rasa sakit pada saat itu. Setiap bahan racun di dalam sayur dan bahan mineral, dibawa masuk ke dalam tubuh dan akan meninggalkan pengaruh yang merusak, mempengaruhi limpa dan paru-paru dan melemahkan seluruh tubuh. Spiritual Gifts, Jilid 4, hlm. 140.



Mengapa Sanatorium-sanatorium Didirikan. 

Janganlah ada sesuatupun yang dimasukkan dalam tubuh yang akan meninggalkan suatu pengaruh yang berbahaya di kemudian hari. Dan untuk mengatasi masalah ini, dan untuk melaksanakan perawatan yang sehat, inilah penyebab yang telah ditunjukkan padaku, mengapa sanatorium-sanatorium itu telah didirikan di pelbagai tempat. Medical Ministri, hlm. 228.



Bertahun-tahun yang lalu Tuhan telah menyatakan kepada saya bahwa lembaga-lembaga harus didirikan untuk merawat orang-orang sakit tanpa obat perangsang. Manusia adalah milik Allah, dan kebinasaan yang telah dibuat oleh kebiasaan, panderitaan yang disebabkan oleh benih-benih maut yang ditabur di dalam tubuh manusia adalah suatu penghianatan pada Allah. Medical Ministri, hlm. 229.



Para  pendeta harus dirawat dengan makanan yang baik dan sehat. Pertarakan sepenuhnya dan minuman yang memabukkan harus diperhatikan; obat-obat perangsang harus dibuang, metode perawatan yang rasional harus diikuti. Pasien jangan diberikan minuman keras, teh, kopi, atau obat perangsang, karena bahan-bahan ini selalu mininggalkan bekas kerusakan pada mereka di kemudian hari. Dengan memperhatikan peraturan-peraturan ini banyak orang yang tak dapat lagi dirawat oleh seorang dokter, dapat dipulihkan kesehatannya. Medical Ministry, hlm. 228.



Obat Perangsang Jarang Dibutuhkan. 

Banyak orang boleh sembuh tanpa sebutir obat pun, jika mereka mau menghidupkan hukum-hukum kesehatan. Janganlah memakai obat perangsang, menuntut usaha yang sungguh, sabar dan tekun untuk mengikuti prinsip kesehatan itu. Tetapi biarlah doa dan percaya yang sungguh-sungguh itu disatukan dengan usahamu sehingga engkau berhasil. Dengan cara ini engkau akan mengajar para penderita, dan orang lain juga, cara untuk merawat diri mereka bila sakit, tanpa menggunakan obat-obat perangsang. Medical Ministry, hlm. 259-260.



Lembaga-lembaga kita didirikan agar orang sakit dapat dirawat dengan cara yang sehat, melenyapkan seluruh penggunaan obat perangsang. Suatu pertanggung-jawaban yang besar yang harus diberikan pada Allah, merosot tubuh mereka dengan menggunakan obat-obat perangsang....Kita tak akan mendapat maaf jika dengan kebodohan kita merusak bangunan Allah karena memasukkan ke dalam perut kita obat perangsang yang beracun dengan berbagai nama yang tidak kita ketahui. Adalah tugas kita untuk menolak obat yang semacam itu. Kita ingin mendirikan sebuah sanotarium di mana malapetaka dapat disembuhkan oleh persediaan alam itu sendiri, dan di mana manusia dapat diajar cara merawat diri mereka bila sakit; di mana mereka akan belajar makan secara bertarak, memakan makanan yang sehat, dan dididik untuk menolak pelbagai bentuk narkotika, teh, kopi, anggur yang asam dan segala macam bahan yang merangsang dan menghindarkan daging. Manuscript 44, 1896.



Bagi Pekerjaan yang Paling Berhasil. 

Persoalan pembangunan itu belum dijalankan sebagaimana seharusnya. Suatu makanan yang sederhana, dan meninggalkan obat perangsang itu seluruhnya, menyerahkan pada alam untuk memulihkan dengan bebasnya tenaga yang telah hilang dari tubuh, akan membuat sanatorium kita akan jauh lebih berhasil dalam memulihkan orang sakit pada kesehatan. Surat 73a, 1896.



Ajarlah para Penderita bagaimana Cara Bekerjasama dengan Allah. 

Manusia harus dididik untuk memahami bahwa adalah suatu dosa jika mereka merusak kekuatan tubuh, pikiran dan moral mereka, dan mereka harus mengerti bagaimana caranya untuk bekerjasama dengan Allah di dalam pemulihan kesehatan mereka sendiri. Dengan percaya pada Kristus, mereka dapat mengalahkan kebiasaan menggunakan bahan-bahan perangsang dan narkotika yang merusak kesehatan itu. Manuscript 12, 1900. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar